Buku Tulis Baru Suami Kedelapan

147 6 0
                                    

Suami kedelapan baru saja gajian. Ia ingin membeli buku tulis baru untuk dirinya sendiri. Suami kedelapan pergi ke toko buku sendirian dan melihat-lihat buku tulis mahal bersampul tebal. Suami kedelapan melihat sebuah buku tulis yang menyita perhatiannya. Buku berwarna abu dan dibordir gambar rasi bintang dengan benang emas. Suami kedelapan memindahkan buku itu ke keranjang belanja. Ia membayangkan hal-hal apa yang bisa ia tulis untuk mengisi buku itu.

Suami kedelapan kemudian melihat-lihat pena berwarna-warni. Ia ingin membeli pena berwarna emas dan perak. Ia mengecek rak dan mencari-cari pena yang enak dipakainya. Ia menemukan beberapa dan bingung memilih satu yang berwarna emas atau yang berwarna perak. Setelah mencoba beberapa kali dan merenungkan pilihan beberapa menit, suami kedelapan memutuskan untuk mengambil yang sedikit lebih murah.

Suami kedelapan pun pulang. Ia bertemu dengan seorang rekan kerjanya yang cantik di jalan. Ia adalah seorang karyawan baru di kantornya. Wanita itu terkadang menggoda dan mendekatinya di kantor. Ia diam-diam menyadari bahwa orang itu adalah orang suruhan ayah ibunya agar dia mau pulang ke rumah dan meninggalkan istrinya tercinta untuk selama-lamanya. Sudah beberapa bulan suami kedelapan bersikap agak ketus apabila dia mengajaknya bicara. Ia juga tahu kalau atasannya menyukai wanita itu. Sehingga, suami kedelapan mendukung atasannya untuk mendekati wanita itu. Suami kedelapan bersumpah kepada dirinya sendiri untuk tidak pernah mengkhianati sang istri. Ia pura-pura tidak melihat dan tidak menyapa wanita itu ketika berpapasan.

Suami kedelapan sampai di rumah. Sang istri menyambutnya dan menyuguhkannya air dingin. Suami kedelapan terharu dan ingin memeluk sang istri. Tetapi, sang istri sedang berbincang dengan suami keempat tentang acara berkemah suami keempat di gunung besok. Sang istri jelas-jelas bosan di rumah dan ingin ikut dengan suami keempat ke gunung. Sehingga, suami kedelapan juga ingin membawanya jalan-jalan berdua ke suatu tempat. Suami kedelapan juga ingin mengajak Miaw. Tetapi, suami kedelapan juga diam-diam merasa sang istri kurang menyayangi Miaw. Jadi, suami kedelapan ingin menitipkan Miaw ke suami kesembilan saja.

"Bebeb?" Tanya suami kedelapan setelah suami keempat pergi untuk membawa Miaw tidur,

"Ya, Sayang?" Jawab sang istri.

"Kalau kamu bosan, ajak aku jalan-jalan saja." Kata suami kedelapan.

"Oke, Beb." Sang istri kemudian memeluk dan mencium suami kedelapan yang belum mandi. Suami kedelapan merasa bahagia. Tetapi ia takut sang istri menjadi risih dengannya karena ia bau. Suami kedelapan tidak membalas ciuman sang istri.

"Kenapa, Beb? Kamu capek?"  Tanya sang istri bingung. "Kamu mandi dulu saja."

Sang istri mengelus rambut suami kedelapan dan mengantarkannya ke kamar mandi. Suami kedelapan senang sekali dengan sang istri yang mencintainya. Ia cepat-cepat mandi agar bisa bermain dengan Miaw setelahnya. Suami kedelapan membuka pakaiannya dan membasuh tubuhnya dengan air. Ia menyikat gigi, dan keramas dengan sampo yang setiap hari dipakainya.

Setelah mandi, suami kedelapan berpakaian. Lalu, ia ingin bertemu dengan Miaw untuk bermain boneka. Tetapi, ia baru sadar bahwa sekarang adalah waktu tidur Miaw. Miaw tertidur pulas di tempat tidurnya. Suami keempat masih ada di kamar. Ia sedang membaca sebuah buku puisi milik suami kedelapan.

"Pinjam dulu, ya?" Ujar suami keempat tiba-tiba.

"Iya, Kak." Jawab suami kedelapan. "Besok Bebeb jadi ikut camping?"

"Kayaknya gitu. Kamu mau ikut?"

"Nggak deh, Kak."

"Asyik, lho. Nanti kita bakar-bakaran di sana."

"Bakar sampah?"

"Bakar jagung." Jawab suami keempat pelan. "Ya sudahlah, aku capek. Mau tidur dulu." Suami keempat melepaskan ikat rambutnya dan membaringkan dirinya di atas tempat tidur. Suami keempat berpikir apabila sang istri ada di sini, ia tidak akan langsung membiarkannya tidur.

10 Suami BadayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang