#13

971 110 3
                                    

Setelah mendengar jeritan itu, pandangan Tom seolah terbuyarkan dan menjadi gelap. Yang terakhir ia tahu hanyalah tubuh seorang wanita tua yang tiba-tiba terjatuh ke lantai.

"Kau gila, William."

Kata Tom lemah sembari memegangi lehernya. Selang beberapa menit, tubuhnya tumbang.

Tom berusaha membuka matanya, walaupun pandangannya masih kabur, tapi ia masih melihat seberkas cahaya matahari sore yang masuk melalui sebuah ventilasi kecil.

Ia berada di basement.

Tubuhnya meronta mencari kebebasan dari tali tambang yang mengikatnya erat-erat.

Namun, seseorang tiba-tiba melemparkan sebuah ponsel ke pangkuan Tom.

Tom memutuskan untuk berhenti meronta setelah ia mengamati ponsel itu dengan jeli.

Emma. Bersama dengan seorang pria kekar di sebelahnya.

Emma tertunduk lesu dan terlihat lusuh di foto itu.

"Dimana Mrs.Watson!? Dimana seluruh penghuni rumah!?"

"Woah, tenang dulu Felton. Mereka ada di atas, sama sepertimu, dalam keadaan terikat."

"Lepaskan Emma dan keluarganya. Aku memerintahkan kau, William."

"Emma bukan tanggung jawabku, begitu juga dengan keluarganya. Kaulah yang tengah berurusan denganku, Felton,"

William tertawa licik.

"Pilihannya ada pada tanganmu. Bila kau masih ingin mempertahankan Emma, aku akan memastikan bahwa keamanan keluarga Emma akan menghilang. Bila kau melepaskannya, aku akan menjaganya. Pikirkan Felton, apa kau mampu menjaga Emma?"

Tom merasa terhina akan pertanyaan yang terlontar dari mulut sosok William. Sosok yang selama ini Tom anggap sebagai temannya sendiri hanya karena ia menjalin hubungan spesial dengan Emma. Kebaikan Tom seolah tak berarti bagi William yang saat ini, dengan angkuhnya, melecehkan Tom.

Saat ini, sosok Tom hanya menunduk lesu.

"Pikirkan. Jika kau menyayangi Emma, kau pasti harus rela merelakannya pergi dengan bahagia kan?"

"Dan dia bahagia bersamaku,"

Satu pukulan mendarat di pipi kanan Tom. Lebam.

"Dia tak menemukan sebuah kebahagian dalam dirimu,"

Pukulan kedua di pipi kiri Tom. Dan lebam.

"Lalu, apa aku harus menyerahkan gadis kesayanganku kepada lelaki yang tak mampu mebuatnya bahagia?"

Dengan sebuah tarikan yang kasar pada rambutnya, tubuh bagian atas Tom pun maju mendekat ke wajah William yang kala itu penuh dengan murka

"Shut the hell up, Felton. You let her go or you let her die?"

Tom tertawa pait.

Di lain sisi ia ingin mempertahankan Emma, tapi di sisi yang lain lagi, ia tak cukup kuat untuk melindungi Emma dan keluarganya.

Saat ia berdiam diri, suara teriakan dan isak tangis seorang wanita yang nyaring keluar dari balik tempat Tom dikurung. Lalu selanjutnya, disusul dengan suara tamparan keras disertai dengan makian seorang lelaki yang memiliki suara serak .

"LET HER GO! Yeah, I'll let her go."

William tersenyum angkuh.

"Tapi, maukah kau berjanji 1 hal padaku?"

"Sebutkan saja kawan, aku akan melakukannya untukmu selama kau membiarkan Emma pergi."

"Baiklah,"

Again  [ FeltSon ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang