Yunho melihat Hwang Changsung, seseorang yang sudah mengancam kehidupan keluarganya.
"Sulung mu pemberani sekali bukan? Menelfon putri ku dan membuatnya menangis" Ujar Changsung mendekati Changmin yang langsung di hadang oleh Yunho.
"Diam disana Changsung-ssi!" Perintah Yunho mutlak.
"Orang tua seperti mu bisa apa?" Tantang Changsung.
"Apa keluargamu tidak tahu apa yang telah kau lakukan? Ah apa mereka tidak menghargai jiwa kepemimpinan mu? Apa mereka tidak tahu jika kau menjual anak sulung mu untuk istri dan bungsu mu?" Ujar Changsung meremehkan.
"DIAM KAU!!" bentak Yunho.
"Ah aku pergi dulu, bye calon menantuku Changmin dan calon besan ku, Yunho!" Changsun pergi dengan sombongnya meninggalkan keluarga Jung yang mematung.
Yunho memijit keningnya pelan, dia lalu berujar.
"Jaejoong pergilah untuk beristirahat sayang" Yunho menggandeng tangan Jaejoong dan menuntunya ke kamar. Meninggalkan anak mereka yang mematung serta Jaejoong yang membulatkan mata ketika mendengar nada lembut suaminya.
"Jangan sembunyikan apapun dariku, jebbalyo ajhussi" Jaejoong menatap Yunho dengan mata bulatnya.
"Tidurlah dan jangan berfikir apapun, minum susu ini" Yunho memberikan susu vanilla kepada Jaejoong dan langsung di minum oleh Jaejoong.
"Ajhussi, aku mengantuk, jangan tinggalkan aku"
Tak lama, Jaejoong mulai mengantuk dan gelap mengambil ahli kesadaran. Susu yang di berikan Yunho mengandung obat tidur. Jadi wajar Jaejoong langsung tertidur.
Yunho keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua anaknya yang mematung di luar rumah.
mungkin sudah saat nya dia mengatakan alasan mengapa dia berubah kepada anak-anaknya.
"Nanti jam 1 malam, datang ke ruang kerja Appa, kalian mengerti? Jangan bertanya apapun dulu" Ujar Yunho yang hanya di angguki oleh Taekwoon dan Changmin
*
*
*Taekwoon melihat Hyung nya berjalan ke ruangan Appa nya pada jam 1 malam, dia pun melakukan hal yang sama.
"Hyung" ujar Taekwoon mengagetkan Changmin. Changmin pun mengatasi rasa terkejutnya.
"Tidak akan terjadi apapun, ayo masuk" Ujar Changmin pelan.
"Aku percaya, Ayo masuk bersama" ajakan Taekwoon yang di balas kedipan mata, tanda Changmin menyetujui ajakan adik nya.
Clek
Mereka membuka pintu ruang kerja Appa nya, dan melihat Appa nya sedang mengetik dengan kaca mata bertengger di hidung bangirnya.
"Kalian sudah datang? Duduklah dulu, apa kalian ingin makan atau minum sesuatu?" Yunho bersikap lembut kepada kedua anaknya karena dia akan menceritakan segalanya pada kedua Jung junior.
"Tidak perlu Appa, jadi ada apa?" Tanya Changmin yang duduk di depan meja Appa nya. Taekwoon pun begitu.
"Maafkan sikap Appa, hanya saja bisa Appa minta bantuan kalian?" Ujar Yunho pelan.
"Ada apa Appa?" Tanya Changmin, dan Yunho pun mulai menceritakan segalanya pada kedua anaknya itu. Berharap mereka bisa melindungi ibu mereka dan diri mereka sendiri.
"Jadi, Hwang Changsung merupakan ayah dari Tiffany Hwang, Tiffany sudah terobsesi terhadap Changmin, sedangkan Changsung dahulu pernah berniat membunuh ibu dan adik Mu minnie ah, karena dia takut jika harta warisan keluarga Jung akan lebih banyak diberikan kepada Taekwoon. Dia berniat membunuh ibu mu dan adik mu kembali jika anaknya tidak di nikahkan dengan mu minnie ah, dia juga mengancam jika perusahaan Jung harus di wariskan kepadamu, maka dari itu Appa memaksamu, selain itu dia juga mengamcam jika akan menyengsarakan hidup kalian nak" Yunho bercerita dengan wajah penuh derita.
Taekwoon menangis pelan, sedangkan Changmin menunduk. Dia merasa bersalah kepada Yunho karena berfikir macam-macam setelah sekian lama.
"Lalu kita harus apa Appa?" Tanya Changmin pelan. Apa lagi tadi dia benar-benar sempat berfikir untuk membenci Appa nya ketika mendengar ucapan Changsung bahwa ayahnya menjualnya.
"Appa akan melawan Changsung" Ujar Yunho.
"Itu berbahaya Appa!" Ujar Changmin dengan nada sedikit kasar. Sedangkan Yunho hanya tersenyum.
"Tolong, jaga Umma kalian, Appa akan pergi jam 3 pagi, ketika 7 Hari Appa tidak pulang, Changmin tolong ambil ahli perusahaan, jangan sampai Umma kalian tahu, bilang kepadanya, bahwa Appa di luar negeri, kalian mengerti?" Ujar Yunho memberi pengarahan terhadap anak-anaknya.
"Appa jangan pergi" mohon Taekwoon. Dia tidak ingin kehilangan ayahnya. Dia sangat menyayangi ayahnya bagaimanapun ayahnya itu.
"Tidak bisa nak, Appa kalian ini sudah tua, Appa sangat bersyukur mempunyai kalian sebagai anak Appa dan Umma kalian sebagai Istri Appa" Yunho kali ini mengucapkan kalimat syukur kepada Tuhan.
"Appa jebbal" Changmin memohon pelan.
"Minnie akam mengurus perusahaan, Minnie janji Appa. Minnie juga akan menikahi si bitch Hwang" ujar Changmin yang membuat Yunho tidak bisa menhana diri untuk merengkuh kedua anaknya.
"Bantu Appa, kali ini saja, Appa mohon"
"Baiklah Appa" Ujar Changmin lesuh. Tetapi dengan keras Taekwoon menentang.
"Andwe! Hyung? Aku tidak mau Appa pergi hiks!" Taekwoon menangis pelan.
"Kau tahu mengapa Umma mu memberimu nickname Leo? Karena Umma mu berharap dirimu lah yang menjadi singa dan mendukung Hyung mu" Ujar Yunho membuat tangis Taekwoon semakin keras.
Pada akhirnya, tepat jam 3 Pagi, Yunho pergi dengan di antar kedua anaknya, dengan membawa tas berisi makanan dan pakaian, ganti. Tangisan kedua anaknya mengantar Yunho hingga menuju gerbang.
"Jaga Umma kalian" Ujar Yunho yang hanya di angguki oleh kedua anaknya.
Yunho pergi menggunakan mobil baru yang dia beli, mobil model vintage. Dia menuju dimana dia bisa beraksi, dia meminta bantuan temannya yang menjadi seorang mafia. Seorang yang bernama Daniel Choi.
Setelah 30 menit menempuh perjalanan, dia akhirnya sampai juga di tempat kumuh yang menjadi tempat Daniel.
Yunho menuruni tangga menuju ruang bawa tanah yang pengap, akhirnya dia sampai di sebuah pintu yang menghubungkan kediaman Daniel dengan dunia luar.
Yunho memusukan kode khusus dan berjalan menuju jalan setapak hingga sampai disebuah rumah mewah dengan desain eropa. Dia membuka pintu dan melihat Daniel sedang melakukan pembicaraan di telfon.
"Apa yang bisa ku lakukan?" Ujar Daniel pada orang di sebrang telfon.
"......."
"Hahaha, pekerjaan membunuh adalah hal yang mudah, jadi siapa yang harus ku bunuh?" Tanya Daniel pada orang di sebrang telfon hingga membuat Yunho mengerutkan dahinya.
"Memusnakan Jaejoong dan Taekwoon? Ah! Akan ku fikir!" Ujar Daniel setelahnya dia memutuskan panggilan telfon. Sedangkan Yunho membeku. Fikiranya blank!
"Masuklah Yunho, kau tidak pandai bersembunyi!" Suara berat Daniel memanggil Yunho. Seolah mengerti jika sedari tadi Yunho mendengarkan ucapan Daniel Dengan seseorang di sebarang telfon.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Time and True Love 2 (YunJae)
FanfictionSEQUEL TIME AND TRUE LOVE//YUNJAE//YAOI//GAY//Ada beberapa Chap yang di private Kehidupan Jaejoong bersama kedua anaknya disaat semua sudah berubah.