▪Prolog▪

200 18 1
                                    


"Sar, lo udah ditunggu sama semuanya, tuh", ucap Gibran—Wakil Ketos SMA Binus— kepada seorang gadis dengan balutan almamater SMA Binus di hadapannya.

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya, dan pergi menuju ruangan OSIS bersama Gibran.

Rambut hitam legam yang dikucir itu bergerak ke kanan dan ke kiri seirama dengan langkahan kaki gadis itu. Sarah Amaretta. Setidaknya itu yang tertera pada almamater gadis itu.

Dia adalah Ketua OSIS SMA Binus. Parasnya yang cantik, dan kecerdasan yang luar biasa, membuatnya dipilih untuk dijadikan Ketua OSIS.

Klek

Sarah pun memasuki ruangan OSIS, dan disusul oleh Gibran tepat di belakangnya.

Semua pandangan yang berada di ruangan tersebut tertuju pada Sarah. Gadis itu pun duduk di sebuah kursi yang telah disiapkan untuknya.

Semua yang ada di ruangan tersebut seketika menjadi tegang, ketika Sarah mulai membaca lembaran laporan yang ada di atas mejanya tersebut. Lembar per lembar ia baca dengan teliti.

"Gi, proposal yang buat sponsor Y belum gue kirim", bisik Rachel pada Gibran. Gibran nampak terkejut dengan pernyataan Rachel.

"Mati dah kita, ngamuk dah nih Sarah", Gibran yang menepuk jidatnya.

Semuanya nampak lebih tegang, ketika Sarah mulai membaca lembaran ke empat. Di lembaran tersebut tertera rincian mengenai jumlah sponsor yang masuk.

Sarah mulai mengerutkan dahi nya ketika membaca lembaran itu, dan semuanya semakin menengang.

"Rincian Sponsor Y, kenapa gak ada?", tanya Sarah dengan nada datar.

Mereka saling menoleh, dan tak berani mengucapkan sepatah kata pun. Dan beberapa juga mulai menundukkan kepala.

"Saya bertanya! Rincian sponsor Y, mana!?", tanya Sarah lagi dengan nada yang lebih tinggi dan tegas.

Rachel pun membuka suara. "Gu-Gue belum ajuin proposalnya, Sar", ucap Rachel dengan mulut yang bergetar.

"GIMANA BISA LO LUPA NGAJUIN PROPOSALNYA! GUE UDAH NGASIH LO WAKTU TIGA MINGGU, DAN WAKTU KITA TINGGAL 2 MINGGU!", bentak Sarah dengan emosi yang meluap-luap, tak lupa pula beberapa pukulan tangan di atas meja terdengar beberapa kali.

Semuanya semakin menegang. Tak ada yang berani bersuara, bahkan helaan nafas pun tak dapat terdengar.

Sarah pun menghela nafas kasar, dan berusaha mengontrol emosinya.

"Baiklah, kita mulai aja rapatnya", ucap Sarah dengan nada yang kembali datar.

"Assalamu'alaikum wr. wb.", Sarah yang memulai rapat tersebut.

Dan seisi ruangan menjawab bersamaan dengan nada yang direndahkan. "Wa'alaikumsalam wr. wb.".

"Oke, kita mulai saja rapatnya membahas persoalan acara Binus Cup untuk 3 minggu kedepan...".

•••

*BOOOOM*😂
Gue jadi flashback waktu acara sekolah gue dulu😅, acaranya cuma seminggu-dua minggu, tapi persiapannya kayak seabad😂 Apalagi kalo soal sponsor/dana, udahhh kelaaar semuaaaa😂....

Semoga kalia enjoy ya bacanya:)))

Happy Reading Readers gue tersayaaang😊!1!1

DINOTORUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang