Pertengkaran kecil yang berujung keromantisan itu berakhir. Mereka berdua, Chanyeol dan mirae memutuskan untuk pergi ke kamar Chanyeol. Meninggalkan beberapa pelayan istana yang masih setia menonton adegan romantis mereka. Mirae tersenyum melihat Chanyeol sekarang. Pria yang sempat ditakutinya justru menjadi pria yang sangat dicintainya. Begitupun dengan Chanyeol. Siapa sangka jika gadis yang akan dijadikannya sebagai tumbal untuk menghilangkan kutukannya justru sekarang menjadi wanita yang begitu dia cintai. Entah sejak kapan perasaan itu muncul, chanyeol pun tak dapat memastikannya. Yang dia tau, saat dia melihat mirae lemah tak berdaya rasa ingin melindungi timbul di hati chanyeol. Mungkin itu lah alasannya mengapa kini Chanyeol sangat mencintai gadis bermarga Hwang itu.
"Ayo ke kamarku. Kita obati mata sembab ini." Ajak Chanyeol
"Kamar mu prince? Kenapa harus disana, kan bisa disini saja. Aku tidak enak jika dilihat oleh pelayan disini."
"Kau bukan pelayan mirae, kau wanita yang berbeda disini. Jadi jangan merasa tidak enak dengan mereka. Aku yakin mereka senang dengan keberadaan mu disini."
"Tapi prince, tetap saja aku malu."
"Sudahlah simpan rasa malu mu itu. Lagipula sekarang kan kau adalah gadisku."
"Gadismu? Memang nya sejak kapan aku menerima cintamu?" Ledek mirae
"Oh, jadi kau menolakku? Baiklah tak masalah. Aku akan menyuruh pelayan istana membawa seorang jalan kemari. Kau tau, banyak yang ingin menyentuh ku."
"Andwae !!! Aku tidak mau wanita lain menyentuhmu." Mirae langsung memeluk tubuh tinggi Chanyeol
Chanyeol merasa lucu melihat tingkah menggemaskan mirae. Gadis barunya itu. Chanyeol pun mencubit gemas hidup mungil mirae. "Kau ini lucu sekali. Apa aku terlihat seperti pria murahan? Aku tidak mungkin menyentuh wanita sembarangan. Jika kau mau-----aku bisa menyentuhmu." Goda chanyeol
"Tidak mau !! Aku tidak mau memberikan hal yang berharga milikku ini jika dia bukan suami ku."
"Maka, jadilah istriku sayang." Chanyeol mengecup singkat kening mirae. "Sudah lah, jangan berdebat disini. Kita ke kamar ku saja."
Lalu Chanyeol membawa mirae ke kamar nya. Ini bukan pertama kalinya mirae berada di kamar Chanyeol. Mirae merasa kecanduan setiap kali masuk ke kamar megah ini. Bukan lagi karena arsitektur dan perabotnya yang mahal namun karena aroma tubuh Chanyeol sangat tercium jelas di kamar ini."Kemarilah. Aku tau kau lelah pagi ini berdebat denganku." Chanyeol menepuk-nepuk sisi ranjang kanannya. Bermaksud menyuruh mirae berbaring di sebelahnya.
"Di-disini?" Tanya nya canggung. Chanyeol menganggukkan kepalanya.
"Tapi prince------"
"Aku tidak akan berbuat macam-macam. Aku tau batasan mirae-ah."
Lalu mirae melangkah mendekat ke arah ranjang itu. Mendudukkan perlahan bokongnya disana. Cukup lama sebelum akhirnya mirae memberanikan diri membaringkan tubuhnya. Chanyeol lantas memberikan lengan kokohnya sebagai pengganti bantal untuk kepala mirae--gadisnya.
"Prince." Panggil gadis itu
"Chanyeol. Panggil aku Chanyeol."
"Aku tidak bisa. Aku merasa segan." Jawab nya
"Aku kekasihmu bukan? Untuk apa canggung padaku?."
"Tetap saja canggung channie."
"Channie?"
"Iya. Channie. Aku tidak bisa memanggil mu Chanyeol. Itu terlalu tidak sopan bagiku. Jadi biarkan aku memanggilmu channie."
"Kenapa harus channie?."

YOU ARE READING
THE HEALER [COMPLETED]
FanfictionSinopsis : "Sudah lama aku menanti kelahiran gadis itu. Apapun akan aku lakukan untuk membuatnya berada di sisiku. Akan aku hancurkan kutuk ini dengan membuatnya jatuh dalam dekapanku. Ketika aku mendapatkannya, akan ku biarkan dia lepas dari gengg...