Zahra pov....Sejuknya hawa pagi masih melekat dalam hidungku yang ku hirup setelah sholat subuh dikamar. Pagi ini aku segera bergegas untuk pergi ke sekolah, seragam putih abu-abuku kupandangi dalam kilau kaca lemari kamarku, karna aku telah berpikir habis ini aku bakal melepaskan seragam ini, karna sekarang aku telah menepati bangku kelas 12 di sekolahku.
Sesampainya di koridor sekolah ada yang memanggilku tapi suara itu tak asing lagi di telingaku.“zahra....... whaiting for me”
Tak tunggu lama aku langsung menengok kebelakang ya ternyata itu adalah kiana temen deket sekaligus sahabat terbaik, dia memang sering menggunakan bahasa inggris tapi kadang-kadang dia salah
mengucapkannya, hmmmm maklum orang jawa lidahnya agak semlhehoyy.“ich zahra kenapa sich ninggalin aku?? Padahal aku udah nunggu lama di tempat biasa kamu jemput aku!!!! (ucap kiana yang masih mengatur nafasnya setelah lari menghampiri zahra)
“heheheheheh maaf ya ki, kirain kamu gak bareng sama aku, yaudah aku terus aja, hehehehhehe maaf ya’ (ucapku sambil merangkul kiana yang
masih ngambek)“hmm iya-iya aku maaffin, lagian salah aku juga lupa gak ngabarin kamu tadi malem, kalau aku bareng sama kamu” (ucap kiana dan merasa salah juga)
“nah tuhhh jadi dech salah-salahan, gini nih orang salah ketemu dengan orang pelupa jadi lha ...... hmmm tau ach males keluarin kata-kata
bijak masih pagi soalnya” (jawabku dengan tersenyum simpul)Tak terasa percakapan kita akhirnya berakhir setelah sampai di kelas kita yaitu kelas AKUNTANSI 1, di SMK TUNAS WIJAYA ini anak kelas akuntansi memang dianggap seperti anak ipa di SMA, lalu jurusan ADMINITRASI PERKANTORAN (APK) seperti anak ips di SMA sedangkan anak MULTIMEDIA seperti anak bahasa di SMA.
Assalamu’alaikum (ucap salam ku bersamaan dengan kiana)
Wa’alaikumsalam (jawaban dari sebagain anak-anak yang ada di kelas itu)
Biasa masih pagi, jadi masih sedikit murid yang datang sekolah, hanya anak-anak yang rajin yang datang pagi. 30 menit kemudian akhirnya bel masuk bunyi juga, pas bel masuk zidan baru masuk ke kelas.
Zidan pov....
“hy zahra.... hy kiana” (sapaku pada dua sahabatku yang duduk di belakang bangku ku)
“tumben kamu dan, baru masuk kelas?? Biasanya dateng paling awal?”(tanyak kiana yang sambil mengeluarkan buku untuk mata pelajaran yang akan berlangsung)
“iya ki, motor aku bannya bocor di tengah jalan, untung aja di dekatsekolah kita ada tukang tambal ban yang udah montor aku taruh situ,terus aku berangkat sekolah, nantik pulang sekolah aku ambil”
(penjelasanku pada kiana)
“oh seperti itu, fahimtu” (jawab kaina dengan senyum tipis)Tak lama guru kita datang dengan pelajaran matematika, kali ini yang paling semangat adalah zahra, karna dia sangat jenius banget dengan matematika, menurutnya juga matematika adalah lalapan penyetan yang mudah banget baginya. Setelah beberapa pelajaran telah usai untuk jam pertama akhirnya bell
istirahat berbunyi. Kami bertiga tidak langsung untuk menuju ke
kantin, tapi kami slalu menuju ke mushola yang telah di sediakan
sekolah, untuk melaksanakan sholat dhuha berjama’ah, hampir setiap hari kita bertiga melakukannya secara rutin.Kiana pov....
Selesai sholat dhuha kami langsung menuju ke kantin untuk makan.
“assalamu’alaikum kiana yang cantik, mau makan apa kamu hari ini?? Biar aku beliin, tapi khusus kamu aja ya!!!! (sapa dari seorang pria yang tak asing bagi aku)
Ini dia Abdul Latif Al-Mustofa biasa dipanggil latif salah satu dari sebagian pengemar ku di sekolah , cowok yang berambut klimis dan kulit kuning langsat, dengan wajah yang oval dan hidung yang sangat mancung
seperti tongkat pramuka, dia termasuk anak APK 2 di sekolah ini.“wa’alaikumsalam latif, haduhhh please dech jangan ganggu aku hari ini aja, aku pengen nikmati waktu istirahat ini sama sahabat-sahabat ku,kalau kamu mau gabung gak apa, asal jangan heboh aja di meja ini.”
(jawabku dengan jutek)Zahra dan zidan mulai tertawa keli melihat perlakuan latif terhadap sahabatnya ini.
“oke lha aku ikut gabung aja, lagian aku toh masih belum makan dari tadi, cuman nungguin kamu selesai sholat dhuha” (ucap latif, sesekali
melempar senyum kepadaku)“up to you” (jawabku singkat)
Setelah selesai makan, dan latif mulai meninggalkan kami karna ada panggilan ketua tim rohis untuk berkumpul di mushola sekolah, karna latif adalah ketua dari tim rohis sekolah. Lalu aku di ajak oleh zahra di perpus untuk meminjam buku akuntansi.
Zahra pov....
“hmm, ki bisa ikut aku gak di perpus mau pinjem buku pajak buat besok ki pelajaran bu catur” (jawabku sambil memegang tangan kiana yangmasih sibuk dengan makannya yang belum kunjung usai , karna dia orang
yang paling lemot kalau makan)“hmmm, belum habis nih gorengan zah, kamu tega sama gorengannya??? Mubazir tau kalau di buang, ‘mantan aja kalau di buang sayang kan’
(ucap kiana yang sambil terus berusaha untuk menelan makannya)Kiana itu udah kebiasaan baper kalau setiap kali apapun yang ia
lakukan pasti bakal masuk unsur bapernya.“ya allah kiana sehari aja gak usah baper bisa gak??” (sahut zidanyang gemas mendengar kata baper kaina)
Sebelum sampai perpus, bell udah bunyi terpaksa aku putar balik ke kelas, tapi sebelum putar balik aku benturan dengan cowok yang tak sengaja aku menyenggolnya.
Bukkkkkkkkk
“maaf...maaf.....” (ucapku sambil menundukkan kepalaku)
Tanpa membalasnya cowok tersebut langsung pergi begitu saja.
Maaf ya buat pembaca kalau di chapter ini agak alay nulisnya, maaf saya adalah penulis amatir dan masih labil mohon untuk dimaklumi
Jangan lupa vote and coment ya guys.........
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH RASA DALAM DO'A
Teen FictionAISYAH AS-ZAHRA KHAFASYAH : "Mencintainya dalam diamku, itulah caraku untuk slalu bersembunyi dalam rasa ini, karna aku slalu berharap bahwa namanya lha yang bakal di takdirkan oleh allah di lauhul makhfudz kelak." KIANA PUTRI LARASATI : "Se...