-Novemver, ily-
Aku dengan urusan ku sendiri, kamu dengan urusanmu sendiri. itu lah kita saat ini. tidak ada lagi pertukaran ideologi yang ada. tidak lagi ada pertukaran argumen seperti malam malam lalu.
Terima kasih pernah datang, lalu pergi dan singgah kembali..
hingga pada akhirnya semua benar benar harus kita akhiri teman tetap teman, perasaan teman memang prioritas kami. tapi perasaan kami juga ada. cukup sampai saat ini, saat nya
melambaikan tangan untuk keduanya, dan saling mengucap kata pisah.
kasih pernah datang, lalu pergi dan singgah kembali...
dalam waktu sesingkat ini, terima kasih atas semua sampai bertemu lagi dalam frekuensi malam malam lalu.
Terima kasih pernah datang, lalu pergi dan singgah kembali...
perasaan yang cukup singkat ini kembali terurai dengan jelas. hingga pada akhirnya semua harus sirna seperti sedia kala.
Terima kasih pernah datang, lalu pergi dan singgah kembali...
untuk beberapa saat kala itu, sampai pada akhirnya semua kembali seperti sediakala, dimana urusan mu bukan lagi urusanku dan urusanku bukan lagi menjadi urusan mu seperti dulu...
Mungkin memang jalan ini adalah jalan terakhir untuk kita. saatnya kita mengejar arah angin kita masing masing. kamu dengan sejuta harapanmu yang terus berlayar jauh, dan aku dengan sejuta harapan yang masih kuberikan untuk mu
harapan besar, yang beberapa tahun lalu disimpan. muncul kembali..
terhadap orang yang sama, terhadap sifat manusia yang sama. yang benar benar aku temukan semua itu...
pada sosok kamu...
penawar kehilanganku
-Disini, 2 November 2017-
KAMU SEDANG MEMBACA
November
Short Storybulan ini dimana kita berpisah secara baik baik. semua akan indah pada saatnya. benar aku yakin dg ucapan itu namun tidak untuk kali ini.