-Agustus, 19-
Entah kita tetap berhubungan atau tidak pada saat itu.
lupa.
namun tetap teringat, pada pertandingan kedua mu. aku ikut melihat dari pinggir lapangan berada ditribun bersama semua orang yang melihatnya.
sama, pada saat itu.
hanya bisa memberi semangat lewat hati yang berharap bisa sampai ketelingamu. entah bagaimana cara. tidak logis pikir ku, namun memang benar keadaan seperti itu yang terjadi pada saat itu.
tertawa untuk menutupi kekesalan yang pernah kubuat, memang hal biasa yang sering dilakukan.
hanya demi menghargai perasaan temanku, yang ternyata memang telah menaruh hati padanya sejak mereka, aku dan kamu benar benar kenal dalam kata akrab ini.
sempat kita bertemu lagi, pada pandangan malam 17 agustus lalu. saat teman teman ku menyuruhmu mengambil sebuah gambar dengan teman baikku itu.
aku hanya tertawa melihatnya, namun aku mengundurkan diri dan duduk ditepian pot bunga yang cukup besar saat itu. beralasan panas dan pegal, pada kenyataannya bukam itu yang kurasa.
sekali lagi, perasaan dia lebih utama dari pada perasaanku. maaf aku tidak ingin mengulang kejadian yang pernah aku alami lalu.
mungkin kamu bisa menjalin hubungan baik dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
November
Short Storybulan ini dimana kita berpisah secara baik baik. semua akan indah pada saatnya. benar aku yakin dg ucapan itu namun tidak untuk kali ini.