Chapter 8. Aku ingin dia melupakanku...

637 93 13
                                    

*

Jungkook berjalan perlahan menelusuri lorong-lorong yang ada di rumah sakit. Keadaan kamar yang sunyi membuatnya bosan dan akhirnya ia memilih untuk berjalan-jalan sendiri tanpa ada yang mendampinginya..

biasanya selalu ada jaehyun yang selalu membawanya keluar kamar sekedar untuk menghirup udara segar, tapi hari ini mungkin Jaehyun agak terlambat karena kesibukanya mengurus perusahaan.

Dengan menggunakan tongkat, Jungkook melangkah sangat hati-hati menuju taman rumah sakit, Karena kondisi matanya, ia hanya mengandalkan ingatan dan instingnya melewati jalan tersebut, karena Jaehyun pernah mengajaknya ke taman itu.

Tak berselang lama, ternyata Yuju sendiri juga pergi ke taman itu.. Sebenarnya mereka berpapasan tapi karena Amnesia yang diderita yuju, jelas ia tak mengenali Jungkook.

Dan jungkook sudah pasti tidak dapat melihat Yuju. Alhasil keduanya hanya saling melewati satu sama lain, Yuju sempat menatap Jungkook yang melewatinya begitu saja.

"Kasihan, pasti sulit menjalani hidup dengan tidak bisa melihat seperti itu" pikir yuju prihatin.

Yuju melihat perawat yang melintas. "permisi suster, emmm.. itu pria itu sepertinya tidak bisa melihat, bisa tolong kau tuntun dia ke tempat tujuannya" pinta yuju sambil menunjuk punggung Jungkook yang belum berada jauh darinya.

"oh pasien itu, dia memang buta nona, baiklah.. terima kasih sudah memberitahu" jawab perawat itu dan segera menyusul Jungkook.

Dan Yuju tersenyum seolah dia merasa lega.

"Jagiyaa,... kau kemana saja sih??" Jimin datang dengan nafas tak beraturan. "baru kutinggal sebentar, kau sudah tidak ada.. astaga, aku mencarimu hampir ke semua sudut rumah sakit ini, jika kau tersesat bagaimana??" oceh Jimin yang kemudian memeluk Yuju.

Yuju terkekeh di pelukan Jimin. "hehe maaf.. aku cuma ingin ke jalan-jalan sebentar, lagipula tidak mungkin lah aku tersesat disini".

Jimin melepas pelukannya dan beralih memegangi kedua pipi gadis yang ada di hadapannya "besok-besok tunggu aku jika kau ingin keluar, aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu, mengerti?"

Yuju mengangguk pelan, kemudian ia menggandeng lengan jimin. "maafkan aku ya sayang..."

"iya,tidak apa-apa, ya sudah kita makan yuk! aku bawakan makanan dari luar" ajak jimin, lalu dibalas anggukan manis oleh yuju.

Keduanya pun berjalan kembali, sekejap yuju kembali menolah ke belakang seperti memikirkan sesuatu.

**

"Hiaa Jeon Jungkook..!!." teriak Jimin yang sudah berada di kamar inap Jungkook.

Perawat yang membawa Jungkook dan Jungkook sendiri pun sempat kaget dibuatnya.

Jungkook hanya tersenyum. "sudah sus, tidak apa-apa, aku bisa sendiri kok, terima kasih suster" ucap Jungkook.

Kemudian suster tadi  keluar dari kamar Jungkook. Kemudian Jungkook mulai melangkah menuju jaehyun. Karena tak tega Jaehyun segera membantu Jungkook ke tempat tidurnya.

"Kau ini, kemana saja sih? Aku benar-benar khawatir melihat kau tidak ada di kamar" ucap Jaehyun yang sudah duduk di samping Jungkook.

"hehe maaf-maaf, aku cuma bosan di kamar terus.." kekeh Jungkook.

"iyaa tapi kan bahaya kook jika kau berjalan sendiri"

"karena aku buta??" jawab jungkook yang sontak membuat Jaehyun terdiam. "aku memang tidak bisa melihat, tapi ingatan ku masih kuat untuk mengingat setiap jalan yang pernah aku lewati, kau tidak perlu khawatir.. aku harus belajar menjalaninya sendiri mulai sekarang.."

"tapi kook..."

"aku tidak ingin merepotkanmu Jae, kau punya banyak urusan lain yang lebih penting daripada aku,, aku harus bisa sendiri"

Jaehyun menghela nafasnya.. "baiklah aku mengerti, tapi tolong jangan mendadak hilang seperti tadi lagi, jantungku rasanya ingin lepas tau??" ketus Jaehyun. "ya sudah ini Jajangmyeon mu, kemarin kau bilang ingin makan ini kan?" sambung Jaehyun menaruh mangkuk mie itu di hadapan Jungkook.

"woahh benar-benar kau bawakan ya, gomawo Jaehyun-ah" Raut wajah jungkook terlihat senang saat ini.

"iya sama-sama.. cah.. ini sumpitnya" Jaehyun menaruh sumpit itu di tangan kanan Jungkook, "kau bisa makan sendiri? Atau mau aku suapin??"

"apaaan sih Jae, memangnya aku anak kecil. Kalau masalah makan mah, tanpa melihatpun aku bisa lah.." kekeh Jungkook sambil meraba letak mangkuk mie nya.

Jaehyun hanya tersenyum prihatin mendengar jawaban sahabatnya. Sesungguhnya ia ingin menangis lagi saat ini ketika melihat semangat seorang Jeon Jungkook.

"Jaehyun-ah..."

"em??" Jaehyun masih mengunyah makanannya.

"tentang yuju, kau tidak bilang padanya kan??" Jungkook menghentikan aktivitas makannya. Seketika Jaehyun pun juga begitu mendengar pertanyaan jungkook.

"emmm.. tenang saja, aku tidak bilang apa-apa kok padanya, sesuai yang kau perintahkan, aku bilang bahwa kau pergi jauh dan tidak akan kembali lagi" jawab Jaehyun berbohong.

"emmm... pasti dia menangis ya??"

"tentu saja, kau pikir bagaimana perasaannya ketika tau kau mendadak hilang dan memutuskan untuk pergi meninggalkannya begitu saja .. pasti dia terluka, kurasa dia akan membencimu kook"

"hemm memang seharusnya begitu, biarkan dia membenciku..aku tidak ingin yuju melihatku seperti ini, akan lebih baik jika dia melupakanku.. Yuju gadis yang kuat, dia pasti akan menemukan pria yang lebih baik daripada aku" lirih Jungkook tertunduk.

Jaehyun menatap sedih Jungkook dan memegangi pundak sahabatnya itu.

"maafkan aku kook, aku tidak bisa bilang  tentang keadaan yuju padamu, karena itu akan sangat menyakitkan jika kau tau...

Yuju bahkan tidak bisa mengingatmu".


*****************

kurang greget ya??? hahahahha maaf...

Yok lah yang mau next...

Vote and Comment Juseyo ^^

Kamsahamnida^^


For You- Sequel of Spring Day  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang