-Agustus, 17-
Masih pada malam itu, dimana malam dingin berubah menjadi hangat setelah beberapa kalimat yang saling kita utarakan. memang tidak begitu penting untuk kita, namun awal dari sebuah perbincangan secara real. tidak lagi melalui paparan layar yang bercahaya.
mungkin posisi ku salah pada saat itu. mengucap kalimat candaan yang berhasil membuatmu pergi.
kesal? iya, sangat. jika semua dapat diubah dari awal. ya aku mau. sangat mau.
demi temanku saat itu, aku rela melepaskan kepergianmu. tanpa kusadari pada saat itu aku benar benar telah melupakan masalalu ku, dan seketika menaruh hati kepadamu.
tidak tahu apa yang membuat kepergian pertamamu ini menjadi hal yang cukup membuat ku sakit. namun tidak sesakit apa yang pernah dia berikan kepadaku.
sekali lagi, malam itu aku benar benar tidak menyadari jika saat itu. kamu lah.
kamu lah yang membuat..
aku..
melupakan..melupakan kenangan indah dengannya..
melupakan setahun berlalu dengannya...
melupakan hasrat untuk memilikinya...
melupakan labuhan perasaanku kepadanya...
dan menemukan sesuatu yang sama dengannya...
padamu...
KAMU SEDANG MEMBACA
November
Short Storybulan ini dimana kita berpisah secara baik baik. semua akan indah pada saatnya. benar aku yakin dg ucapan itu namun tidak untuk kali ini.