Lala kini lebih sering menghabiskan waktunya bersama Yasmin, teman baru sekaligus sabahat kedua setelah Nina.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh," ucap Ali ketika membuka kajian islam di masjid kampus
"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokaatuh," jawab para jamaah kajian serempak
"Hari ini isyaallah kita akan membahas kajian islam tentang pernikahan," lanjut Ali lagi
"Wah...kayak seru tuh ngebahas tentang nikah," gumam Lala
"Kayaknya kamu udah siap buat nikah yah," goda Yasmin
"Insyaallah sih Yas, kan aku udah tunangan sama pacar aku Revan," sambung Lala
"Oh...aku baru tau La, semoga bisa sampai pelaminan yah," ucap Yasmin
"Amin...semoga kamu juga nyusul yah," ucap Lala sembari tersenyum
"Membahas masalah pernikahan dalam syariat islam, saya jadi malu karena saya sendiri belum menikah," ucap Ali yang tertawa kecil
"Gapapa kak...kan disini kita sama-sama belajar disini, mana tau jodoh kak Ali datang lebih dulu setelah ini," ucap salah satu ikhwan
"Amin...semoga hal baik dapat disegerakan," ucap Ali
"Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling mengenal dari tiap-tiap suku maupun ras, seperti firmannya dalam surat ar-rum ayat dua puluh satu," sambung Ali lagi
"Maka dari itu kita belajar untuk menerima calon imam atau makmum kita dari berbagai daerah maupun negara, yang dimana di setiap hal pasti ada perbedaan atau malah sebaliknya banyak kesamaan," ucap Ali panjang lebar
"Kak saya mau bertanya...apakah boleh kita mengenal lawan jenis dengan berpacaran?," tanya salah atu akhwat sembari mengangkat tangannya ke atas
"Mengenal lawan jenis diperpolehkan, tapi tidak untuk berpacaran...karena statusnya bukan muhrim yang berarti haram hukumnya, dalam hukum islam dianjuran untuk saling mengenal dengan cara taaruf," jawab Ali
"Cara bertaaruf bagaimana kak?," tanya akhwat itu lagi
"Caranya datang ke rumahnya bersama muhrimnya, lalu bicara pada keluarganya ingin mengenal lebih dalam dan itu dilakukan oleh ikhwan," tukas Ali
"Maksimal bertaaruf sampai kapan kak?," tanyanya penasaran
"Batasnya sampai tiga bulan, bila mana merasa cocok maka lanjutkan ke tahap khitbah atau melamar," jawab Ali
"Setelah itu boleh langsung ijab qobul dong," celetuk salah satu ikhwan sembari tertawa
"Iya itu diperkenankan...apabila ingin dirayakan tergantung dari kesepakatan kedua keluarga, tapi ada ijab qobul, mahar, penghulu serta dua saksi saja sudah cukup," ucap Ali tegas
"Kak kalo pihak akhwat meminta mahar besar boleh ga?," tanya akhwat itu lagi
"Diperbolehkan...tetapi jika pihak laki-laki itu mampu dan jika tidak jangan memaksakan atau membebani," ucap Ali
Kajian islam kampus hari ini pun berakhir dengan tanya jawab yang menyenangkan, Lala dan Yasmin pun berjalan bersama keluar dari masjid.
"Yas abis ini ada mata kuliah apa?," tanya Lala
"Ga ada La...kita free hari ini," jawab Yasmin
"Oh gitu, yahudah gw duluan yah mau ke toko bunga," pamit Lala
"Iya La hati-hati di jalan," ucap Yasmin
"Afwan ukhti, kalo boleh tahu tadi siapa yah?," tanya Ali tiba-tiba di belakang Yasmin saat Lala sudah tak terlihat lagi
"Iya akhi, itu temen sekelas saya namanya Lala," jawab Yasmin sambil menoleh ke belakang
"Saya mau tanya alamat rumahnya ga?," tanya Ali lagi
"Untuk apa?," tanya Yasmin balik
"Ada perlu dengan Lala," jawab Ali
"Jalan Menteng nomor 15," ucap Yasmin
"Syuqron ukhti...assalamualaikum," ucap Ali seraya pergi meninggalkan Yasmin
"Ada perlu apa yah kak Ali sama Lala?," Yasmin bertanya-tanya dalam hati
Lala pun tiba di toko bunga miliknya, dan disana Nina sudah menunggunya sejak tadi.
"Hai La baru pulang dari kampus" sapa Nina
"Iya nih cape banget...tapi seru sih," ucap Lala yang kelihatan lelah
"Emang mata kuliahnya banyak La?," tanya Nina khawatir
"Ga ada mata kuliah kok Nin," jawab Lala
"Terus lu ngapain ke kampus?," tanya Nina lagi
"Ikut kajian islam di kampus bareng Yasmin," jawab Lala
"Sejak kapan lu ikut acara-acara begituan?," ucap Nina sambil tertawa
"Sejak gw temenan sama Yasmin," jawab Lala
"Emang ga boring gitu ikut acara begituan?," tanya Nina penasaran
"Awalnya sih gw mikir gitu...tapi pas gw gabung seru abis tau ga," jawab Lala antusias
"Jadi pengen ikutan deh...tapi kan gw bukan mahasiswi situ," keluh Nina
"Bisa kok Nin...kajiannya terbuka untuk umum juga kok," sambung Lala bersemangat
"Yahudah deh gw mau ikut...kapan ada kajian lagi La?," tanya Nina
"Tiap hari juga ada kok bebas siapa aja yang mau ikut," jawab Lala
"Terus jam berapa nih kita janjian di kampus?," tanya Nina lagi
"Mending pas lu libur kerja aja Nin," usul Lala
"Oke deh ntar calling gw aja yah," ucap Nina
"Siap 86," ucap Lala ala polisi
Mereka pun sibuk kembali dengan pesanan rangkaian bunga baik secara langsung maupun online.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiters Fall in Love Muslimah Version (Telah Terbit)
Ficção AdolescenteLala seorang waiter dan Revan seorang Mahasiswa pintar yang suatu hari bertemu di restoran, yang membuat mereka sering bertemu dan timbulah benih-benih cinta diantara keduanya.