Chapter 18 -END

1.4K 96 4
                                    

gadis kecil itu berlarian dengan bersenandung kecil dengan boneka mungil yang di peluknya. gadis itu bernama Arianey Jung, anak kandung dari Elvin dan juga Daniel.

sudah 10 tahun berlalu, gadis itu berumur 10 tahun, bahkan besok adalah hari pernikahan Changmin dan Kyuhyun.

rumah besar keluarga Jung sudah sangat ramai, dengan pelayan yang berkeliaran untuk menyiapkan pesta pernikahan anak sulung keluarga Jung.

"baby kau disini?" tanya Ahra yang juga ikut mempersiapkan pesta pernikahan anak kandungnya itu. "ah Mama Ahra!" Arianey memeluk erat kaki Ahra dan tertawa pelan tanpa memperdulikan boneka nya yang terjatuh. "tadi Popa Jaejoong mencarimu sayang, Popa ada di dapur" Ahra mengelus pelan rambut Arianey. "ah benarkah? Neya baru bangun tidur ugh" gumam gadis itu. "kau tidur siang dimana? sehingga Popa mencarimu?" Tanya Ahra heran, pasalnya sedari tadi Jaejoong panik mencari Arianey.

"Neya tidur di rumah kaca hehehe" gadis itu tertawa pelan dan menampilkan gigi rapinya. "dasar gadis nakal! sana ke Popa!" ujar Ahra. "baiklah Mama Ahra, Neya ke Popa dulu nde. bye" Arianey berlari dengan sedikit cepat hingga dua bisa melihat Jaejoong yang sedang berdiam diri di kursi keluarga.

"popaaa!" teriak Arianey mengangetkan Jaejoong dari dunia lamunannya. "Neya! dari mana saja kau?" Jaejoong langsung bangkit dan memeluk erat tubuh mungil putri keluarga Jung itu. "Mianhae Popa, Neya tadi tertidur di rumah kaca hehe, tetapi Neya sudah mandi kok hihi Neya sudah wangii dong" Gadis mungil itu tertawa pelan.

"Ayo siap-siap sayang, kita akan ketempat Daddy dan Mommy mu" Ujar Jaejoong dengan nada rendah. "siap captain!!" Neya sedikit berlari dengan di ikuti beberapa pelayan menuju kamar sang gadis. "Hati-hati Neya!" Teriak Jaejoong sedikit keras melihat putri satu-satunya di keluarga Jung itu sedikit bersemangat.

"Ummaaa, Ayo segera ke Uncle dan Aunty, Kami sudah siap!" Taekwoon bersama Jaehwan menghampiri Jaejoong, dan di susul oleh Changmin dan Kyuhyun.

"Tunggu Neya dan Appa kalian dulu" Jaejoong duduk di kursi, dan membaca sebuah majalah. "Umma" Suara Changmin membuyarkan konsentrasi Jaejoong. "Ada apa Bambi? Ah tadi Ahra nona mencarimu, kau sudah menemui nya?"

"Ya ma, sudah.. Umma, sudah 10 Tahun berlalu, Apakah Umma tidak menyesal menikah dengan Appa?" Tanya Changmin pelan, membuat Jaejoong mengelus surai lembut anak angkatnya itu.

"Dalam kehidupan Umma, tidak ada kata menyesal, sudalah. Sana segera siap-siap" Jaejoong tersenyum pelan melihat anak sulungnya itu. Changmin pun mengangguk mematuhi perintah ummanya.

*
*
*

Mereka bertujuh yaitu Yunho, Jaejoong, Arianey, taekwoon, jaehwan, kyuhyun berserta Changmin duduk melingkar di kedua pusara yang bertuliskan nama Elvin dan Daniel, sedangkan Arianey duduk di antara kedua pusara tersebut.

"Nuna. Min akan segera menikah, Taekwoon akan segera melaksanakan tunangan. Neya sudah besar nona. Dia sangat cantik sepertimu" ujar Changmin dengan meneteskan air matanya, punggungnya di elus lembut oleh Kyuhyun.

"Hyung, lihatlah, aku sudah berani mendekati Jaehwan, dan lihatlah putrimu, manis sekali karena selalu menganggu acara kencan ku" si dingin Taekwoon hilang wibawah Dengan menangis, tangan nya di genggam erat oleh Jaehwan.

"Hey, apa kalian bahagia disana? Kalian tenanglah uhuk anak kalian baik, Kami pun baik" ujar Yunho dengan batuk kecil. Rambutnya sudah memutih dengan kerutan kecil di pipinya. "Vin, Niel, baik-baik disana. Kami menyayangimu" Jaejoong memeluk pundak Yunho pelan.

