Setelah berusaha berjuang demi gadisnya dengan cara memohon pada Kim Tae, Chanyeol segera kembali ke istananya. Ia tak bisa meninggalkan mirae terlalu lama sendirian disana. Bagaimanapun mirae sangat membutuhkan nya saat ini. Kondisi mirae sangat memprihatikan.
Sesampainya di istana ..
"Bagaimana kondisinya?" Tanya chanyeol pada seorang pelayan yang menjaga mirae selama dia pergi
"Masih tidur tuan. Nona mirae masih terlelap." Jawabnya
"Ya sudah kalau begitu. Kau bisa kembali bekerja. Terimakasih."
"Baik tuan. "
Lalu si pelayan itu pun pergi.
Chanyeol duduk di tepi ranjang. Memperhatikan wajah pucat kekasihnya itu. Menyingkirkan rambut mirae yang sedikit menutupi bagian wajahnya. Chanyeol memperhatikan dengan seksama wajah mirae. Chanyeol masih tak percaya, jika gadis ini adalah wanita yang akan dicintainya. Wanita yang berhasil membuat Chanyeol berkorban sampai sejauh ini.
Mungkin mirae merasakan sentuhan dari seseorang. Mirae pun terbangun.
"Channie."
"Mirae-ah, kau sudah bangun. Syukurlah."
"Aku dimana?."
"Dikamar ku sayang. Jangan banyak bicara dulu, kau harus benar-benar istirahat."
"Channie, jangan pergi. Aku sangat membutuhkan mu." Mirae menggenggam tangan Chanyeol erat
"Aku tidak meninggalkan mu. Aku akan selalu disini bersamamu."
"Channie."
"Iya sayang."
"Aku mencintaimu."
"Aku juga mencintaimu sayang, bahkan lebih dari yang kau rasakan padaku."
"Channie, a-aku takut." Mirae tak bisa lagi menyembunyikan rasa takutnya. Meski mirae berkata ia rela mati demi Chanyeol, namun rasa takut itu tetap saja menghantui mirae. Mirae tak bisa menipisnya.
"Sssstttt tenanglah mirae-ah, aku akan disini bersamamu. Kau tau siapa aku kan? Aku pasti akan melakukan berbagai cara untuk menghentikan semua ini. Aku akan selalu menjagamu. Jangan takut." Chanyeol memeluk erat tubuh gadisnya. Mirae sangat ketakutan, terlihat jelas dari getaran tubuh mirae ketika dia menangis. Chanyeol tak dapat memungkiri bahwa sekarang pikirkannya penuh dengan beban. Apa yang harus ia lakukan lagi untuk menyelamatkan gadisnya?
-- 🕶🕶 --
Malam harinya ..
Chanyeol membawa tabib yang sebelumnya pernah menangani mirae. Chanyeol sengaja membawa tabib itu ke istananya untuk membantunya menjaga mirae. Jika sesuatu terjadi pada mirae, atau tanda lainnya akan muncul maka si tabib tersebut bisa langsung menangani mirae.
"Apa kau sudah menemukan bunga edelweis itu?."
"Sudah paman. Aku menyuruh penjaga istana untuk mencarinya. Dan mereka sudah menemukannya."
"Baguslah kalau begitu."
"Tapi ada yang jauh lebih penting dari itu paman."
"Apa itu?."
"Aku mencintai gadis ini. Dan dia pun mencintaiku. Itu yang menjadi masalah terbesarnya paman."
"Kenapa bisa begitu? Bukankah sudah ku katakan padamu, jangan membuat gadis ini jatuh cinta padamu. Apa yang sudah kau lakukan sampai dia jatuh cinta padamu?."
"Aku tidak melakukan apapun paman. Perasaanku padanya datang begitu saja. Begitu juga dengannya. Kami sama-sama tidak bisa menolak perasaan ini. Rasanya sakit sekali jika kami saling menjauh."
"Tapi akan lebih menyakitkan jika gadis itu mati karena menyelamatkanmu. Kau ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya?."
"Tidak !! Aku tidak ingin kehilangan gadisku lagi. Aku tidak sanggup hidup tanpanya." Chanyeol bangkit dari tempat duduknya.
"Kalau begitu, kau harus memintanya untuk meninggalkanmu. Malam purnama aku tiba besok. Dan kau harus membuat gadis itu pergi dari hidupmu. Kau tidak ingin dia mati karenamu kan? Dan jika dia masih disini, bisa saja kim tae datang dan membunuhnya dengan tangannya sendiri."
"Tidak akan ku biarkan itu terjadi paman. Tapi--tapi bagaimana caranya membawa gadisku pergi paman?."
"Besok adalah malam purnama itu. Tepat pukul 11 malam kau harus membuatnya meminum ramuan bunga edelweis itu. Dan setelah dia meminumnya, bawa dia keluar dari istana melalui pintu belakang. Dan pastikan kau membawanya ke sebuah lorong besar di ujung jalan, aku akan menunggunya disana. Aku akan membawa gadis itu pergi keluar dari desa ini."
"Apa itu bisa paman? Bagaimana jika dia menolak?."
"Itu tugasmu chanyeol. Kau ingin dia tetap hidup kan? Kalau begitu, kau harus memastikan gadis itu menuruti permintaanmu. Karena jika malam besok kau tidak membawanya, maka gadis itu akan mati."
"Baiklah paman."
"Ini kesempatan terakhirmu."
Chanyeol pun setuju dengan ide yang diberikan paman tabib itu padanya. Besok chanyeol harus membawa gadisnya untuk keluar dari desa ini. Melupakan semua yang pernah ada diantara mereka. Lebih baik dia melepaskan mirae, setidaknya dia tau bahwa mirae akan tetap hidup di suatu tempat. Daripada melihatnya di depan mata dengan kondisi tak bernyawa.
Satu hal yang tidak di sadari chanyeol.
Mirae.
Hwang mirae.
Sudah sadar dari tidur panjangnya.
Dia mendengar semua ucapan chanyeol dan tabib itu. Mirae menangis dalam tidurnya. Mirae tak ingin kekasihnya menderita lebih lama. Mirae tak ingin kim tae semakin menyiksanya.
"Aku tidak akan biarkan hal itu terjadi. Bukankah sudah ku katakan aku akan tetap mati untukumu? Aku siap--aku siap jika harus berpisah denganmu di dimensi yang berbeda. I will be your healer. Healing you from this curse." Batin mirae
TBC
WILL UPDATE SOON
KAMSAHAMNIDA

YOU ARE READING
THE HEALER [COMPLETED]
FanfictionSinopsis : "Sudah lama aku menanti kelahiran gadis itu. Apapun akan aku lakukan untuk membuatnya berada di sisiku. Akan aku hancurkan kutuk ini dengan membuatnya jatuh dalam dekapanku. Ketika aku mendapatkannya, akan ku biarkan dia lepas dari gengg...