PROLOGUE

28 0 0
                                    

"Kau sudah berjanji padaku, jika bayi yang lahir ini perempuan maka aku berhak mengambilnya dan menjadikannya budakku. Jadi cepat serahkan dia padaku, atau kau akan melihat bayimu mati di depan matamu."

"Ku mohon pangeran, kali ini saja lepaskan aku dan keluargaku. Kami--kami tidak sanggup melepaskan bayi kami padamu. Tentang perjanjian itu, biarkan aku yang menggantikannya."

"Kau pikir semuanya akan semudah itu? TIDAK !!!! Kau yang pertama kali menawarkan bayi ini padaku. Kau sendiri yang berucap jika bayi ini perempuan maka aku berhak mengambilnya dari kalian. Dan jika dia laki-laki maka aku akan melepaskan kalian dari desa ini. Kau tau, aku sudah menunggu ratusan tahun untuk menghancurkan kutuk ini dan bayi ini--aku sudah sangat lama menantikannya. Berikan dia padaku, atau kau akan menyesal."

"Jangan pangeran, ku mohon jangan." 

Namun pangeran itu tak menghiraukan, baginya janji adalah hutang. Dan bagi siapa yang sudah berjanji padanya, jangan pernah berani untuk mengingkarinya. 

"Tidak ada permohonan yang bisa ku terima darimu. Enyahlah kalian !!!!." Karena amarah yang tak bisa tertahankan, pangeran itupun membunuh sepasang suami istri itu hanya dengan sekali hantaman. Di saat itu juga, sepasang suami istri itu mati dan hanya menyisakan si bayi perempuan yang mungil itu. Dia tak mungkin membunuhnya, bayi itu--akan dia bersamanya. Tampaknya bayi ini siap dengan segala resiko, terbukti saat orangtuanya mati bayi ini tak mengeluarkan tangisannya sama sekali. Kemungkinan ada 2. Dia menyadari takdir hidupnya dan memilih pasrah, atau memang dia tidak tau akan apa yang terjadi saat ini dan saat yang akan datang.

Lalu pangeran itu membawa sang bayi dalam dekapannya. Membungkusnya dengan lampin berwarna putih tulang kemudian membawanya masuk ke dalam kereta kencananya. Sedangkan mayat orangtuanya menjadi urusan para pengawalnya

"Mulai saat ini kau adalah milikku. Aku yang akan mengkontrol hidupmu. Kau hidup hanya untuk sebuah pengorbanan yang menyakitkan. Sungguh malang nasibmu bayi mungil, tapi kau tenang saja selama perjalanan hidupmu kau akan hidup layaknya gadis normal. Hingga tiba malam purnama ke 15 maka saat itu kau akan dikenang sebagai bayi yang malang. Kau akan ku namai--Hwang Mirae.

THE HEALER [COMPLETED]Where stories live. Discover now