"Mommy. Daddy! Hehehe terima kasih, karena kalian Neya ada di dunia, Neya sayang kalian, bahkan tidak ada yang mengalahkan rasa sayang neya kepada kalian" tangan mungil sang gadis mengelus pelan kedua pusara, mereka pun memejamkan mata sejenak untuk berdoa.

*
*
*

Hari yang di nantikan telah tiba, dengan balutan jas yang indah, changmin dan kyuhyun mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan yang maha esa.

"Silahkan mencium pengantin nya" ucapan sang pendeta bagaikan lonceng kemenangan bagi Changmin. "Aku mencintaimu kyuhyun ku" setelah itu, Changmin mengecup pelan bibir Kyuhyun.

Arianey dengan balutan gaun indah berjalan membawakan cincin. Tetapi karena gaun yang terlalu panjang, membuat Arianey menginjak gaun nya sendiri dan akhirnya terjatuh dengan cincin yang menggenlinding

"S..sakitt" Arianey terduduk pelan melihat siku nya yang berdarah, sedangkan Changmin melongo dan mencari cincin yang terjatuh "kamu tidak apa?" Kyuhyun membantu Arianey berdiri.

"Hey Kyu! Kesini sebentar! Cincinya sudah ketemu ahahah" Changmin dengan bangga menunjukan jika dirinya berhasil menemukan cincin tadi.

"Hahahah dia sama sepertimu" ujar Jaejoong pelan. "Dia bukan hyungku" taekwoon memalingkan mukanya malu melihat kelakuan hyungnya ketika semua tamu undangan tertawa melihat prilaku aneh hyungnya.

Kyuhyun pun datang menuju Changmin dan memasangkan cincin pernikahan, dengan Arianey yang menangis di pelukan popa nya, mengeluh jika sikunya sakit.

"Sayang, untuk besok, lebih baik Neya diberikan mini dress" bisik Taekwoon pada Jaehwan yang mendapat ketukan di kepalanya dari sang Appa.

"A..appa! Appo!" Gumam Taekwoon kesal. "Mini dress katamu?" Desis Yunho "hehehe tidak"

Ahra menangis haru melihat Changmin yang bahagia, dia pun tersenyum pelan, keputusanya waktu itu tidak salah, tidak ada yang perlu di sesali, dengan bahagia dia mengenggam tangan Kangta.

"Oppa, semua bahagia bukan?" Tanyanya pada sang suami.

"Tentu Ahra. Semua baik-baik saja" ujar Kangta dengan senyum manisnya.

*
*
*

Yunho dan Jaejoong melihat suasana yang sejuk dari balkon kamar mereka, Arianey sudah tertidur setelah tadi di dongengi oleh Popa nya tersayang.

"Boo" Bisik Yunho pelan di telinga istrinya, membuat pipi Jaejoong merona memerah bagaikan tomat. "Kau sangat indah, terima kasih. Dari aku susah hingga senang kau selalu ada di sisiku, Boo. Memberikanku anak-anak yang pandai dan membanggakan, sikap mu yang sabar dan tekun, dirimu yang selalu mendukung ku, bahkan kau yang sangat setia padaku, bahkan ketika usia ku sudah mulai menua, Boo, kau tahu? Aku sangat mencintaimu. Aku beruntung mendapatkan mu" entah dari mana Yunho mendapatkan kalimat romansa seperti itu, yang pasti saat ini Jaejoong mulai meneteskan air matanya.

"Entah senang susah, tua mudah, bahagia sedih, bukankah aku akan selalu berada di sisimu? Itu janji kita dulu bukan? Aku mencintaimu, tidak akan pernah berubah Yun. Kau tetap suamiku, suami yang sangat ku cintai dan aku banggakan, terima kasih untuk semua, terutama dirimu yang sudah bertanggung jawab untuk melindungiku dan anak-anak, aku pun sangat mencintaimu" Jaejoong mengecup pelan bibir pria nya itu, pria yang dia cintai, walau sudah menua, pria yang sangat dia banggakan, walau pria itu tidak segagah dulu.

Jatuh cinta adalah hal yang mudah, tetapi yang sulit adalah bagaimana cara mempertahankannya, dan Jaejoong serta Yunho membuktikan, bahwa kesabaran dan kesetiaan serta kepercayaannya lah obat dari segala masalah dalam biduk rumah tangga mereka.

END

Time and True Love 2 (YunJae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang