WEEKEND

44 4 0
                                    

Kiana pov...

Sudah hampir 1 minggu ini kami melaksanakan UASBN (ujian akhir semester berbasis online) dan pada akhirnya rapotan pun telah tiba. Seperti biasa rapotanku slalu di ambil oleh bi jum, beliau adalah ART di rumahku mulai dari kecil sampai aku SMK bi’ jum yang ngambil rapotku, papa dan mama tak pernah sekalipun datang di sekolah, papa dan mama ku adalah orang yang sibuk akan dunia kerja, jangankan datang ke sekolah ngasih aku kasih sayang aja gak pernah, mereka sering luar kota, karena papa dan mama adalah pembisnis terkenal di indonesia, papa dan mama juga jarang pulang kerumah, mungkin pulang hanya sebatas
ngambil berkas lalu nyewa apatemen di setiap daerah yang merasinggahi, ngumpulpun bisa di hitung pakek jari. Tapi pada  libur semester kali ini aku memustuskan untuk liburan
dengan keluarganya zahra, karena sebelum liburan datang keluarganya zahra sudah memintaku untuk menemani zahra sekaligus liburan juga
malang jawa timur buat perayaan malam tahun baru di rumah neneknya zahra.

“ assalammu’alaikum” (salamku di depan rumah zahra)

“wa;alaikumsalam” (jawab seorang perempuan yang anggun dengan balutan long dress warna pink dengan motof bunga-bunga dan kerudung panjang warna merah muda yang makin menambah keanggunannya)

“zahraaaa.... masyaallah cantiknya dirimu” (jawabku dengan takjum melihat penampilan zahra)

“makasih kamu juga, cantik banget dengan busanamu, modis dech ki, heheheh ayo masuk” (ucap zahra)

Aku hanya tersenyum lebar dan mulai duduk di sofanya untuk menunggu keluarga zahra siap buat pergi ke malang. Setelah keluarga zahra sudah selesai prepairnya langsung menuju ke mobil yang sudah terparkir di
depan garasi rumahnya.

“hmmm udah beres semuanya???” (suara laki-laki yang tak asing bagiku ya abinya zahra)

“ya” (jawab kita serempak)
Tapi pada kali ini aku nebeng di keluarnya zahra jadi kita satu mobil untuk menuju ke malang. di depan ada uminya zahra biasa aku panggil tante syah yang duduk bersebelahan dengan abinya dan juga biasa aku
panggil om abdul sekaligus yang nyupir mobilnya, dan aku sama zahra dan kak kahfi duduk di belakang, tapi zahra mengambil duduk di tengah antara aku dan kak kahfi. Hampir 5 jam perjalanan surabaya ke malang akhirnya nyampek juga di
rumah neneknya zahra. Setelah beres-beres dan istirahat sejenak di rumah neneknya zahra sore harinya zahra mengajak aku dan kak kahfi untuk pergi ke pantai dekat rumah neneknya. Perjalanan dari rumah nenek zahra ke pantai hanya berkisar 30 menit saja, dan stelah sampai di pantai, kak kahfi langsung membelikan minuman 3 buah kelapa hijau untuk kita yang asik duduk di pinggir pantai dengan menikmati hamparan pasir putihnya.

“gimana ki??? Suka gak sama suasana di desa aku???” (tanya zahra dengan gembira)

“suka zah, apalagi sama pantai balekambang ini suka banget, kan aku jarang banget weekend sama keluarga dan have fun sama keluarga beda sama kamu” (jawab kiana dengan muka agak ditekuk)

“hmmm sabar, papa sama mama kamu kan kerja juga buat kebaikkan kamu juga ki, mereka kerja keras banting tulang juga buat ngecukuppin biaya sekolah kamu” (celoteh zahra pada kiana sambil merangkulnya)

“mereka hanya memberi aku fasilitas yang mewah, mereka mencuppin lahir aku aja zah, tapi batin aku mereka belum bisa ngecukuppin, buat apa
uang banyak, buat apa rumah yang mewah dan besar jika pada kemewahan itu aku tidak menemukan titik kenyamanan di dalamnya???” (curhat zahra)

“hmm daripada kiana larut sama sedihnya gimana kalau kita main air aja, biar gak sedih, gimana???” (sahut kak kahfi)

“ok setuju!!!!!” (jawab zahra sambil mearik tangan kiana)

“ayo ki, jangan sedih, kamu kan ikut aku buat seneng-seneng” (pinta zahra yang membuatku berdiri dari tempat dudukku)
Akhinya mereka bertiga berlari menuju bibir pantai sambil bermain air sejenak, lalu sesekali melihat senja yang mempesona yang perlahan akan segera hilang. Malam hari mulai datang keluarga zahra membuat acara bakar-bakar dan karokean di halaman rumah neneknya, kak kahfi yang sibuk sebagai sound
sistem, umi zahra sibuk dengan alat bakar dan juga abinya, lalu nenek zahra yang hanya duduk santai di kursi santai, kebetulan kakeknya zahrah sudah meninggal, neneknya zahra ini berasal dari keluarga uminya, lalu dua sejoli ini, kiana dan zahra juga sibuk menata meja
makan.
 
Kiana pov....

SEBUAH RASA DALAM DO'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang