RASA

102 5 0
                                    

Zidan pov....
Kring.....kring....... suara telephon masuk di HP zidan yang berada
di kantongnya.
"sebentar ya umi, zidan mau angkat telephon dulu" (ucapku pada umi
yang sibuk menyiapkan sarapan pagi untukku)
Umi zidan hanya mengangguk tanda meperbolehkan zidan untuk keperluannya itu.
"hallo.... ada apa ki??"
.......................................
"Oalah bisa kok"
......................................
"aku jemput zahra dulu ya"
......................................
"iya, lagian hari ini aku bawa mobil kok"
....................................
"ok"
"Telephon dari siapa mas??" (tanya umi zidan pada zidan yang masih
berdiri pojok tangga rumahnya)
"oh, ini lho mi, dari kiana, katanya zahra gak bisa jemput dia
soalnya montornya zahra ada masalah, jadi mereka berdua 1 minggu
kedepan bareng sekolah sama zidan mi" (ucap zidan sambil menuju meja
makan lagi)
"oh gitu ya, udah gih mas cepat sarapannya biar bisa jemput zahra dan
kiana biar tidak telat sekolahnya" (ucap umi zidan sambil
mempersiapkan tempat makan adik zidan juga)

Zahra pov
Setelah sampai di sekolah, aku tak sengaja melihat lelaki itu sedang
berdiskusi serius di pinggil lapangan dengan segerombolan siswa.
" hmmm, zah...zah....zah... ali zah.... ganteng ya zah....!!!!!"
(ucap kiana sembari menepuk lengan tangan ku)
"ichhhh apa sich ki, sakit tau" (rintihanku pada kiana yang terus
mengajak mataku meihat lelaki itu)
"bosen dech ki, hampir tiap hari kamu ngomongin ali, mau aku omongin
langsung ke ali, kalau kamu suka sama ali??? Gampang kok tinggal aku
masuk kekelasnya lalu manggil dia beres deh" (sahut zidan dengan semangat)
"udah dan bilang aja kalau kamu cemburu kan sama ali akan pemujiannya
kiana terhadap dia" (godaku sambil tertawa geli)
"udah ach mulai dech kamu zah, gak mungkin lha zidan cemburu lagian
toh dia itu udah aku anggep sebagai sahabat aku sendiri, and udah
kayak familly aku sendiri, lagian zidan juga anggapannya ke aku sama
kok" (jawab kiana sambil menyenggol lengan zahra)
"iya-iya aku kan Cuma bercanda kok, jangan bikin serius dong" (ucap
zahra sambil merangkul kiana)

Tak lama bell berbunyi, tanda bahwa pelajaran akan segera dimulai,
jam pertama pada hari selasa ini adalah produktif/pelajaran kejurusan
yaitu PAJAK. Kali ini adalah semangat buat kiana karna dia siswa
paling pintar kalau soal pajak, dan kedua sahabatnya pun juga
menguasai tapi dominannya kalau masalah produktif/kejuruan memang
kiana yang lebih unggul.

Tak lama kemudian, zahra mengajak kiana untuk kamar kecil, stelah
ingin kembali ke kelas, zahra tak sengaja lagi menyenggol seorang
lelaki yang sedang membawa minuman dari kantin.
BRUKKKKKKKK
"maaf-maaf....... gak sengaja" (ucap zahra sambil menundukkan kepalanya)
"duh, bajuku" (nada suara yang lembut keluar dari mulut lelaki itu)
"sekali lagi maaf ya...maaf banget....." (jawab zahra sambil terus
menundukkan kepalanya karna dia tak mau menodai pandanganya)
"eh iya maaf ya li.... sekali lagi maaffin temen aku.... biasa dia
kalau jalan emang kayak gitu suka blepotan, kayak hatinya blepotan
hmmmmm" (sahut kiana yang menyelipkan candanya)
Hella hembusan nafas yang berat dari lelaki itu, yang terasa sangat
kuat di telinga zahra. Tanpa katapun lelaki itu langsung pergi
niggalin zahra dan kiana yang masih berdiri di tangga sekolah.
Akhirnya mereka masuk lagi dalam kelas, dan tak lama kemudian bell
istirahat berbunyi. Mereka bertiga seperti biasa sholat dhuha
berjama'ah, tapi kali ini ada ketua tim rohis yang akan mengimami
yaitu latif.
Seusai sholat dhuha mereka bertiga langsung menuju kantin sekolah,
tapi disisi lain ada latif yang terus ngikuttin kiana.

