Seminggu kemudian ..
"Prince bangun !!!!." Mirae menyusup masuk ke kamar prince chanyeol. Ini pertama kalinya mirae masuk ke kamar pangeran tampan itu. Jangan bertanya kenapa mirae bisa dengan leluasa memasuki kamar si empunya istana megah ini. Mirae dan prince chanyeol kini sudah semakin akrab. Rasa canggung yang sempat dirasakan keduanya sudah hilang. Itulah tujuan prince chanyeol. Membuat mirae merasa senyaman mungkin, hingga saat itu tiba chanyeol akan mengambil hal paling berharga dalam hidup mirae. Jika kau menebak hal berharga itu adalah kegadisan mirae, maka kau salah besar. Karena ada sesuatu yang lebih berharga dari itu. Apa? kau akan tau jika sudah saatnya kau mengetahuinya.
"Yaakkk !! Siapa yang mengizinkanmu masuk ke kamar ku?."
"Wah, ternyata kau sudah mulai menua prince. Kau sendiri yang mengatakan padaku, jika aku berhak untuk membangunkanmu kalau pelayanmu sedang sibuk dengan urusan lain." Jawab mirae
"Tapi bukan berarti kau membangunkan di pagi buta begini."
"Embun."
"Maksudmu?." Chanyeol tak mengerti dengan maksud mirae
"Aku ingin melihat embun." Jawabnya
"Kau sudah gila ya?! Membangunkanku di pagi buta hanya untuk hal tidak penting?."
"Tidak penting katamu? Kau salah besar pangeran tampan. Embun itu sangat indah, bahkan tak kalah indahnya dengan bintang di langit malam."
"Aku tidak peduli. Pergi saja sendiri."
"Ayolah, sekali saja. Aku janji setelah ini tidak akan memintanya lagi padamu."
"Tidak."
"Baiklah, kalau begitu aku pergi sendiri saja."
"Itu lebih baik." Chanyeol menarik kembali selimut hangatnya dan menutupi seluruh tubuhnya bahkan sampai ke ujung rambutnya.
Mirae meninggalkan chanyeol disana. Kesal sekali rasanya jika permintaan mirae tak dikabulkan olehnya. Padahal mirae selalu berusaha untuk menuruti permintaan chanyeol. "Dasar pangeran aneh !!! Tidak bisa diajak kompromi. Aku kesal sekali dengannya." Mirae mulai mengeluarkan umpatan ganas nya pada chanyeol.
Mirae melangkahkan kakinya keluar dari istana. Mirae menuju ke sebuah taman yang cukup luas di istana itu. Mirae tak berani keluar dari gerbang istana, karena chanyeol sudah memperingatkannya jika mirae berani keluar dari gerbang istana maka akan ada sesuatu yang menyeramkan yang siap menghabisi mirae. Jika saat itu terjadi, chanyeol tak dapat menyelamatkannya. Sejak saat itu, mirae tak pernah berniat untuk keluar dari gerbang istana. Jikapun dia keluar, hanya sebatas halaman istana itu saja. Tak sampai menyentuh daerah di luar gerbang istana.
Mirae melangkahkan kakinya perhalan. Menikmati udara pagi yang masih segar. Sepertinya matahari malu menunjukkan seluruh sinarnya, terbukti di waktu yang sudah lewat subuh ini sang fajar masih enggan keluar dari peraduannya. Mungkin masih tertutup awan gelap yang menyelimutinya. Karena sekarang masih dalam musim salju yang begitu menusuk sampai ke tulang-tulang.
"Dingin sekali." Mirae mengusap-usapkan lengannya bersilangan, berharap dengan cara itu tubuhnya merasa lebih hangat. Hingga tiba-tiba mirae merasakan ada seseorang yang berdiri di belakangnya, dan memaikan sebuah coat panjang berwarna abu-abu di tubuh mirae.
"Kau bisa mati kedinginan jika keluar tanpa pakaian hangat."
"Maaf, siapa-----"
"Oh aku belum memperkenalkan diri, maaf aku lupa. Aku Taehyung, kau bisa memanggilku Kim Tae."
"A-aku Hwang mirae. Kau tamu yang datang beberapa waktu yang lalu kan?."
"Benar sekali, ternyata ingatanmu kuat sekali nona."

YOU ARE READING
THE HEALER [COMPLETED]
FanfictionSinopsis : "Sudah lama aku menanti kelahiran gadis itu. Apapun akan aku lakukan untuk membuatnya berada di sisiku. Akan aku hancurkan kutuk ini dengan membuatnya jatuh dalam dekapanku. Ketika aku mendapatkannya, akan ku biarkan dia lepas dari gengg...