Suami Kedelapan Kecelakaan

490 38 0
                                    

Suami kedua dan suami kedelapan bertemu di jalan saat pulang dari kantor. Mereka mengobrol di tengah jalan. Suami kedelapan asyik bercerita tentang lirik lagu yang akan mereka buat. Dia bahkan pamer kalau dia yang membuat lirik lagunya. Suami kedua cuma tersenyum cantik sambil mendengarkan suami kedelapan menyanyikannya dengan suara yang cukup sumbang. Kemudian suami kedua melotot ketakutan. Ada sesuatu yang mengerikan di belakang mereka.

Tahu-tahu suami kedelapan ditabrak mobil. Dia terpental ke depan, kira-kira dua meter. Suami kedua lari menghampirinya dan berlutut memeriksanya. Suami kedelapan pingsan. Dahinya berdarah-darah.Suami kedua panik dan menelepon ambulans. Dia tak sadar mobil yang menabrak suami kedelapan sudah pergi jauh.

Sambil menunggu ambulans datang, suami kedua mendudukkan suami kedelapan sambil mengelap darahnya yang mengucur dengan sapu tangan. Dia panik dan berdoa dalam hatinya agar ambulans cepat datang. Lalu dia melapor di grup keluarga dan menelepon istrinya. Tak sampai dua puluh menit, mobilnya sudah datang.

Di dalam ambulans, suami kedua menghubungi semua suami satu per satu. Para suami kaget dan suami keenam yang masih di kantor langsung izin pulang. Suami kesembilan yang sedang mengajar juga bergegas ke rumah sakit. Dan suami pertama yang sedang melihat-lihat buku masakan di toko buku kaget dan menjatuhkan telepon genggamnya.

Kebetulan istrinya, suami ketujuh, ketiga, dan kesepuluh sudah sampai di rumah duluan. Mereka bahkan sampai naik taksi untuk menyusulnya pergi ke rumah sakit. Padahal, sewaktu istrinya sakit parah mereka malah berjalan kaki ke rumah sakit.

Suami keempat yang sedang pergi ke sebuah pulau di utara Pulau Jawa juga ditelepon suami kedua. Suami keempat langsung mengangkatnya, tapi dia bilang dia tidak bisa pulang. Sekarang dia sedang berada di dalam kereta api.

Suami kelima tadi pagi juga baru berangkat ke Korea Selatan. Dia baru saja sampai di bandara. Setelah dikabari suami kedua, suami kelima langsung syok dan berteriak-teriak di telepon. Dia bahkan lari ke bosnya dan minta izin pulang. Tapi dia malahan dijitak dan ditegur bosnya. Setelah itu dia minta maaf pada suami kedua karena dia akan pulang minggu depan sesuai jadwalnya.

Ambulans sampai ke rumah sakit. Suami kedelapan dibawa ke UGD. Suami kedua bolak-balik di depan pintu UGD karena khawatir. Dia sebenarnya lapar, tapi dia menahannya karena dia menunggu istrinya datang.

Dengan kekuatan telepatinya, sang istri bersama tiga suaminya sampai ke sebelah suami kedua yang tidak lama kemudian sedang bengong. Dia memeluk pinggang suami keduanya. Suami kedua terkejut sampai sedikit melompat. Dia lalu menengok dan melihat istrinya yang tingginya hanya sampai ketiaknya. Lalu dia menyapa istrinya dan mendekapnya dari depan.

"Bagus gak salah orang lu. Main peluk-peluk aja." Kata suami ketujuh menegur sang istri. Dia pasti malu kalau istrinya salah memeluk orang.

Suami kedua juga menegur istrinya agar tidak sembarangan memeluk cowok yang rambutnya panjang. Kalau dia sampai dilaporkan ke polisi jadinya akan repot. Lalu dia meminta istrinya untuk menemaninya makan. Suami kesepuluh bilang dia mau berjaga di sana. Dia kemudian masuk dan menemani suami kedelapan yang tidak sadarkan diri. Sebelum istrinya pergi, suami ketiga meminta istrinya untuk menghubungi orang tua suami kedelapan dulu sebelum pergi makan. Awalnya istrinya malas mengontak mertuanya yang kedelapan. Hubungan mereka tidak pernah baik setelah mereka tahu putra mereka dimadu. Tapi para suaminya memintanya agar dia saja yang menghubunginya. Karena kalau para suami lain yang menelepon orangtua suami kedelapan, orang tuanya akan semakin berang ke menantu genitnya yang "mensepuluhkan" putranya. Apalagi suami kedelapan anak satu-satunya mereka.

Sambil berjalan di koridor, istrinya menghubungi orang tua suami kedelapan, saat orang tuanya tahu, mereka marah besar kepada menantunya. Mereka bilang mereka akan menjemput anaknya malam ini.

10 Suami BadayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang