"Brengsek!" Umpat Jaejoong yang merasa perutnya mengalir darah.
"Kau, beraninya kau melukai istriku!" Yunho menggeram marah, dia akan menembak Changsung, tetapi Jaejoong menghentikan Yunho.
Tak lama, Jaejoong Dengan brutal menambil pistol miliknya dan menembaki Changsung dengan brutak hingga dada Changsung tidak berbentuk. Changsung mungkin terlalu terkejut hingga tidak bisa melawan atau pun menghindar.
"Jae sudah" Yunho memeluk istrinya yang masih nenembaki jasad Changsung dengan air mata yang mengalir. Walau Yunho berniat membunuh Changsung, tetapi melihat jasad Changsung yang sudah tidak berbentuk membuatnya mual.
"Diam kau Jung!! Kau tahu? Aku istrimu!! Tetapi apa? Apa pernah kau menganggap aku sebagai istri mu? Jika iya, lalu mengapa kau selalu menyembunyikan semuanya dari ku, seolah-olah aku adalah seseorang yang lemah yang butuh perlindungan! Kau jelas mengetahui bagaimana uhuk aku! Kau jelas mengetahui!!" Ujar Jaejoong seraya terbatuk kecil dan mengeluarkan darah. Akan tetapi air mata tidak berhenti mengalir ketika mengatakan itu semua pada suaminya.
"Maaf kan aku Jae" Yunho mengusap pelan perut Jaejoong yang terluka. Sedangkan Daniel memanggil ambulance dan memberika sebuah obat kepada Yunho untuk Jaejoong.
"Obati dulu luka mu!" Ujar Daniel dingin.
"Diam kau Daniel! Brengsek, mengapa kau tidak mengatakan semua hah brengsek uhuk brengsek kau hiks" Air mata dna darah seakan tercampur begitu saja bagi Jaejoong.
"Maafkan aku boo" Yunho memeluk tubuh Jaejoong yang dirasakan semakin melemah. Yunho memasukan obat kedalam luka Jaejoong, Obat yang dia dapat dari Daniel. Obat tersebut berupa kapsul sedikit besar, dan didalamnya ada serbuk, serbuk itulah yang digunakan sebagai obat.
"Aku lelah... ajhussi" Jaejoong menutup matanya secara perlahan, berharap jika semua bebannya akan hilang bersama darah yang mengalir semakin deras dari perutnya.
Daniel mengecek nadi Jaejoong ketika Jaejoong menutup mata. Dengan lemah dia berujar kepada Yunho yang sudah menangis."Nadinya sangat lemah. Dia terkena tembak pada vital nya. Yunho, jika kita tidak memaksakan operasi sekarang, istrimu bisa.." Daniel tidak tega meneruskan ucapannya sendiri ketika melihat Yunho membuatkan matanya yang mengalir air mata.
"KAU TIDAK BISA MENINGGALKAN KU, JAEJOONG JUNG!!" Yunho berteriak keras berharap Jaejoong membuka matanya.
"Kita adakan operasi di kapal! Bawa Jaejoong ke lantai satu ruang VVIP atas nama Daniel, cepat! Dan kalian, siapkan alat operasi! Bawa ke ruangan VVIP yang ditempati Jaejoong!" Perintah Daniel mutlak.
Yunho menggendong Jaejoong dengan disaksikan banyak orang yang berbisik-bisik pelan membicarakan mereka berdua.
Sedangkan Daniel memandu jalan Yunho untuk menuju satu ruangan di kapal persiar miliknya.
"Batalkan pemberangkatan!" Ujar Daniel atau lebih tepatnya memerintah pada seorang awak kapal yang segera di setujui oleh awak kapal tersebut.
"Disini!" Daniel menunjuk sebuah ruangan mewah, dengan cepat Yunho membaringkan Jaejoong pada ranjang King size di ruangan tersebut.
"Buka baju istrimu!" Ujar Daniel seraya memeriksa Jarum suntik di tangannya.
Tok
Tok
TokSuara ketukan pintu membuat konsentrasi Daniel Buyar. "Masuk!" Ujar Daniel. Tak lama masuklah beberapa orang membawa peralatan operasi lengkap dan nenaruhkan di sisi ranjang.
"Daniel, apa yang harus ku lakukan?" Tanya Yunho setelah membuka baju Jaejoong.
"Kalian keluar, dan Yunho, bersihkan tubuh istrimu dengan alkohol pembersih!" Ujar Daniel seraya memakai masker. Dia melemparkan masker ke arah Yunho yang segera di pakai oleh Yunho.
Daniel memakaikan Masker oksigen pada Jaejoong dan segera membius Jaejoong, jika andai nanti Jaejoong terbangun di tengah operasi, sangat gawat bukan?
Daniel, dia seorang dokter. Yunho pun pernah kuliah di jurusan kedokteran, jadi tidak mudah untuk dua orang tersebut menyelamatkan Jaejoong, dengan jalan yang Tuhan telah berikan memperlancar operasi yang berdorasi kurang lebih dari 4 jam itu.
*
*
*"Terima kasih" Ujar Yunho pada Daniel yang memakai handuk. Dia sehabis mandi, Daniel hanya mengangguk.
"Ini semua untuk kekasihku" ujar Daniel yang hanya di angguki oleh Yunho.
"Pulanglah, antar Jaejoong ke rumah sakit!" Ujar Daniel memberi saran pada Yunho.
"Ya, kami akan. Ah omong-omong bagaimana kabar Elvin?" Tanya Yunho menanyakan kabar seorang gadis yang menjadi kekasih Daniel.
"Dia baik-baik saja, asal tepati janjimu padaku! Kirimkan video mu dan Jaejoong ketika having sex, supaya kekasihku senang!" Ujar Daniel santai seraya menuangkan wine pada gelasnya. Wine yang dia ambil di kulkas kamat tersebut.
"Apa Tidak masalah mempunyai kekasih seorang Fujoshi? Hahah" Yunho tertawa pelan mengingat pertemuan nya bersama kekasih Daniel. Saat itu Elvin sangat addict hingga mimisan ketika melihat dirinya dan Jaejoong berpelukan.
Sedangkan Daniel, Yunho, dan Jaejoong memang sudah lama kenal karena Daniel Seorang yang sangat terkenal di dunia bawah ataupun atas.
"Tidak selama dia tidak menyuruhku untuk menjadi Gay. Dia sekarang sedang menjelajah Jepang dan meninggalkan tunangannya sendiri di Korea. Sedangkan dia bersenang-senang dengan banyak lelaki tampan, dia mengiginkan inspirasi untuk Lukisan terbarunya" Ujar Daniel menceritakan Kekasihnya.
"Apa kau mencintai Gadis biasa seperti nya?" Tanya Yunho seraya menatap kearah Daniel.
"Gadis biasa yang sangat memukau hingga membuat ku bertekuk lutut, satu-satunya kelemahan ku adalah dia dan Ya! Aku mencintai nya sebesar kau mencintai istrimu" Ujar Daniel pelan, setelah itu tak ada lagi percakapan di antara mereka.
"Oh iya, mobil sudah datang, mari kita bawa Jaejoong ke rumah Sakit. Ku harap info ini tidak sampai di telinga kekasih ku atau aku akan mati karena tidak bisa melindungi mu dan kekasih mu!" Ujar Daniel seraya beranjak pergi untuk memanggil beberapa orang yang dapat di andalkan untuk membantunya dan Yunho.
*
*
*Daniel, Yunho dan Jaejoong tiba dengan selamat di rumag sakit milik Keluarga Kim. Jaejoong langsung dibawa menuju ruangan VVIP khusus, sedangkan Changmin dan Taekwoon dalam perjalanan setelah tadi di hubungi. Mereka shock, akan tetapi mereka tidak menangis, sesuai janjinya sengan sang Eomma.
"Tuan, Nona sudah mengetahui kabar ini!" Ujar sekertaris Daniel yant membuat wajah Daniel Pucat pasih.
"Hahahahahha" Yunho tertawa dengan keras ketika melihat wajah pucat pasih milik Daniel.
"Brengsek!" Gumam Daniel pelan.
"Appa! Appa!" Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dari kedua anak Yunho dan Jaejoong.
"Changmin? Taekwoon? Kalian sudah Tiba?" Tanya Yunho.
"Ya Appa, bagaimana keadaan Eomma?" Tanya Changmin.
"Eomma kalian baik-baik saja, berterima kasih lah pada Uncle Daniel" ujar Yunho membuat kedua anaknya tenang.
"Terima kasih Uncle" Ujar kedua Jung bersaudara itu dengan Bersamaan.
"Ya Sama-sama, Appa kalian juga sangat berjasa. Tengoklah Mommy kalian" Dengan mengangguk kan kepala, Changmin dan Taekwoon segera menuju Ruangan di mana Jaejoong dirawat.
Setelah beberapa menit mereka masuk, Terdengar suara teriakan mereka yang membuat Yunho hampir saja Mati.
"APPA! APPA!! UMMA APPA UMMAA!!" itu suara Changmin dan Taekwoon yang membuat Daniel segera meleset menuju dimana dokter berada seraya berteriak seperti orang gila yang memanggil Dokter, dalam fikiran Daniel hanya satu 'bagaimana caranya agar Jaejoong dan Yunho bahagia agar dirinya tidak melihat raut kesedihan milik kekasihnya!' hal itu membuatnya berlarian. sedangkan Yunho segera memasuki ruangan dimana istrinya di rawat.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Time and True Love 2 (YunJae)
FanfictionSEQUEL TIME AND TRUE LOVE//YUNJAE//YAOI//GAY//Ada beberapa Chap yang di private Kehidupan Jaejoong bersama kedua anaknya disaat semua sudah berubah.