#34 percepatan

5.4K 993 140
                                    

Ini malam jumat. Seharusnya kwartet melakulan rutinitas berkumpul bersama di ruang tengah seperti biasanya.

Seharusnya.

Karena nyatanya kini mereka bertiga—minus Yugyeom yang lebih memilih pergi menemani Yerin membeli makanan anjing, justru malah melingkar di karpet ruang tengah dengan dua buah buku yang terbuka lebar di tengah-tengah mereka.

"Jadi gimana Kak Donghan? Katanya bisa?" Seonho dengan es kul-kul di tangan kanannya mengerjap menatap Donghan.

Tatapannya meremehkan. Bikin Donghan mendadak naik darah dan kepengin ngelempar bantal.

Ini semua berawal dari Sung. Yang menitipkan Seonho di rumah mereka dengan alasan kedua orang tuanya sedang keluar kota. Padahal Sung sendiri malah jalan keluar sama Gunhee.

"Gini ya, dik Seno yang ganteng tapi masih kalah sama Guanlin," sela Dahyun. "Donghyun aja bingung, gimana Donghan?"

Sialan. Donghan langsung melemparkan pensil yang sedari tadi ia gigit kearah gadis itu.

Donghyun sendiri masih memicing berkutat dengan buku paket fisika milik Seonho. Sesekali tangannya yang menggenggam pensil membenarkan kacamata yang melorot ke hidung. "Disini rumusnya pake gravitasi. Tapi di soalnya nggak dikasih tau angka gravitasinya berapa."

Donghan sih ngangguk aja, sok ngerti. Padahal sama sekali nggak ngeh.

Tolong, ya. Dulu Donghan anak ips. Yang kerjanya kalo nggak numpang nonton tivi di tata usaha, ya, main uno di belakang kelas.

Seonho mendelik. "Ini tuh cuma rumus percepatan kak Donghan, masa nggak paham, sih?" Ucapannya itu membuat Donghan sontak bangun dari posisi tengkurapnya dan mengambil ancang-ancang menggeplak Seonho dengan buku paket fisika.

Untung dilerai Dahyun. Kalau tidak, mungkin sudah terjadi pertumpahan darah diantara dua manusia ganteng beda tipe ini.

Singa vs anak ayam.

Ya anak ayamnya mati lah diterkam singa.

"Iya, Sen, tapi tuh gravitasinya ini yang masih menjadi misteri," balas Donghyun kalem.

"Misteri." Dahyun mengernyit. Kemudian senyumnya merekah. "Segala yang terjadi pada hidupku ini ...."

Seonho yang melihat Dahyun menggunakan kotak pensilnya sebagai microphone itu lantas ikut bergabung menyanyikan bait lagu tersebut

"Adalah sebuah misteri ilahi, berinya cobaan hanya ujian—"

"Kehidupan!!" Keduanya bersorak heboh dan saling tos satu sama lain. Tidak peduli Donghyun memijit pelipisnya pening.

"MALAH NYANYI LO NJING. TUGAS LO INI!" Itu Donghan. Yang melempar Dahyun dan Seonho dengan kotak tisu yang ada diatas meja, kemudian beringsut menjauhi mereka dan mengambil jaketnya di sofa.

"Kak Donghan mau kemana?" Tanya Seonho.

"Kemana kek."

"Tapi kan, jomblo?"

"Anjeng."



***

Bonus :

"Sini gue bisikin dulu, kakak lo lagi enaena itu makanya lo ditinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sini gue bisikin dulu, kakak lo lagi enaena itu makanya lo ditinggal."

"HAH? ENAENA ITU ESKRIM APA?"


Update 2021

Shameless promotion :

Yang suka renjun echan bisa mampir ke sini yaaaa, yang suka baca teenfic juga mampir dong, hehehe

Yang suka renjun echan bisa mampir ke sini yaaaa, yang suka baca teenfic juga mampir dong, hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siblings; Kim Donghan | Kim Donghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang