Chapter 4. Semakin Memburuk...

682 92 14
                                    

*

"Oppa..!!" kejut seorang gadis mengagetkan jungkook yang baru keluar dari toilet.

"Astaga... ihh, kalo oppa pingsan karena terkejut bagaimana?" oceh jungkook.

"Hahaha, oppa berlebihan" kekeh sang gadis. "lagian oppa dicari kemana-mana juga"

"Aku kan di toilet, memangnya ada apa sih??"

"Bos kang mencari oppa, katanya ada pesanan yang harus diantar sekarang"

"Ahhh begitu baiklah" jawab Jungkook, tapi kemudian ia berbalik lagi. "Oh iya Arin-ah, ini.." ucap jungkook memberikan sesuatu kepada gadis itu.

"em?? Apa ini?" jawab arin bingung.

"Itu uang lah.."kekeh jungkook.

"Iyaa oppa aku tau ini uang, tapi uang apa??"

"hm, tadi ada pelanggan yang memberikan tip padaku, karena aku bukan pramusaji, jadi uang itu untukmu saja"

"Loh? Pelanggan itu kan memberikannya pada oppa, kenapa dikasih ke aku??" arin semakin bingung.

Jungkook tersenyum "aku hanya menerima tip dari pelanggan yang makanannya ku antar ke rumah, jika disini itu hak kalian sebagai pramusaji sepertimu.. sudah ambil saja, kau butuh uang untuk tambahan masuk kuliah kan??"

"I-iya sih, tapi bukannya oppa juga butuh uang untuk membeli cincin itu?" tanya arin ragu.

"Aigooo anak ini, kenapa kau ikut memikirkannya sih" gemas jungkook mencubit pelan pipi sang gadis. "sudah.. gunakan saja uangnya dengan baik, mengerti??"

Arin hanya mengangguk pelan. "oh iya, oppa nanti kembali lagi atau bagaimana??"

"em? Aniaa.. aku akan langsung bekerja di tempat lain"

"di bar??" tanya arin.

"tidakk.. pacarku tidak suka aku bekerja disana, jadi aku berhenti" senyum jungkook.

"ah, sungguh iri, eonnie itu sangat beruntung bisa mempunyai pacar yang baik dan tampan seperti oppa" keluh arin memanyunkan bibirnya.

Lagi-lagi jungkook terkekeh pelan, lalu Jungkook memegang kepala arin dengan kedua tangannya. "Semoga suatu saat nanti, arinnya oppa juga akan mendapatkan pacar yang tampan dan baik sepertiku" ucap jungkook.

Sontak arin tersenyum mendengar harapan Jungkook. "dan Semoga oppa dan pacarnya bisa terus bahagia selalu" balas Arin.

Jungkook tersenyum tipis, dalam hati ia berharap apa yang diucapkan arin terkabul. "Ya sudah, kalau begitu oppa pergi dulu ya.. dah.." pamit jungkook dan ia segera melesat keluar restoran.

*

Yuju hanya mengaduk-ngaduk malas makanan yang ada di hadapannya, sama sekali ia tak berselera untuk mencoba makanan itu sedikitpun. Pikirannya terus teralih pada Jungkook.

"Yuju-ya, kenapa tidak makan??" heran jimin.

"Aku ke toilet dulu, jika kau sudah selesai duluan saja ke mobil, aku akan menyusul.." ucap yuju segera pergi.

Yuju berjalan ragu, tentu saja ia tidak ingin ke toilet melainkan mencari Jungkook, matanya celingak celinguk kesana kemari. "bodoh.. harusnya tadi aku langsung menemuinya saja".

"Ma-maaf nona, ada yang bisa saya bantu" sapa arin.

"oh i-itu.. a-aku mencari Pramusaji pria disini" gugup yuju.

"disini ada banyak pramusaji pria nona, siapa yang anda cari??

"mmmm.. Jung.. Jung.."

"Jungkook oppa???" celetuk arin.

For You- Sequel of Spring Day  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang