SECTION 10

11 0 0
                                        

Tak terasa, ini adalah hari yang menentukan nasib prince chanyeol. Mengenai kutukan yang diberikan kim tae padanya. Apakah chanyeol akan tetap selamanya hidup sebagai manusia abadi bersama dengan kim tae, atau justru chanyeol akan mendapatkan kehidupan yang dia inginkan? Semua tergantung pada apa yang terjadi tengah malamn nanti. Dan tentunya, gadis itu menjadi kunci dari semua pertanyaan chanyeol.


"Channie." Mirae duduk di tepi ranjang. Memandang wajah tampan kekasihnya yang masi tertidur pulas. Wajahnya begitu damai, seperti seorang bayi yang sudah kenyang karena asi ibunya. Chanyeol memang tampan.

Mirae menarik selimut yang menutupi tubuh chanyeol. "Bangunlah sayang, ayo kita ke taman."

"Sebentar lagi sayang, 10 menit lagi."

"Channie, ayolah." Mirae berusaha membujuk chanyeol dengan nada suara manja khas mirae

"Baiklah. Aku tidak tahan mendengar rengekanmu. Aku akan mengganti bajuku."

"Yeaayyy." Mirae bersorak senang karena kekasihnya itu menuruti keinginannya. Setelah itu, mirae keluar dari kamar chanyeol dan menemui beberapa pelayan istana yang sibuk berlalu-lalang di istana.

---

"Apa yang nona butuhkan?." Tanya bibi mona--pelayan terlama di istana itu

"Aku mencari mantelku, apa bibi melihatnya?."

"Apakah yang nona maksud itu mantel berwarna coklat caramel ?."

"Iya betul sekali. Apa bibi melihatnya?."

"Aku menaruhnya di kamar mu nona. Baru saja selesai ku bersihkan."

"Baiklah, terimaksih bi."

Mirae kemudian bergegas pergi ke kamarnya. Mirae menemukan mantel yang ia maksud diletakkan diatas ranjangnya. Wangi sekali. Pasti bibi mona menaruh ramuan khusus hingga mantel itu sangat bersih dan wangi. Seperti mantel yang baru dibeli.



-- ** --


Chanyeol sudah menunggu di depan taman istana sesuai keinginan Mirae--gadisnya itu. Chanyeol sedikit kesal, karena mirae tak kunjung tiba."Bukankah tadi dia yang menyuruhku untuk cepat bersiap-siap? Lalu kemana dia?." Gerutu chanyeol

Pangeran tampan itu hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam istana, namun langkahnya terhenti saat seorang gadis yang berwajah seperti boneka porselen itu muncul di hadapannya.

"Hay tampan." Sapa mirae

"M-mirae???." Chanyeol tampak bingung dengan gadisnya saat ini. Ada angin apa hingga membuat gadisnya itu berdandan sangat cantik di pagi yang begitu dingin. Semua tampak sempurna. Mulai dari tatanan rambut hingga pakaian yang gadis itu kenakan. Sangat cocok saat mirae memakainya. 

"Ada apa? Aku jelek ya?." 

"Kau bahkan sangat cantik sayang. Kita hanya ke taman, dan kau secantik ini?."

"Channie, membuat mata mu senang kan tidak masalah? Sesekali cantik di hadapanmu tidak apa-apa kan?."

Chanyeol menarik tubuh gadisnya itu dan memeluknya erat. Mencium aroma tubuh mirae yang kini sudah menjadi candu bagi chanyeol. "Kau bahkan terihat sangat cantik saat kau baru saja terbangun dari tidurmu, Dan sekarang kau berpenampilan seperti ini, apa kau ingin menggodaku?." Goda chanyeol

Mirae mencubit pinggang kanan kekasihnya, chanyeol pun meringis. "Kau ini selalu menggodaku. Aku tidak ingin hal yang lebih jauh sebelum aku menikah nanti."

THE HEALER [COMPLETED]Where stories live. Discover now