Kiana pov....
"kiana aku bareng sama kamu ya ke kantinnya" (ucap seorang lelaki
yang habis mengimammi)
"up to you lha tif" (jawabku cuek semabari merapikan mukenahku)
Sesampainya di kantin kiana malah disambut hangat oleh rizal yang
sudah duduk manis di salah satu meja makan.
"hy kiana sini duduk di samping aku" (ucap seorang cowok yang bernama
lengkap Afrizal Al- Muzakki, biasa dipanggil rizal, dia ini adalah
ketua eskul mading di sekolah, gayanya yang cool, modis, dan slalu
rapi membuat dia sebagai idola para wanita disekolahku)
"jangan-jangan, kalian bukan mahrom yang duduk bersandingan takutnya
nantik malah timbul fitnah diantara kalian, udah ki duduk disamping
aku aja" (ucap zahra langsung menarik tanganku)
"iya zah aku juga tau kok, udah lha kamu, latif, sama zidan duduk
bersandingan saja kan kalian sama.... sama-sama bikin aku BIKEZZZZ
bikin kezelll" (jawabku sambil memainkan bibir jelekku)
"tau nih si rizal nyosor aja, belum muhrim, muhrimin dulu tuh si
kiana baru bisa ngapain aja" (tambahan zidan sembari duduk di
tengah-tengah latif dan rizal)
" tumbin lo disisini biasanya di gudang bikin-bikin mading yang gak
jelas ujungnya" (sahut latif yang membuang muka)
"lha lo sendiri ngapain disini??? Biasanya bikin gaduh di moshola
aja, ikut-ikutan kesini juga alay lu" (sahut rizal)
Sebagian temen-temen saling melihat ke arah meja makan orang 5 itu,
karna menurut mereka kejadian kayak gitu langka buat dijumpai, karna
siswa yang tersohor/famouse lagi satu meja makan, seperti latif ketua
rohis, rizal ketua mading, dan kiana ketua osis intinya para tetua
lagi duduk satu meja makan.
"he ustttt, apaan sich malah bertengkar kagak jelas gini, udah lah aku
disini tuh mau maem, bukan dengerin kalian bertengkar, kalau mau
bertengkar silahkan pergi dari meja ini, tauh ach jadi gak mood makan
kan aku!!!!!!!!!!" (sahutku sambil sebal melihat pertengkaran di
hadapanku dan akhirnya aku langsung pergi, dan tak lama para sahabatku
mengikutiku)
"Lhe...lhe.... aneh kamu ki, nyuruh rizal sama latif pergi kok malah kamu yang pergi sihhh, ki...ki... " (ucap zidan sambari berdiri mengejar kiana)
"Hahaha tuh anak agak geser paling dan kepalanya" (tambahan zahra lalu mengikutti langkah zidan buat pergi dari meja makan)
"lhoooo.....lho.....lho..... kiana jangan pergi dong" (ucap bersamaan
rizal dan latif)
Akhirya mereka saling menyalahkan satu sama lain. Ditengah-tengah
perjalan menuju kelas kiana dipanggil guru untuk menemuinya dikantor.
"pemisi apa pak juned memanggil saya??? Tadi saya di kasih tau sama
adik kelas soalnya" (ucapku di hadapan pembina OSIS)
"oh iya, ini lho habis ini kan udah masuk di acara LDKS OSIS, saya
dapet info dari kepala sekolah untuk anak pencinta alam diikuttin
soalnya anggota OSIS kan kekurangan laki-laki, jadi kita minta bantuan
ke eskul pencinta alam, jadi kamu nantik langsung bicara langsung aja
sama ketuanya" (penjelasan pak juned yang begitu panjang)
"oh siap pak nantik pulang sekolah saya langsung menemui ketua PA"
(jawabku dengan semangat)
***
Jam dinding kelas telah menunjukkan pukul 12.30 itu tandanya tak lama
bell sekolahpun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas
termasuk zahra, kiana, dan zidan.

kiana pov...
"eh zah ikut aku dulu yuk ke anak PA (pencinta alam) ada urusan
bentar" (ucapku sambil mengandeng tangan zahra)
Zahra tak bersuara sedikitpun tapi anggukannya menandakan bahwa ia mau
untuk mengikuti permintaanku.
"esttt iya, dan bisa tunggu aku bentarkan??? Please!!!!! Bentar aja
kok" (permohonanku pada zidan dengan manjanya)
"iya-iya bawel, apa sih yang enggak buat sahabat aku yang super sibuk
ini!!!" (jawab rizal sambil sibuk memainkan Hpnya dan mulai duduk di
kursi aula sekolah)
Setelah di cari kesana kemari akhirnya ketua PA alias ali ketemu juga
di dipingiran lapangan yang asik memainkan leptop hitamnya.
"assalamu'alaikum ali" (salamku pada ali yang masih sibuk dengan
leptop yang ada di pangkuannya)
"iya wa'alaikumsalam" (ucapnya sambil menengakkan kepalanya)
Lalu aku dengan mudahnya menjelaskan ke ali tadi apa yang sudah pak
juned infokan kepadaku.
"oh masalah itu, udah tau dari bapak kepala sekolah kok" (jawabnya singkat)
"oh gitu ya makasih, udah mau partisipasi sama anak OSIS dan ngebantu
anak OSIS juga sich" (jawabku sembari tersenyum simpu ke ali)
"hmm ya" (ucap cukenya)

zahra pov....
"kenapa perasaanku aneh gini setelah ngedenger percakapan ali sama
kiana" (ucapku dalam hati yang berdiri tepat di hadapan lelaki itu)
"yeyeyyeyey akhirnya aku satu kegiatan sama ali zah, massyalllah
betapa sukanya hatiku, cowok yang aku kagummi selama ini akhirnya
sekegiatan sama aku, LDKS lagiii, uchhh seruuuuuuuuuu" (ucap kiana
semabari memainkan gandengan tanganku yang mulai dari tadi digandeng
olehnya)
"zah....zahra......." (colek kiana ke lenganku)
"achhh iya apa ki????" (jawabku terkejut dari lamunanku)
"ya allah zahra ternyata kamu mulai dari tadi ngelamun, gak baik lho
ngelamun siang bolong gini,ati....ati....." (jawab kiana semabari
menunjuk-nunjuk ke aku)
Akhirnya kita masuk ke mobil zidan, dan kiana mulai bercerita tentang
apa yang tadi ia lakukan, termasuk tentang kejadian tadi pulang
sekolah. Aku dan zidan hanya diam saja dan sesekali-kali menyimpulkan
senyum biasa terhadap kiana yang heboh sendiri.

Maaf ya jika jalan cerita kurang menarik, dan ngebuat bingung para pembaca sama bahasanya.
Intinya jangan lupa vote an comen ya guys

SEBUAH RASA DALAM DO'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang