7. pergi

4.3K 377 0
                                    

"Jefa mama mau ngomong, matikan dulu musiknya" kata mama

Gue pun pasrah dan mematikan musik yg gue setel tadi

"Ngomong apa ma?"

"Gini mama hari ini mau berangkat langsung ke korea bersama asisten mereka"

Apa mama mau pergi ke korea lagi dengan orang yg kagak pakai masker itu

"Loh kok mendadak sih ma, aku dengan siapa coba?"

"Iya karna perusahaan bokap kamu mendadak menurun, tenang aja sayang kan ada mereka bersembilan yg menjaga kamu" kata mama gue

Ih mama nggak mikir lagi apa

Gue kan anak gadis kok malah di tinggal sendirian dengan kesembilan orang misterius ini

Kan takut entar kalau diapa apain gimana

Mana gue belum kenal rupa rupa mereka

Kalau mereka penjahat gimana

Kalau mereka jelek gimana

"Ma kok aku ditinggal dengan mereka sih, mama nggak takut apa anak gadis mama satu satu ini diapa apain dengan mereka nanti" panik gue

"Kamu jangan gitu, mereka baik kok bukan jahat"

"ih tapi kan, mana aku nggak bisa bahasa mereka lagi ma" keluh gue

"Mereka bisa kok bahasa indonesia" celetuk mama

Loh loh jadi mereka bisa bahasa indonesia

Mampus jadi mereka ngerti dong apa yg gue omong

"Kata mama pertama kali itu mereka nggak tau bahasa indonesia gimana sih" kesal gue

"Iya mama lupa haha, yaudah kamu jaga diri baik baik ya jangan nakal" pesan mama

"Hmmm"

"Yaudah mama pergi ya"

"Sekarang?" tanya gue

"Iya, dadaahh sayang"

Mama gue pun pergi sambil menyeret kopernya yg sudah disiapkan dengan asisten mereka sembilan ini

Gue pun menatap kepergian mama dengan rasa senang sedih dan takut pokoknya semuanya tercampur aduk

Setelah mama pergi gue pun beralih menatap ke 9 orang misterius itu yg ternyata sedang menatap balik gue

"Apa lo lihat lihat" sinis gue

Haha ngerti nggak ya mereka

Pasti ngerti lah kayaknya

Jefa pun mulai ingin memasuki kamarnya tapi tiba tiba tangan sebelahnya ditahan oleh salah satu pria dari kesembilan orang ini

Gue pun menatap yg memegang tangannya gue

Postur tubuhnya sih tinggi kayak tiang, terus telinganya caplang

"Kenapa?"

"Kami lapar, tolong masakin makanan dan bawa ke kamar kami ya" suruhnya

Eh eh kok gue disuruh suruh gini emang mereka siapa

Hei gue nyonya disini sekarang

Ini malah disuruh masak

Sudah tau gue nggak bisa masak

"ih nggak ah, masak aja sendiri, gue mau bocan" ucap gue dan ingin memasuki kamar tapi lagi lagi pria bertelinga caplang memakai masker itu langsung memojokkan gue didinding dan mengunci gue pakai tangannya

Sontak gue takut dan menelan saliva gue dengan susah

Entar kalau gue di ena-ena mereka bersembilan gimana

Ihhh nggak nggak nggak

Gue masih ingin perawan

"Le..lepas!!" berontak gue

"Masakin dulu" ucap nya

"i..iya iya"

Dan setelah itu pria bertelinga caplang itu menjauhkan badannya dari badan gue

Huufftt lega dedek

LUCKY FANS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang