Mirae. Gadis yang sudah hampir 1 bulan ini bersama dengannya kini tengah terbaring lemah di ranjang milik seorang pangeran tampan. Tubuhnya begitu lemah, wajahnya sangat pucat. Bibirnya kering seperti orang yang dehidrasi. Keringat dingin yang tak berhenti mengalir dari pelipis gadis itu. Belum lagi tubuh gadis itu yang gemetaran seperti orang yang sedang kedinginan. Chanyeol--pangeran tampan itu tak bisa melihat gadis yang polos ini lemah tak berdaya. Kemudian dia menyuruh salah seorang pelayannya untuk mencari tabib yang terpercaya. Dan tak perlu menunggu lama, sang tabib itu pun tiba di istana megahnya.
"Jadi bagaimana kondisinya?." Tanya chanyeol cemas
"Untuk sementara ini kondisinya akan membaik. Namun aku tidak bisa menjamin kondisi selanjutnya. Tubuhnya terlalu lemah. Mungkin tanda yang ada di kakinya seperti menyerap hampir seluruh kelembapan tubuhnya. Jadi wajar saja jika tubuhnya seperti tulang kering. Ku rasa tanda itu cukup berbahaya untuk tubuhnya. Dia tidak seperti mu pangeran, dia hanya manusia biasa. Jika kau yang mendapat tanda itu, kau masih bisa menahannya, namun gadis ini terlalu lemah."
"Tapi a-aku juga manusia." jawabnya dengan tak yakin
"Kau akan menjadi manusia normal jika gadis ini sudah mati untukmu bukan? Jika tidak, kau akan menjadi manusia yang hidup selamanya. Itu tidak normal." jelas si tabib
"Lalu apa yang harus aku lakukan?."
"Ini masalah kutukan. Aku pun tak bisa membantumu. Aku hanya bisa mengurangi rasa sakitnya saja."
"Aku akan membayar dengan semua emas dan berlian yang aku punya. Atau bahkan istana ini, a-aku rela memberikan apapun. Asal dia selamat."
"Tidak semudah itu pangeran. Jika aku boleh berpendapat, andai saja kau bisa menahan ego mu dan tidak membawa gadis ini masuk dalam hidupmu. Dia akan tetap hidup selayaknya gadis seumurannya. Apa dia tau apa yang akan terjadi di akhir hidupnya?."
"Tidak. Aku tidak berniat memberitahukannya. Aku tidak sanggup."
"Lalu, jika aku bertanya apa kau mulai memberi perasaanmu padanya. Apakah kau tidak akan mengatakannya? Chan, aku bukan tabib biasa untukmu. Aku sudah merawat seisi keluarga mu sejak dulu. Jangan berbohong padaku." Bujuk si tabib
Chanyeol terdiam. Sudah 100 tahun ini chanyeol menutup hatinya untuk gadis manapun. Chanyeol hanya mencintai gadis masa lalunya--Hana. Tak ada yang bisa menggantikan posisinya. Tak satupun.
"Chan--"
"Aku tidak tau. Aku tidak tau paman." Jawabnya pada si tabib
"Semua sudah terjadi chanyeol, tapi jika------"
"Jika apa paman?."
"Tidak tidak. Tidak ada apa-apa."
"Katakan padaku paman."
"Aku pernah mendengar dari seorang wanita tua yang aku kenal. Kau bisa menyelamatkan tumbal mu dengan satu hal. Hanya satu hal."
"Apa itu, katakan padaku." Chanyeol tampak mulai memaksa
"Jika di satu malam sebelum malam purnama tiba, dia harus keluar dari istana ini. Kau bisa memberikannya ramuan bunga edelweis dan paksa dia untuk meminum ramuan itu. Gunanya agar tumbal mu melupakan ingatannya tentang semua yang pernah terjadi selama dia berada di istana. Dan menghilangkan cintanya padamu. Jika dia mencintaimu."
"Aku bisa melakukannya. Aku bisa paman. Aku akan mencari bunga edelweis nya."
"Yang tersulit adalah membuat gadis itu tak mencintaimu. Kau tidak pernah tau bagaimana perasaan seseorang padamu. Jika dia mencintaimu, bisa saja dia menolak dan justru menyerahkan hidupnya untukmu."
YOU ARE READING
THE HEALER [COMPLETED]
FanfictionSinopsis : "Sudah lama aku menanti kelahiran gadis itu. Apapun akan aku lakukan untuk membuatnya berada di sisiku. Akan aku hancurkan kutuk ini dengan membuatnya jatuh dalam dekapanku. Ketika aku mendapatkannya, akan ku biarkan dia lepas dari gengg...