6

7.3K 610 13
                                    

Tidak boleh iri kecuali terhadap dua hal.

1. Orang yang Allah berikan kepadanya harta lalu dia menggunakannya di jalan yang haq (benar)

2. Orang yang Allah berikan hikmah (Ilmu) lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain.

(HR, bukhari.)

Hay, ada yang kangen sama cerita ini?

Akhirnya up dong.

Bantu cari typo ya.

Happy reading.

***

Sambil menunggu kedatangan Indah yang sedang membeli makanan dan juga berapa cemilan di kantin, Rini memutuskan untuk membaca novelnya yang sengaja dia bawa dari Rumah. dan dirinya lebih memilih menunggu di depan kelas, karna kebetulan sebentar lagi Dosennya juga akan datang.

Rini mendongak sebentar agar lehernya tak terlalu pegal karna terlalu lama menunduk, tapi, tanpa sengaja indra penglihatannya menagkap seseorang yang sedang berjalan menuju arahnya.

Iya, Rini melihat Azam yang saat ini tengah membawa tas hitam di tangan kanannya dan sedang tersenyum di kala beberapa mahasiswi menyapanya. lagian, cewek mana yang bisa menolak pesonanya?

Padahal penampilan Azam bisa di katakan seperti Dosen-dosen pada umumnya, yang mana lebih sering menggunakan celana hitam panjang, dan kemeja polos sebagai atasannya. Tapi, entahlah baru beberapa minggu Azam mengajar di sini dia sudah menjadi salah satu daftar Dosen yang di incar oleh mahasiswi di sini.

Terlihat Azam yang semakin dekat ke arahnya, mungkin Azam akan mengajar di kelas lain. karna kebetulan hari ini tak ada jadwal mengajar Azam di kelas Rini. Rini menghembuskan nafasnya gusar, Ayolah Dia hanya lewat di depan mu bukankah itu suatu hal yang sangat biasa saja?

"Pak.?"panggil Rini saat Azam sekarang sudah di depannya, Azam menghentikan langkahnya dan menghadap Rini.

Ya Allah Rin, kenapa tiba-tiba manggil dia? sekarang harus bicara apa coba? batin Rini meruntuki dirinya sendiri

"Ya." Jawab Azam " Mau apa Rin.?" Tanyanya.

Ya Allah bagaimana ini, Aku juga nggak tau mau apa?

"Saya_Sa_" Ucapnya mengambang sambil terus berpikir keras.

"Kamu kenapa.?" Tanya Azam bingung, Saat mendengar nada bicara Rini yang tiba-tiba gugup.

"Sa_ya mau bilang Terimakasih." Hanya itu kata yang keluar dari mulutnya.

"Soal.?" Tanya Azam sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Soal yang di perpustakaan kemarin. Kalau Bapak nggak nolongin Saya, mungkin sampai sekarang Saya belum
bisa mengerjakan tugas." Jelas Rini.

Azam terkekeh, jadi Rini hanya mau mengucapkan terimakasih saja, Tapi kenapa nada bicaranya sampai gugup seperti tadi, pikirnya.

"Sama-sama, Lagian juga Kamu kan udah ngucapin terimakasih waktu di perpus kemarin." Kata Azam

Rini hanya tersenyum kikuk, Saat mendengar ucapan Azam. Dalam hati dia meruntuki dirinya sendiri, Kenapa dia bisa lupa kalau kemarin Dia juga sudah mengucapkan terimakasih ke Azam.

MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang