SIXTEEN

24 2 0
                                    

[Vivian POV]

Prank!

Aku dan Alfred refleks memusatkan pandangan kita kearah luar kamar.

"Ada apa itu?," tanya Alfred dengan nada panik.

"Entahlah. Ayo kita periksa."

Aku dan alfred berjalan kearah asal suara dan suara itu berasal dari dapur. Mataku membulat sempurna dan mulutku yang menganga lebar. Alfred pun sama terkejutnya denganku.

Suasana di dapur sudah seperti diterpa angin topan. Beberapa alat dapur berjatuhan dan beberapa alat makan pecah berserahkan.

Tapi beberapa pecahan itu membentuk sebuah kata yang sama sekali aku dan Alfred tidak mengerti. Pecahan itu membentuk kata,

"MILIKKU."

Apa maksud dari kata itu? Apakah selama ini Margaret yang mengganggu ketenanganku? Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus bertindak lanjut sebelum semua ini semakin parah. Pasti dalang dari semua ini adalah Margaret dan gaun sialannya itu.

Aku langsung bergegas pergi ke kamar dan mengambil gaun itu. Aku mencampakkan gaun itu di halaman belakang rumahku lalu kugesekkan korek api dan kulempar korek itu tepat diatas gaun itu.

"Dasar gaun terkutuk!," pekikku kepada gaun yang sudah diselimuti oleh kobaran api.

Aku bisa merasakan tangan Alfred yang hangat sedang merangkulku lembut.

"Kita akan aman," bisiknya lembut tepat ditelingaku.

Aku hanya tersenyum kemenangan dan aku lega dengan lenyapnya gaun itu. Aku pun kembali ke dalam rumah dan ingin menenangkan pikiranku.

[Normal POV]

Setelah Vivian masuk kedalam rumah, gaun itu yang tadinya sudah dilumuri oleh api mendadak lenyap begitu saja seperti hilang ditiup angin. Gaun itu masih utuh dan tidak ada yang rusak sedikitpun.

●●●

[Vivian POV]

Saat aku ingin mengambil pakaian untuk kukenakan karena aku sudah selesai mandi, aku terkesiap melihat isi lemariku.

Gaun itu lagi.

Apakah ini nyata? Apakah hanya ilusi mataku atau aku sedang menghayal? Ini tidak mungkin. Gaun itu sama sekali tidak lenyap dan masih utuh seratus persen. Aku tidak percaya ini. Unbelieveble.

Aku mengambil gaun itu lalu kutatap gaun itu dengan seksama.

"Apa maumu? Kau ingin aku mengenakan ini? Atau kau ingin aku mati? Tidak segampang itu," tantangku kepada gaun itu lalu kuletakkan kembali kedalam lemari.

"Aku tidak takut Margaret."

Setelah aku mengenakan pakaian rumah, aku pun berniat untuk merebahkan tubuhku ke ranjangku yang empuk dan ingin lelap dalam alam mimpiku.

[Normal POV]

Kedua mata Vivian yang tadinya sedang lelap mendadak terbuka dan kedua pupil matanya berwarna putih pucat yang sangat menyeramkan.

Dia turun dari ranjang dan mengambil tali tambang lalu berjalan kearah halaman belakang rumahnya. Dia mengikat tali tambang itu ke ranting pohon yang ada ditamannya sambil memanjat kursi taman yang ada disana.

Tali tambang itu sudah membentuk lingkaran dihadapannya. Dia melingkarkan tali itu dilehernya dan turun dari kursi.

[Vivian POV]

Aku berteriak sekencang mungkin dan aku berusaha untuk melepaskan tali yang ada dileherku. Aku tersadar kalau aku sedang digantung. Aku berusaha untuk meraih kursi yang ada dibelakangku tetapi tidak bisa. Aku sangat sulit untuk bernafas. Aku sudah tidak sanggup untuk bernafas.

●●●

[Alfred POV]

"Aku pulang!"

Teriakan ku menggaung diseluruh ruangan. Seluruh isi rumah sangat sepi. Tidak biasanya Vivian tidak menyambutku. Aku melihat jam yang melingkar dipergelangan tanganku, aku tidak pulang larut.

Aku pun mengecek seluruh ruangan yang ada dirumah ini, termasuk kamar, Vivian tidak ada.

Aku pun beranjak ke halaman belakang rumah.

Oh, God.

"VIVIAN!"

Tanpa basa-basi lagi, air mataku mengalir dengan deras membasahi kedua pipiku. Tidak ada hal lain yang bisa kulakukan selain menangis melihat Vivian sekarang.

Kondisinya sangat mengerikan. Matanya yang melotot lebar dan mulutnya yang menganga lebar serta wajahnya yang pucat membuatku bergidik ngeri.

Kedua lutut ku lemas dan aku tidak sanggup untuk berdiri. Apa yang terjadi?

Apakah karena gaun itu? Bukankah sudah lenyap?

TO BE CONTINUED...

Foto diatas adalah Vivian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto diatas adalah Vivian.

Need your vote and comment!

A Cursed Red DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang