Zahra pov....
Pagi ini adalah pagi yang membuatku slalu bersyukur akan nikmat tuhan terhadapku, yang masih memberi kehidupan di dunia ini, seperti biasa
aku berangkat sekolah dengan zidan yang sudah nunggu aku di depan rumah.
“assalamu’alaikum dan” (salamku saat aku membuka pintu mobil zidan)
“wa’alaikumsalam zah” (jawab zidan)
“hmmm, kiana mana ya dan??? Apa dia hari ini kagak bareng sama kita???” (tanyaku kebingungan pada zidan)
“lho kamu lupa zah, kan hari ini kiana lagi ada acara LDKS diluar
kota sama anak PA, hmmm mungkin kiana sekarang lagi bahagia zah”
(jawab zidan dengan helaan nafas berat)
“kamu kenapa dan??? Kok kelihatannya kamu cemburu gitu??? Kamu beneran suka ya sama kiana???” (godaku padan zidan)
“apaan sih zah, dia kan suka sama ali, apalagi sekarang dia satu kegiatan sama ali, pasti bahagia lha” (jawab ketus zidan)
“hmmm iya mungkin dan” (jawab singkatku yang sesekali melihat zidan nyetir)
“kenapa aku merasa aneh dengan hatiku ya, dengan kabar barusan!!!! Apakah aku.... aku cemburu??? Ach enggak-enggak, sadar zahra dia bukan
mahrommu, tak seharusnya kau berlaku seperti ini, dan sadar pula dia disukai oleh sahabatmu sendiri tak seharusnya aku menyimpan rasa seperti ini.” (ucapku dalam hati)
Setelah beberapa menit perjalan akhirnya sampai juga di sekolah,
rasanya janggal banget hari ini, kayak ada yang kurang, karna tidak adanya kiana yang biasanya tukang heboh dikelas, sekaligus hari ini aku harus nagihi temen-temen kelas buat kas sendiri pula,nasib-nasib.Autor pov....
Zidan dan zahra merasa tidak berwarna pada hari ini, karna salah satu sahabatnya tidak ada, yang biasanya kalau dikantin para penggemar kiana pada ngeributin mereka tapi hari ini malah tidak ada sama sekali
karena mereka sudah mengetahui sebelumnya akan acara kiana hari ini dari sosmet.
Zahra makin hari makin merasa tidak nyaman akan perasaan yang timbul akhir-akhir yang slalu menyelimutinya karna lelaki itu, iya lelaki yang di kagummi oleh sahabatnya sendiri.
Tak lain beda dengan zidan yang makin hari makin sayang akan
sahabat-sahabatnya itu, tapi sayangnya zidan berbeda antara zahra dan kiana, akhir-akhir ini zidan malah lebih overproktektif akan kiana.**********
Kiana pov....
Dua hari para sahabat kiana sudah tidak menemuinya, mulai hari sabtu dan hari minggu, baru hari senin ini mereka berkumpul untuk berangkat sekolah, tapi kali ini piketnya zidan buat jemput kiana, karena dua
sahabat kiana itu udah ada jadwal buat gantian jemput kiana.
Sesampainya di sekolah kiana langsung disapa oleh seorang cowok yang sedang asik memainkan bola basket di tengah lapangan.
“hy...putri hatiku, apa kabar??” (sapa seorang cowok membawa bola basket dipinggangnya)
“hmmm baik” (jawabku cuek karna hari ini sebenarnya aku males banget buat masuk sekolah, karna kecapekan kemarin tapi gimana lagi aku miss banget sama para sahabatku, ya udah dech masuk dengan terpaksa)
“eh dan, bisa gak tinggalin aku bentar sama kiana??? Soalnya aku mau ngomong sama dia penting” (pinta cowok tersebut sama zidan yang masih
setia dipinggirku)
“hmm ok broo, ki aku tinggal dulu ya” (jawab zidan dengan muka kejutnya)
Tanpa kata aku membiarkan zidan pergi dari sampingku. Dan mulailah cowok yang di depanku sekarang mulai membuka obrolan di pagi hari ini.Yaps ini dia cowok ketiga yang suka sama aku namanya Putra Choirul Hakim, dia adalah ketua tim basket sekolah, yang slalu exsis, kekian dan gaul di sekolah, banyak juga cewek yang deket sama dia, dan mengidolakan dia juga, gaya dia saat memainkan bola basket membuat perempuan terpanah dan memeleh dengan coolnya dia.
“ada apa sih?? aku gak mau ya jadi bully an nantik di sosmet, kirain deket sama kamu, udah lah put, mending ngejauh aja!!!” (jawabku sebelum dia membuka obrolan ini)
“jujur ya ki, aku slalu jeles banget dengan banyak cowok yang deketin kamu, harus berapa kali aku nyatain cinta sama kamu biar aku kamu trima, aku pengen banget jadi pacar kamu, kalau misal aku jadi pacar
kamu aku bakal setia, dan slalu buat kamu kok, suer!!!!” (jawabnya dengan mata yang serius, dan tak luput mengangkat kedua jarinya menandakan keseriusannya)
“apa pacar???? Aku gak mau pacaran put, aku gak mau untuk jatuh terluka dalam penyesalan yang tak halal, aku ingin diperjuangkan oleh seorang pria yang mampu memperjuangakanku dengan lahir dan batinya,
dan aku ingin diperjuangkan untuk mengahalakan, bukan untuk menjadi pacar” (penjelasanku yang membuat mata putra melebar melihatku)
“hallah sok alim banget sih kamu ki sekarang, dulu aku sering denger kamu gonta-ganti cowok, sekarang malah kayak gini, kamu waras kan????”
(jawab putra sambil membuang mukanya)
“ aku berubah karna aku ingin menuju jalan yang baik, karena menuju baik itu baik, gak ada salahnya kan seseorang berubah untuk menjadi yang lebih baik???? Aku sadar bahwa berpacaran itu bisa menjerumuskan orang tuaku ke nerakanya allah, jika kamu tak sanggup untuk permintaanku itu ya udah cari lha yang mau dengamu saja, tapi bukan
aku” (aku pun langsung meninggalkan putra yang masih terpaku di tempat duduk pinggir lapangan)
Dengan muka kesal aku menuju kelas, tak lama zidan langsung menghampiriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH RASA DALAM DO'A
Teen FictionAISYAH AS-ZAHRA KHAFASYAH : "Mencintainya dalam diamku, itulah caraku untuk slalu bersembunyi dalam rasa ini, karna aku slalu berharap bahwa namanya lha yang bakal di takdirkan oleh allah di lauhul makhfudz kelak." KIANA PUTRI LARASATI : "Se...