Again [ FeltSon ] ✔️

#7

Hari ini, hari yang paling ditunggu oleh Emma dimana ia akan berjalan di atas red carpet dan beribu mata menyaksikannya. Mati-matian Emma mempersiapkan hari ini dengan sempurna. Pakaian apa yang akan ia kenakan, model rambut yang menurutnya mampu untuk membuat para hadirin tersihir dan juga pidato apa yang akan ia sampaikan di depan kamera nantinya.

Hatinya berdegup kencang ketika asistennya berbisik "Lihatlah penampilanmu. You look stunning, Miss Watson."

Emma melangkahkan kakinya dan mendapati dirinya terlihat begitu sempurna di depan cermin yang menampilkan bayangan dirinya dan sang manajer yang berdiri tepat di belakangnya sambil tersenyum puas.

"Oh my God, this is amazing!"

Segera saja Emma memeluk manajernya dengan erat, mengucapkan beribu terima kasih padanya. Rasa percaya diri dalam diri Emma pun timbul, kali ini ia yakin bahwa malam di L.A kali ini akan mengagumkan.

Perjalanan dari apartemennya menuju ke tempat premiere dilaksanakan tak seberapa jauh, membuat Emma semakin tak sabar menunjukkan dirinya kepada mereka yang telah menunggu untuk kedatangannya.

Sesampainya di tempat premiere, ia pun berjalan pelan menyusuri karpet merah dengan anggun sambil sesekali menyapa para fansnya dan memberikan tanda tangannya bagi siapapun yang memintanya. 

Ia menampakkan senyumnya di depan kamera. Senyumnya semakin lebar ketika ia melihat kehadiran Dan Stevens dan juga istrinya. Dan pun menggandeng istrinya dan berjalan menghampiri Emma, mereka sedikit berbincang dan terkadang bergaya di depan kamera.

"Apa kau mengajaknya?"

Bisik Dan tiba-tiba yang seketika membuat Emma kebingungan.

"Siapa?"

"Malfoy. Draco Malfoy."

Emma tertawa geli mendengar ucapan Dan, membuatnya membayangkan apa jadinya sosok Tom yang benar-benar memiliki karakter layaknya Draco, pasti akan terus membuat Emma naik darah hingga ingin membunuhnya.

"Sudah. Tapi, yah, kau tahu, dia mungkin masih ada di pengadilan menunggu hakim mengetuk palu dan memvonis lama hukumannya di Azkaban."

Dan tertawa.

"Hei, Tapi aku serius. Kau benar-benar mengajaknya?"

"Ya. Kau pikir aku bercanda?"

"Wah, kelihatnnya ada yang akan menjalin hubungan asmara."

Emma dan Dan pun tertawa bersama. Yah, itulah yang Emma harapkan dari Tom.

Saat Dan dan Emma hendak memasuki ruangan premiere, sesosok bayangan muncul di ujung mata Emma, bayangan yang tak asing. Membuat Emma seketika memutar kepalanya, memicingkan matanya berusaha menembus kerumunan. Benar saja, seseorang tengah berdiri disana dengan setangkai mawar dan seulas senyum masam di wajahnya. William.

Langsung saja Emma menarik lengan baju Dan kasar, membuat Dan yang semula berada di belakang Emma sekarang menjadi sejajar dengan Emma.

"Ada apa?"

"Tidak ada, hanya saja aku tak ingin kehabisan tempat duduk."

"Hahaha! Kau ingin melawak? Mereka pasti menyediakan tempat untuk kita, kita raja dan ratunya malam ini."

"Diam saja!"

Protes Emma jengkel sementara Dan masih tertawa puas. Mereka melangkah beriringan. Tepuk tangan meriah terdengar begitu Dan dan Emma memasuki ruangan, para tamu memfokuskan pandangan kepada mereka. Segera saja Emma kembali memancarkan senyum menawannya dan Dan menaikkan ujung bibirnya.

Emma segera menjatuhkan dirinya tepat di kursi empuk berwarna merah bertuliskan 'Emma Watson', begitu juga dengan Dan yang menempati tempat duduknya di sebelah kanan Emma.

"Hei Granger. You look beautiful."

Bisik seseorang yang ada di sebelah kirinya yang mampu untuk membuat sosok Emma Watson tersenyum lega.

"Ternyata kau datang, Malfoy."

"Well, mana mungkin aku tidak datang ke acara milik teman kesayanganku ini?"

Senyum Emma pun berganti dengan senyuman kecut.

"Hei Felton!"

Sapa Dan sambil menepuk pundak Tom pelan.

"Hei Stevens. You did such a great job."

Puji Tom sumringah. Dan pun tersenyum puas dan mengucapkan beribu terima kasih ketika Tom terus memuji hasil karyanya.

[.]

"Apartemenmu selalu terlihat berantakan. Dan apa ini? Alkohol? Kau habis mabuk?"

Tanya Emma ketika memasuki apartemen Tom. Tom hanya terkekeh pelan. Lelaki itu langsung membawa botol alkoholnya dan meringkasnya rapi, Emma hanya menatap gerak-gerik Tom, berharap ada sesuatu untuk Emma kerjakan juga.

"Duduklah. Kau pasti lelah."

"Tidak. Aku bosan. Tak ada sesuatu yang menarik disini."

"Cukup lihat saja aku. Aku selalu menarik di matamu kan?"

Goda Tom sambil menampilkan senyum mempesonanya kepada Emma yang mampu membuat pipi Emma bersemu.

"Berhentilah menggoda. Itu menjijikan."

"Tapi kau suka."

Balas Tom sombong, seolah-olah di dunia ini hanya ia yang paling tampan.

Tiba-tiba suasana menjadi sunyi, tak ada satupun di antara mereka yang memulai pembicaraan. tom berdiri di dekat nakas, sementara Emma masih memperhatikan sekeliling.

"Em."

Bisik Tom pelan memecah kesunyian.

"Aku melihat Knight tadi. Membawa setangkai mawar."

"Aku tidak peduli, Tom."

Tom pun mendekati Emma pelan, duduk di sampingnya, berusaha membaca raut wajah Emma yang tiba-tiba berubah.

"Apakah kau masih mencintainya?"

"Aku tidak tahu."

"Bila kau masih memiliki rasa padanya, aku tam akan memaksamu. Kembalilah dan aku akan kembali pada Jade."

Seketika juga detak nadi Emma seolah berhenti, ia menolehkan wajahnya ke arah Tom tajam.

"Kau tahu aku Em, sangat tahu. Dan aku harap kau mengerti. Aku tahu ia telah menyakitiku, sangat sakit sampai aku lupa perasaan cintanya. Jade sosok yang sangat berarti untukku. Bagaimana dengan sosok Knight untukmu?"

Emma terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Cukup berarti."

Bisik Emma.

'Berarti? Kau pembohong yang buruk Em. Hanya karena Tom masih mencintai Jade bukan berarti kau harus berbohong pada perasaanmu lagi. Kalau kau ingin menyerah, maka lepaskan. Kalau kah masih ingin berjuang, pertahankan.'

–––––

Suga kembaaliii!! Kangen ama kalian, kangen ama nih cerita :'(

Maapkan Suga sekarang jadi sulit update, hape Suga disita sekulah :v

Tp tenang, Suga bakal ttep update kok!

Biasakan voment readers kuuu!!! <3