LUKA

53 3 0
                                    

Hampir seharian kiana menangis di kamar kesayangannya, hanya sebuah air mata yang slalu menemaninya kini. Hanya kepada allah dia menuahkan
isi hatinya yang rapuh saat ini. Tepat pukul 03.00 , kiana melaksanakan sholat tahajud.

"ya allah aku berserah diri terhadapmu......
hidupku, matiku, maupun jodohku.....
hanya kau lha yang mengetahuinya......
hanya kau lha yang mengaturnya
ya allah....
jika engkau memilihkan jodoh terbaik baginya, tapi bukan aku yang menjadi pelabuhan untuknya.....
aku hanya bisa mengikhlasnya di hadapanmu sekarang.....
ya allah wahai tuhan pengatur hati manusia......
jika dia engkau jodohkan dengan sahabatku......
mungkin itu pilihan terbaik bagimu....
bahagiakan dia, senangkan lha dia, dengan pilihanmu.....
ya allah jika ini adalah hal yang terbaik bagiku.....
isnyaallah aku menerimanya dengan perlahan.....
Tolong kuatkan hati dan perasaan ini......
Ajari hamba untuk merelakannya dengan orang pilihanmu.....
Maafkan lha hamba jika hamba terlalu egois untuk mendapatkan
Ciptaanmu......
hanya ini do’a yang bisa hamba lantunkan.....
Amin....amin... yarobal amin......"

Setelah sholat tahajud usai, kiana terus berikhtifar  dengan menunggu waktu subuh datang.

Hari ini kiana berangkat sekolah diantar dengan supir, karena kiana masih jengkel degan zidan, sesampainya di sekolah kiana hanya melamun akan kejadian kemarin malem saat menjenguk zahra, dengan suasana kelas
yang masih sepi banget.

Flasback Rumah zahra........

”assalamu’alaikum ki...” (salam ali saat memasukki rumah kiana)

“wa’alaikumsalam, eh ali kirain zidan” (jawab kiana dengan muka yang sumringah)

“hmmm, masuk-masuk” (lanjut kiana sambil memepersilakan duduk pada ali)

“hmmm, kamu itu bawa apa li??? Kok kayak bingkisan gitu???” (tanya kiana)

“oh ini untuk zahra, aku mau kasih ini buat zahra” (jawab ali dengan senyum manisnya)

“whattt???? Seorang ali tumben banget ngasih sesuatu buat cewek, bukannya kamu dijulukki seorang yang cuek sama cewek ya???” (ucap kiana dengan raut muka yang heran)

“hmm, gak tau ki kenapa aku akhir-akhir ini perasaanku gak karuan, aku juga pusing kenapa aku slalu kepikiran terus sama zahra, semenjak kita berdua 2x tabrakkan.” (Jelas ali dengan santainya)

“hmmm... jadi kesimpulannya kamu suka sama zahra???” (jawab kiana dengan ragu)

“ya bisa dibilang seperti itu, tapi aku tidak bakal melanggar larangan allah tentang zina berpacaran.” (Jawab ali yang tegas)

“lalu gimana cara kamu buat mengungkapkan perasaanmu terhadap zahra??”
(tanya kiana dengan mata yang bekaca-kaca)

“jika allah telah memutuskan bahwa zahra jodohku, zahra pasti menunggu ku dan sebaliknya, jika ada waktu yang pas insyaallah aku bakal meminangnya, suatu hari nantik” (jawab ali dengan jujurnya)

“apa meminangnya???” (ucap kiana terkejut)

“iya meminangnya, karena lelaki yang sejati itu bukan mengajak wanita yang ia cinta terjerumus dalam dosa yang besar, tapi mengajak ia dalam cinta allah yang suci dalam ikatan janji pernikahan, karena aku menyayangi dan mencintai dia karna allah” (ucap ali dengan jelasnya)

SEBUAH RASA DALAM DO'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang