#46 dedek gemes

1.9K 357 21
                                    


"Sini, saya bantu kak."

Yerin mengernyit. Dia baru aja balik dari supermarket nemenin Yugyeom belanja bulanan. Pas mau nurunin barang malah disamperin sama dedek gemes.

"Saya baru gabung tinggal di rumah ini, kak. Adek barunya mereka."

Bibir Yerin membulat. Oh, jadi ini anak SMA yang disebut Yugyeom bakal tinggal di rumah kwartet?

"Geum Donghyun, ya?" Tanya Yerin ramah. Saking ramahnya kalau Yugi denger pasti bakal ngambek. Yerin mana pernah begitu ke Yugi.

Donghyun kecil mengangguk, sambil mengulas senyum. Yerin cuma ikutan senyum, padahal dalam hati kasihan, takut dedek gemes ini dijadiin babu sama Yugyeom.

"Dih, Yang? Kok kamu gak nungguin aku aja sih?" Yugyeom langsung mengambil alih belanjaan yang dipegang Yerin. Sementara Donghyun kecil melewati mereka dan langsung masuk ke dalam.

Sebenarnya dia masih agak takut sama Yugyeom, yorobun.

"Ya kamu abisnya lama," sahut Yerin. "Eh, itu adek baru yang kamu bilang?"

Yugyeom mengangguk. "Aku jadi pusing kalo KDH-nya nambah lagi." Yeu, malah curhat si abang.

"Gak apa-apa sih," timpal Yerin. "Ganteng."

Langkah Yugyeom langsung berhenti, menatap Yerin dengan pandangan sebal. "Yang!"

"Kenapa?"

"Dia masih SMA, emangnya kamu pedopil?"

Yerin mencibir. Menggeplak bahu Yugyeom menggunakan plastik berisi chiki. "Masalahnya apa emang?"

"Yaaaang!"

Asli, Yerin pengen ngetawain aja. Yugi kalo merajuk kayak gini gak ada bedanya sama puddle. Gak sadar badan.

Mana manyun-manyun gak jelas.

"Kak Yeriiiin!"

Yerin langsung noleh dan mendapati Doyeon yang lagi gendong Cui berlari mendekatinya. Tangan kanan Yerin langsung mengusap rambut Yugyeom. "Udah sana masuk, jangan manyun. Jelek. Gak manyun aja masih cakepan Geumdong, gimana manyun."

Karena ini Baek Yerin, maka Yugyeom patuh aja. Langsung masuk meskipun wajahnya murung.

Masa iya dia kalah pamor sama anak sekolahan?

"Doy, udah liat dedek gemes belom?" Bisik Yerin. "Ganteng."

"Masa?" Auranya Doyeon langsung berubah berseri-seri. "Makanya aku ke sini, soalnya kata Kak Dahyun mau ada syukuran adek baru."

"Gitu?" Tanya Yerin. "Pantes pagi-pagi Yugi ngajakin belanja. Biasa makan nasi padang uda Seongri aja, sok-sokan pengen beli bahan makanan."

Lama-lama pacarnya kwartet bikin tim gibah aja gimana?

***

"Hai."

Kalau tadi Yerin, sekarang giliran Doyeon yang ngajak ngobrol Donghyun kecil. "Gemes banget, keinget Kak Donghyun jaman SMA."

"Doy, inget bapaknya Cui, Doy," sahut Donghan yang lagi ngelap meja. Tumbenan rajin.

"Yailah," gumam Doyeon. "Namanya sama ini, santai."

Terus Dahyun datang, rusuh. Soalnya pakai acara teriak. "HYUUUUN! DOYEON NIH, NGEGODAIN GEUMDONG!"

Emang, kalau nggak kompor bukan Dahyun namanya.

Kalau udah gitu, Donghyun langsung buru-buru ninggalin masakannya buat memantau keadaan.

"Kak, adopsi jadi anak aja yuk, jadi abangnya Cui?" Tawar Doyeon sambil nyengir. Disebelahnya Geumdong pengen misuh aja rasanya.

Abangnya Cui? Kucing gitu?

Ya masa manusia ganteng gini disamain sama meong?

Geumdong rasanya mau nyerah aja, di rumah ini, kenapa gak waras semua, sih?

"Jangan mau, Geum," celetuk Donghan. "Cui aja sering ditelantarin sama mereka, gimana elo?"

Terus Yerin nyaut dari dapur. "Yaudah jadi anak gue aja!"

"AYANG!" 🥺

Dahyun geleng-geleng kepala. "Mending nemenin kakak reunian besok, biar gak keliatan jomblo."



Lalu Geumdong menghela napas.

"Saya mau pulang ke rumah aja, boleh?"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo ayo ngumpul biar saya poto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo ayo ngumpul biar saya poto." —Geumdong, katanya acara syukuran kedatangan dia, tapi dia juga yang disuruh motoin.




Siblings; Kim Donghan | Kim Donghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang