MENGENALNYA

107 4 0
                                    

Semua mata pelajaran telah usai, akhirnya bell sekolah pun berbunyi dan menandakan bahwa sekolah hari ini telah usai.

Kiana pov....

“eh zah, kamu tau gak yang tadi kamu tabrak di koridor perpus tadi siapa???” (tanyaku pada zahra yang masih sibuk membereskan buku-bukunya di atas meja)

“ enggak, enggak tau dan enggak mau tau, dia itu bukan mahrom yang tidak pantas untuk mengetahuinya, lagian tadi aku juga gak sengaja menyenggolnya, jadi khilaf tadi aku ki” (jawab zahra dengan rentetan ceramah yang sangat panjang, biasa calon ustadzah)

       
“ichhh, tinggi banget ya omongan kamu zah, sampek segitunya, dia itu achmad ali ramadhan baidowi, ali...ali.... anak multimedia itu lho,
ketua eskul pencinta alam,  yang gantengnya gak karuan” (ucapku sambil tersenyum-senyum sendiri)
       
“ massyaallah kiana, dia itu bukan mahrommu yang pantas kau puji-puji seperti itu, lagian toh di dunia ini tidak ada yang bisa ngalahin gantengnya nabi yusuf a.s” (celotehnya zahra sambil menundukkan kepalaku)
       
“tau tuh sih kiana muji-muji ali-ali itu padahal kalau di lihat-lihat
masih gantengan aku, wkwkwkwkwkw, menurut filosofiku ya kamu tuh cewek
paling aneh di dunia ini, udah jelas-jelas banyak yang suka sama kamu, ada latif, ada rizal, ada putra, masih aja ngejar-ngejar si ali”(sahut zidan sambil merenggutkan dagunya)
       
“cieeeee, sahabatku nih kayaknya cemburunya sama kiana, kalau lebih memilih ali daripada kamu ya dan??? Hmmmm dan-dan, udalah kalau suka sama kiana ngomong aja gak usah di umpetin” (goda zahra pada zidan)
       
“apa sich zah, kamu nih kalau ngmong suka gak ketata, udah ach ayo pulang” (jawabku sambil memegang tangan zahra)
       
“ettttsss sholat dhuhur dulu yuk di musholla, biar perjalan pulang
kita aman dan tak ada gangguan, jikalau kita di ambil nyawa kita sama allah kita tidak lupa akan sholat lima waktu kita yang sudah kita laksanakan” (ceramah zahra ada aku dan zidan)
       
“iya ustadzah” (jawabku bersamaan dengan zidan)

Zahra pov....

Setelah sampai di mushola ternyata ada ali juga yang sedang
melaksanakan sholat dzuhur.

tumben ya cowok itu sholat dzuhur di sini” (tanya hatiku dan sambil memerhatikannya)

“woyyy zah ayo sholat, keburu sore nantik” (ucap zahra yang
membubarkan pikiranku terhadap cowok itu)

Setelah selesai sholat yang sudah biasa diimami oleh zidan, kita pun langsung menuju tempat parkir, untuk segera pulang. Seperti biasa juga kiana pulang dengan aku, biasa aku sudah seperti ojek gratisannya kiana.
Sesampainya dirumah aku tak henti-hentinya memikirkan sosok lelaki itu yang tadi telah dikatakan oleh zahra, bahwa lelaki itu bernama ali.

“massyalllah aku ini kenapa kok kayak gini, memikirkan hal yang gak penting untuk dipikirkan!!!!!” (ucapku sendiri yang kesal pada
pikiranku saat ini).

Maaf ya baru bisa publikasi buat kalian yang udah nungguin, maaf juga jika kata dan bahasanya kurang tertata, mohon dimaklumi penulis amatiran.
Oh ya jangan lupa vote and komen ya guys, trim's

SEBUAH RASA DALAM DO'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang