Daniel menyajikan Wine putih mahal untuk Yunho yang langsung di teguk dalam sekali tegukan oleh Pria paro baya tersebut.
"Yang tadi, Hwang Changsung" Ujar Daniel tanpa di minta yang membuat Yunho semakin pusing
"Ya aku tahu, tidak ada seseorang yang sangat bernafsu melenyapkan istri dan anak bungsu ku selain di brengsek Hwang!" Ujar Yunho.
"Lalu? Tenanglah! Mengapa kau begitu khwatir kawan?" Daniel tersenyum lembut menepuk pundak Yunho.
"Aku harus bagaimana Daniel? Semua semakin kacau!" Tanya Yunho dengan pandangan kosong.
"Kim dan Jung sangat kuat, benar bukan? Mengapa kau takut?" Tanya Daniel.
"Tetapi Kim dan Jung tidak mempunyai koneksi banyak dengan dunia bawah! Kami bersih" Ujar Yunho yang hanya di angguki oleh Daniel.
"Baiklah, jika begitu Kita jalankan rencana A, jika tidak berhasil, maka rencana B" Ujar Daniel, berharap teman lama nya itu menyetujui ide nya.
"Omong-omong, kemana semua anak buah mu?" Tanya Yunho seraya mengedarkan pandangannya di seluruh ruangan.
"Ada di ruang bawah tanah, sedang berlatih. Jadi Jung? Kita mulai sekarang?" Tanya Daniel dengan seringainya.
"Jika boleh, maka hal itu lebih baik" Yunho berdiri di ikuti oleh Daniel. Daniel menekan sesuatu di telinganya dan setelah beberapa menit, keluar beberapa orang berpakaian hitam yang gagah.
Daniel pun menjelaskan misinya terhadap mereka, setelah itu mereka berpencar.
Yunho berkendara dengan beberapa pengawal milik Daniel dengan jeep milik Daniel dan menuju pelabuhan dimana akan terjadi jual beli senjata dengan ilegal yang dilakukan oleh Changsung.
Sedangkan Daniel mengamankan rumah Changsung, jika sewaktu-waktu Changsung tidak ikut dalam jual beli, Daniel bisa langsung menyerang rumah Changsung.
"Pip, Delta dengan Uknow, Rumah aman, over!" Ujar Daniel pada walkie talkie miliknya.
"Uknow pada Delta, pelabuhan sudah terlihat sedikit ramai, apa menurutmu mereka nekat melakukan hal gila tersebut? Over!" Ujar Yunho yang mengamati keadaan pelabuhan. Tetapi mata musangnya menajam ketika melihat salah satu pria berjas putih yang menaiki kapal persiar.
"Delta pada Uknow, tetap amati, over!" Ujar Daniel.
"Uknow pada Delta, mereka menaiki kapal persiar, aku akan segera masuk dan menyamar, over!" Yunho mulai mengganti bajunya menjadi baju formal, tidak lupa dia menempelkan kumis buatan pada dagunya dan memakai softlens berwarna biru laut.
"Delta pada Uknow, pakai nama Dennies untuk masuk! Itu nama ku di pasar gelap!, Over!" Ujar Daniel yang membuat Yunho memutar bola matanya dengan malas, dia fikir selama ini Daniel tidak berkecimpung di dunia gelap? Tck!
"Uknow pada Delta! Okay, over!" Yunho mulai menaiki kapal persiar tersebut dan membisikan nama Daniel pada penjaga yang langsung membukakan pintu untuk Yunho dan beberapa anak buah Daniel yang mengawal Yunho. Sedangkan Yunho terlihat mengelus sesuatu dibalik jasnya, yaitu pistol AK-47.
Yunho pun mengendarkan pandangannya, tetapi dia tidak melihat hal mencurigakan di lantai 1, kemudian salah satu anak buah nya membisikan sesuatu yang membuatnya mengangguk. Setelah itu dia menuju lantai teratas, lantai 3 dimana kata anak buah Daniel terdapat lelang anak, narkoba, organ dalam manusia, dan beberapa transaksi gelap lainnya.
Yunho berjalan dengan santai bahkan ketika dia melihat MC menawarkan tubuh seorang anak kecil gadia bermata hijau yang menggunakan gaun tipis, yang bahkan tidak menyamarkan warna kulitnya. Setelah meneliti lebih dalam, Yunho melihat Changsung berada di salah satu kursi dimana banyak peserta yang juga duduk disana.
Dengan pelan Yunho menduduki kursi kosong tepat di belakang Changsung. Yunho mengelus sebuah botol berwarna merah, dengan menjentikan jari dia meminta minuman kepada pelayan.
"Boleh meminta wine?" Tanya Yunho yang di angguki oleh pelayan tersebut, dengan segera Yunho dapat mendapatkan Wine.
Yunho rasa waktunya tidak banyak mengingat matahari baru saja terbit, setelah mendapatkan wine, dia segera mencampurkan seuatu dalam botol merah tersebut pada wine miliknya, setelah itu Yunho menaruh botol tersebut kepada salah satu anak buah Daniel yang segera keluar untuk membuang botol tersebut.
Yunho pun berdiri dan berjalan pelan menuju kursi depan, yang merupaka barisan dimana Changsung duduk.
*
*
*Pagi sudah tiba, ketika Jaejoong membuka matanya, dia mentapa sekeliling nya dan tidak melihat suaminya berada di sampingnya.
"Ajhussi?" Gumam Jaejoong pelan memanggil suaminya. Lalu dia menuju suatu bilik di kamarnya dan memasukinya. Setelah beberapa menit, dia turun dan melihat kedua anaknya sedang sarapan roti.
"Pagi sayang, mana daddy kalian?" Tanya Jaejoong seraya duduk dan mulai mengolesi selai.
"Appa keluar negeri Umma, mungkin beberapa hari akan kembali, kemarin ada panggilan mendadak dari cabang di London" Ujar Changmin menjelaskan kepada Jaejoong.
"Ah begitu kah? Baiklah" Jaejoong pun diam kembali dan memakan sarapannya dengan tenang.
"Kalian tidak berbohong bukan chagiya? Kalian lupa jika seluruh ruangan mempunyai CCTV?" Ujar Jaejoong dengan senyum kecilnya.
"U..umma"
"Selesaikan sarapan kalian dan setelahnya kalian jaga rumah! Umma akan menyusul Appa kalian, mengerti?"
Flashback (satu hari sebelum mereka jalan-jalan)
Dengan pelan Jaejoong mengendap menuju ruang kerja pribadi suaminya, dengan pelan dia menaruh sebuah vas bunga dengan CCTV mini, dia sangat penasaran dengan suaminya. Setelah itu dia memasang CCTV di seluruh Ruangan di vila tersebut.
Flashback Off
Ketika mendengar Umma nya yang berniat menyusul Appa nya, membuat Changmin marah.
"Tidak bisa, Umma tidak bisa begitu saja menyusul Appa! Appa memerintahkan kita untuk menunggu saja Umma!" Ujar Changmin keras.
"Shut, diamlah Max, dan biarkan saat ini Hero yang bertindak, Max, Leo hanya diam. Biarkan Uknow dan Hero yang beraksi, kalian fikir Umma kalian ini hanya pria tanpa pembekalan bela diri apapun huh? Jangan bercanda! Pewaris Kim wajib mempunyai ketangguhan dalam beladiri ataupun dalam cara berfikir dan menyusung strategi. Kalian mengerti? Kalian jaga lah rumah! Ingat, jika ada sesuatu yang mendesak, pergilah keruang bawa tanah dengan kode 9095, rumah ini sebenarnya sudah lama disiapkan lama oleh ayah kalian, dan aku juga sudah lama mengetahui tentang rumah ini" Ujar Jaejoong panjang lebar membuat kedua anaknya terdiam.
"Tetapi Umma, apakah semua akan berjalan dengan baik?" Tanya Taekwoon yang sedari tadi terdiam.
"Percayakan pada Umma, sayang!" Ujar Jaejoong menyakinkan, alhasil satu jam di meja makan hanya di habiskan dengan diskusi mengenai hal tersebut.
"Baiklah, asal nyawa kalian masih ada di tubuh kalian ketika kembali!" Ujar Changmin telak yang membuat Jaejoong tertawa pelan.
"Nyawa manusia hanya milik tuhan, dan manusia hanya bertugas menjaga apa yang telah di amanatkan pada kita, kalian mengerti anak-anak ku yang tampan? Jadi bisa kalian menjadi anak baik selama tidak ada Appa dan Umma yang menemani kalian disini? Berjanjilah pada Umma sebelum Umma menyusul Appa kalian dan mengakhiri semuanya!" Ujar Jaejoong membuat tawaran kepada kedua anaknya yang di setujui oleh mereka.
"Baiklah, kami setuju, benar bukan Hyung?" Ujar Si bungsu yang di iyakan oleh Changmin.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Time and True Love 2 (YunJae)
FanfictionSEQUEL TIME AND TRUE LOVE//YUNJAE//YAOI//GAY//Ada beberapa Chap yang di private Kehidupan Jaejoong bersama kedua anaknya disaat semua sudah berubah.