#35 putus

4.3K 1K 193
                                    

"Day, lo kenapa sih?"

Kalau Donghyun diam seharian ketika galau, maka Dahyun akan makan banyak ketika galau. Kayak hari ini, Yugyeom, Donghan dan Donghyun syok ketika melihat satu kotak besar es krim persediaan untuk dua minggu ludes tak bersisa dan tinggal tempatnya karena Dahyun.

Gila. Enek nggak tuh.

"Padahal di kampus tadi gue udah bayangin nyampe rumah ngadem makan es krim sambil nonton Dear Nathan," gumam Yugyeom.

Donghan sendiri sudah bersiap meledak, untung ditahan Donghyun.

"Day, nanti timbangan lo naik malah ngomel-ngomel lagi," cecar Yugyeom. Setelah ia mengatakan hal itu, Dahyun langsung mendongak dan menatapnya sinis.

Yugyeom baru ingat, kalau triplet ngambek makanya auranya sangat suram dan kelam.

"Biarin aja. Toh gue jomblo ini." Dahyun meringis. Meraih sekotak sereal bintang dan menuangkannya ke dalam mangkuk berisi susu cokelat.

Kedua mata Donghan lantas membelalak. "ANJIR DAHYUN ITU SEREAL JATAH SEMINGGU, TAI!"

Sedangkan Yugyeom hanya menatap ultramilk satu liternya dengan nanar. Apalagi Dahyun menuang semuanya dalam satu mangkok besar.

Sumpah, ini Dahyun perutnya terbuat dari karet atau karung goni?

Satu-satunya yang waras hanya Donghyun. Yang kini mendekati Dahyun lalu mengusap-usap punggungnya dan mengeluarkan kata keramat yang selalu ia ucapkan ketika Dahyun menangis sejak kecil. "Lo kenapa? Dijahatin siapa? Bilang sama kita."

Dan benar saja. Tepat saat kalimat Donghyun selesai, Dahyun langsung menangis sejadi-jadinya. Meraung-raung sampai Yugyeom ingin menyumbatnya dengan serbet.

Takut dikira apa-apa sama tetangga.

"Kenapa Day, kenapa? Sini gue hajar dulu yang bikin lo nangis," ujar Donghan. Cowok itu masih sempat mengamankan sisa serealnya ke dalam lemari bumbu diam-diam.

"Huhu ... Gue ... diputusin masa sama June."

Krik.

Kalau di film mungkin akan ada backsound suara kambingnya.

"Yaelah, diputusin doang,"

Itu barusan Donghan, yang dipelototi oleh tiga saudaranya.

"Lo gak paham sih, Han! Lo kan jomlo!" seru Dahyun nggak terima. "Yakan, bang? Hyun? Coba kalian diputusin Kak Yerin sama Doyeon, gimana? Sakit nggak!" Serunya berapi-api.

"Sakit tau, Han!" Yugyeom ikut-ikutan terbawa suasana. "Gue tuh disuruh break sama Yerin pas ujian aja rasanya mau mati."

Lebay.

"Ah tai," balas Donghan.

"Ya tapi emang, jomblo itu nggak ngerasain sih," bela Donghyun. Tiba-tiba kebayang diputusin Doyeon dan jadi merinding sendiri. "Aku tanpanya itu bagai butiran pasir."

"IYA! HUHU JUNE...! SALAH GUE TUH APA?" Suara Dahyun menggelegar. Bersamaan dengan dia yang mulai guling-gulingan di lantai. "PADAHAL GUE KAN NGGAK SELINGKUH!"

"Kemarin dia jalan sama si Ipang disebutnya apa?" gumam Donghan.

"Dia juga ngechat Bang Youngmin." Donghyun menambahkan.

"Dia juga nge-follow ig-nya Mark," seloroh Yugyeom. "Bekingannya banyak anjir dasar cewek ular!"

"ITUKAN CUMA TEMENAN YA GAK PAKE HATI!" Dahyun berseru membela diri. "Si June tuh yang baper dideketin cewek lain langsung goyah imannya."

Mendengar tangis Dahyun yang semakin menyayat hati itu, ketiga laki-laki berbadan besar itu tergerak untuk membela Dahyun. Tidak terima sang putri raja di selingkuhi dan dibikin nangis.

"MANA SINI LINE-NYA BIAR GUE LABRAK!" Donghan menyingsingkan lengan bajunya.

"Itu dek, makanya gue bilang cowok kalau mau jadi pacar lo kudu ngadep gue dulu." Yugyeom malah ceramah. Menuangkan sisa susu di mangkuk pada sebuah gelas dan minumnya. "Tetes terakhir emang paling enak, ya."

"Doa aja, Day. Katanya doa orang terzhalimi itu pasti dijabah," komentar Donghyun. Satu-satunya yang memberikan pendapat paling waras. "Udah mau maghrib, kita jamaah dulu, yuk, saudaraku."

"Eh, Junaedi, jangan sok ganteng lo nyelingkuhin kembaran gue, gue tebas nih aset lo." Donghan mengeja ketikannya di ponsel Dahyun. Ia sedang mengirimi berbagai umpatan pada mantan pacar Dahyun tersebut.

Ya walaupun nantinya juga bakal diabaikan June karena ketikannya kayak ketikan anak smp jaman baheula.

Yugyeom masih melanjutkan ceritanya, mengulang-ulang cowok yang pernah didatangi Dahyun kerumah dan berakhir gagal pedekate karena dirinya. "Itu semua menandakan mereka itu lemah, dek. Baru sama gue aja nyerah."

Dan jangan lupakan Pak ustadz yang masih memberikan kultum sebelum azan maghrib.

Tiga perpaduan yang bikin Dahyun melongo dan makin frustrasi.

"DIAM!"

Ketiganya langsung mingkem. Dahyun menghela napas.

"Orang mah dihibur, kek, dibeliin martabak, kek, diajak nonton gitu. Ini malah sibuk sendiri."

Yugyeom mendelik. "Yaudah ayo nonton."

"Sholat dulu," sela Donghyun.

"Iya maksud gue abis maghrib."

"Nonton apa? Posesif aja ceweknya cantik," usul Donghan.

"Halah, mahal," timpal Yugyeom. "Mending nonton anak langit."

"ABANG!"

Yugyeom nggak tau aja kalau June mantannya Dahyun itu anak geng motor. Malah makin gamon, lah!

***

Siblings; Kim Donghan | Kim Donghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang