Engagement Revan and Lala

22 1 0
                                    


Keramaian para tamu undangan, meramaikan rumah Revan pagi yang cerah ini serta banyaknya hidangan untuk para tamu.
Dan juga diramaikan oleh tuan rumah pak Akbar dan ibu Fira dan putra tunggal mereka Revan Aditya, kelihatan tampan dengan memakai jas hitam serta dasi dan kemeja di dalamnya.
Sementara Lala sedang dirias, di kamar  khusus yang berada di lantai dua rumah Revan.
“Van apa kamu sudah siap?,” tanya Papah penasaran.
“Insyaallah Pah, Revan udah siap,” jawabnya mantap.
Setengah jam berlalu, Lala keluar menuruni anak tangga dengan mengenakan kebaya merah marun dipadu, dengan high shoes hitam yang menghiasi kaki lentiknya.
Ia berjalan dengan begitu anggun, dan menampakkan senyum manisnya pada semua orang yang ada di rumah Revan.
Revan tak mengedipkan matanya, saat melihat Lala turun dari lantai dua rumahnya.
“Sayang, kamu cantik sekali,” puji Mamah Revan pada Lala.
“Makasih Tante,” ucap Lala pelan sambil tersenyum.
“Baiklah, sekarang kita mulai acara pertunangannya,” ucap sang pembawa acara pada semua tamu undangan, dan semua yang ada pun membuat leter u, serta dua insan yang akan bertunangan berada di posisi tengah yang dikelilingi para tamu undangan.
Acara diawali dengan pembacaan ayat al-basmalah ,serta acara terakhir pemakaian cincin dari kotak berbentuk love, cincin putih dengan satu mata berlian di tengahnya, dan Revan memakaikannya ke jari manis Lala seraya bergantian lala yang memakaikan cincin ke jari manis Revan.
Setelah itu para tamu pun bertepuk tangan, untuk keduanya suasana pun hening Revan spontan mencium kening Lala dengan mesra.
Sorak para tamu pun, memecahkan suasana yang hening, dua insan pun menghampiri kedua orang tua Revan.
“Mah, Pah setuju kan aku bertunangan sama Lala,” ucap Revan sambil mencium tangan keduanya.
“Iyalah Van, Mamah sama Papah setuju kamu tunangan dengan Lala,” ucap Mamah kemudian, Lala pun mencium kedua tangan orangtua Revan.
“La, sekarang kamu anggep kami sebagai orangtua kamu sendiri yah,” ucap Papah Revan pada Lala.
”Iya Om, Tante,” ucap Lala singkat.
“Loh…kok manggilnya Om Tante sih, sekarang kamu manggil kita Mamah sama Papah seperti Revan,” ucap Mamah Revan pada calon menantunya.
“Iya Pah, Mah,” ucap Lala lagi.
Revan dan Lala pun, menyalami para tamu undangan yang ada di halaman rumah dan duduk di kursi taman.
“La aku ngerasa seneng banget hari ini…,” gumam Revan.
“Aku juga ga nyangk,a klo hubungan kita sampe pertunangan ini,” ucap Lala heran.
“Aku juga sama, dan aku harep kita sampe merried,” ucap Revan penuh harap.
“Amin…jika Allah menghendaki,” ucap Lala pelan.
“La aku mau jujur dari dalem hati aku banget, kamu cewek yang paling beda yang pernah aku temuin,” ucap Revan panjang lebar.
“Maksud kamu apa sih? Aku belum paham,” tanya Lala penasaran.
“Maksud aku, kamu tuh…manis, baik, dewasa, ga agresif, ramah, ga matre, dan kamu juga cantik,” ucap Revan menjelaskan pada Lala.
“Thank atas pujian kamu, tapi pujian kamu bisa bikin aku melayang,” ucap Lala sambil tertawa kecil.
“Aku mau jujur satu hal lagi sama kamu, kamu tuh hari ini cantik banget dan anggun,” ucap Revan, sembari menyentuh hidung Lala yang mancung serta tersenyum jail.
“Oh iya Van, aku mau jujur sama kamu…kamu tuh keliatan ganteng dan cool abis klo pake jas,” puji Lala tersenyum tipis.
Mereka pun tertawa bersama di taman, yang ada di halaman rumah revan yang megah.
Sepasang suami istri separuh baya, melihat dari kejauhan tersenyum melihat kebahagiaan dua insan yang sedang dimabuk cinta, yang tak lain adalah Revan dan Lala yang sudah terikat tali pertunangan.



Waiters Fall in Love Muslimah Version (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang