Zidan pov....
Habis pulang sekolah, aku langsung ngambil HP ku yang masih setia di kantong celanaku.
“Hallo, assalamu’alaikum zah, bisa kita keluar bentar gak, ada hal yang mau aku omongin sama kamu”
.....................................
“udah deh intinya penting, ba’dah ashar aku langsung jemput kamu”
.......................................
“gak bisa aku jelasin di telephon, pokoknya ba’dah ashar aku langsung jemput kamu, tanpa alasan apapun”
..........................................
“ya udah ya assalmu’alaikum”
Setelah sholat ashar aku langsung menuju ke rumah zahra untuk perjanjianku yang tadi, ingin mengajaknya ke luar, buat sekedar ngopi dan ngobrol ringan di kafe biasa aku dan dua sahabatku kumpul, tapi kali ini aku memang sengaja tak mengajak kiana, karna ini bakal jadi misi rahasia antara aku dan zahra.
Setelah memakan banyak waktu di perjalan, akhirnya sampai juga di kafe tongkrongan kita biasanya. Dan disitu aku langsung mempersilakan zahra untuk duduk, dan aku yang mulai memesan, yang biasanya zahra pesan. Kita udah saling satu sama lain kesukaan kita.
“hmmmm, ada apa sih dan, tumben banget kamu ngajak aku aja keluar??? Kiana gak kamu ajak??? Kasihan tau.” (ucap zahra sambil meminum minuman coklat di depannya)
“ emang aku sengaja ngajak kamu kesini tanpa kiana, aku pengen ngomongin hal penting sama kamu zah, tapi yang tau ini hanya kamu dan aku aja ya!!! please jangan omongin sapa-sapa termasuk sama kiana” (ucap ku sambil berharap banget sama zahra)“hmmm tumben kamu rahasia-rahasia gini dan??? Gak biasanya kamu gak kayak gini lho, apa lagi sama si kiana” (jawab zahra sambil memandangiku dengan serius)
“hmmm di masalah ini, adalah masalah perasaanku zah sama kiana, jujur, aku ngerasa sayang banget sama dia, hingga aku ngerasa gak pengen kehilangan dia” (jawabku dengan sesekali memainkan minuman didepanku)
“iya aku tau, kan kita sahabatan, pasti aku juga ngerasa kayak gitu dan” (jawab zahra sambil memasang muka melasnya)
“Bukan itu zahra maksudku, aku sayang sama kiana itu lebih dari sahabat zah, aku pengen jadi seorang yang dianggap dia penting dalam hidupnya, setelah allah dan keluarganya, aku pengen banget bahagia in dia dengan cara apapun, tapi aku masih ragu-ragu buat ngungkappin ini sama dia, gimana saran kamu zah, atas perasaanku ini”
“hmmm udah selesai curhatnya??? (tanya zahra dengan wajah yang serius)“iya, udah curhatnya” (jawab zidan dengan polos)
“ok, gini ya kamu minta jadi orang spesial bagi kiana dalam artian apa dan. Kalo kamu minta jadi pacarnya kiana aku gak akan pernah mendukungmu, karna kamu tau zina kan Dan. Tapi satu hal aku beritahu kalo kamu suka dan sayang sama kiana seharusnya kamu gak menjerumuskan dia ke hal yang tidak baik. Kamu tau kan dia lagi proses menjadi baik. Memang cinta itu fitrah dari allah,tapi jangan sampai kamu menjadikan cinta kamu menjadi cinta nafsu. Cintailah kiana karna allah maka cintamu akan diridhoi olehnya.” (sambil membasahi tenggorokan karna kebanyakan ngomong)
“terus aku harus gimana.” (sambil masang muka sedih)
“ kalo emang kamu gak kuat buat mendam perasaan lebih baik kamu nyatain aja tapi jangan pernah meminta lebih ke dia karna yang pantas kamu mintai hanya dia yang menciptakan. Jika memang dia jodohmu suatu hari allah akan memperstukan kalian. Karna dia sang pemilik cinta.” (celoteh tambahan zahra)
“hmmm zah, makasih banget ya udah mau temenin aku buat ngobrol, dan mungkin aku hbs ini punyak pandangan buat kedepannya, eh iya udah mau maghrib nih, pulang yok, aku ada pengajian habis maghrib soalnya” (pinta zidan pada zahra semabari berdiri dari tempat duduknya )
“iya, pasti umi aku udah nyariin nih” (jawab zahra dengan semangat)Zahra pov....
Setelah sampai di rumah zahra langsung menunaikan ibadah maghrib di kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH RASA DALAM DO'A
Teen FictionAISYAH AS-ZAHRA KHAFASYAH : "Mencintainya dalam diamku, itulah caraku untuk slalu bersembunyi dalam rasa ini, karna aku slalu berharap bahwa namanya lha yang bakal di takdirkan oleh allah di lauhul makhfudz kelak." KIANA PUTRI LARASATI : "Se...