Changmin dan Taekwoon melihat kedua orang tuanya yang hampir telanjang, hanya menyisakan celana mereka saja. Mereka melihat jika Umma Jaejoong mereka tercinta juga dengan bringas mengigit-gigit kecil leher ayah mereka. Hingga menimbulkan bekas ciuman yang bewarna merah ke unguan yang biasanya di sebut dengan kisamark
"Ayo" Ujar Changmin menarik Taekwoon untuk mengangetkan kedua orang yang masih mempunyai gairah besar itu. Enak saja, dia tidak mau menonton adegan mesum itu. Lagi pula, Taekwoon masih belum cukup umur walau dia sudah mengetahui apa yang orang tua mereka lakukan itu khusus untuk orang yang sudah menikah.
"Tetapi Hyung, apa tidak apa-apa?" Tanya Taekwoon yang merasa jika tidak seharusnya mereka menganggu orang tuanya. Taekwoon takut ayah nya akan marah jika acara nya di ganggu, apalagi dia tidak ingin melibat wajah kecewa sang ibu.
"Kau ingin batal ke Busan? Baiklah! Ayo kembali ke kamar" ucapan Changmin membuat Taekwoon panik. Tentu saja Taekwoon tidak ingin liburan mereka batal. Dia sudah menunggu lama untuk liburan keluarga.
"Makanya jangan bantah" Changmin pun mulai melangkahkan kakinya menuju orang tuanya.
"Jangan!! Baiklah ayo, dasar tukang ngambek" ujar Taekwoon lirih pada kalimat terakhi, tetapi pada akhirnya pun Taekwoon mengikuti langkah Kakaknya yang semakin mendekati Jaejoong dan Yunho.
"EKHEM!!" gumam Changmin dengan keras hingga mengangetkan Yunho dan Jaejoong, kedua orang tersebut langsung membenahi diri mereka.
"Ayo pergi!" Ujar Yunho nenyeret koper yang tadi Jaejoong bawa tanpa memperdulikan Jaejoong yang membatu.
"Cepatlah!!" Yunho menarik tangan Jaejoong yang membuat pipi Jaejoong memerah karena malu.
"Tch!" Decak Changmin yang heran dengan perilaku aneh ibu dan ayahnya.
"Ayo haemji!" Changmin menyeret Taekwoon yang masih mematung melihat kedua orang tuanya tadi. Sungguh terlalu ~
*
*
*Sudah lebih dari 7 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di depan sebuah Rumah yang sangat indah. Rumah minimalis dengan di tumbuhi bunga indah yang tumbuh dengan suburnya di halaman rumah tersebut.
"Ini rumah siapa Appa?" Tanya Taekwoon yang kagum akan design rumah tersebut.
"Kau suka?" Tanya Yunho seraya membuka pintu rumah. Dia tidak mebjawab pertanyaan Taekwoon.
"Sangat suka" Taekwoon melihat kagum ruangan dalam rumah tersebut.
"Rumah ini sebenarnya atas nama Jaejoong" Ujar Yunho dengan senyum yang sangat tipis, yang langsung menuju kamarnya dengan Jaejoong di lantai atas dengan membawa koper yang tadinya di bawa Jaejoong. meninggalkan Jaejoong dan Kedua anaknya mematung melihat senyum tipis sang ayah.
"Umma, Appa kenapa?" Changmin merasa ingin menangis mengingat sikap ayahnya itu. Sungguh dia tidak tahu harus berkata seperti apa.
Ayahnya berubah sejak beberapa saat, dan tadi dia seolah menunjukkan jika dirinya tidak sepenuhnya berubah. Sebenarnya ada apa?
Jaejoong sendiri pusing dengan fikirannya. Dia menunduk mengenggam tas bermerk LV di tangan nya. Jaejoong tidak mengerti apapun, akan tetapi Jaejoong sangat yakin jika semua di lakukan Yunho untuk kebaikan keluarganya.
"Umma? Umma tidak apa-apa?" Tanya Changmin dengan khwatir melihat Ibunya terdiam dengan mengenggam tas nya dan mengigit bibirnya.
"Hey! Cepat bereskan barang kalian dan cepat ikut aku! Ku tunggu di dapur, Cepat!" Yunho berteriak dari lantai atas. Dan beberapa saat kemudian, dia turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time and True Love 2 (YunJae)
أدب الهواةSEQUEL TIME AND TRUE LOVE//YUNJAE//YAOI//GAY//Ada beberapa Chap yang di private Kehidupan Jaejoong bersama kedua anaknya disaat semua sudah berubah.