🌌🌌👞👔🍵
Sehun dengan kemeja putih, jas, celana hitam, dan sepatu pentopel melenggang santai di pinggir jalan sekitar daerah pertokoan sepi malam ini.
Menyedot cup pelastik berisi bubble tea yang hampir habis di tangan kananya dan tangan kiri yg ia masukan ke saku celananya.
Lalu berhenti dan memandang atap gedung di seberang sana.
"Mau kapan kau menghabisinya?," suara wanita itu mengagetkan Sehun yang reflex menjatuhkan cup bubbletea-nya, iapun menoleh ke arah samping kanan.
"Yak!! Kau mau membuatku mati muda? Bisa tidak sih kau muncul secara perlahan?!," teriaknya cukup keras sambil mengelus dadanya.
Wanita dengan coat dan rambut pendek menatap Sehun dengan tatapan tak percayanya.
Lantas melayangkan map tebal yang ia pegang ke kepala lelaki ini.
"Yak!!, pantaskah kau berbicara seperti itu pada atasanmu?!!!," ucapnya dengan tatapan tajam.
Sehun mengusap bagian belakang kepalanya dan menunduk, "mianhamnida..," ucapnya pelan.
Sang wanita mencoba meredakan kekesalanya dan melipat tangan di depan dada. Mengalihkan pandanganya ke gedung seberang.
"Lagipula kau sudah mati, tenang saja..," ucapanya santai
Sehun mencebik,"Aishh, tak bisakah kau berhenti mengingatkanku??! Aku benci fakta itu!," ucapnya dengan nada tinggi.
"Yak!! Itulah tugasku. Tuhan berbaik hati memberikan kompensasi padamu agar tak berlama-lama di neraka. Tak tahu di-untung dasar," sang wanita mendelik.
"Padahal meniduri ibu sendiri adalah dosa yang tak terampuni, cih," lanjutnya santai.
"Yaaakk! Aku tak melakukan hal itu!! Dan tak bisakah kau mengganti kata itu menjadi 'bercinta dengan ibu sendiri' saja. Kata-katamu terlalu kasar kau tahu!!," sehun berdalih.
"Sama sa..-"
"Soojung! Sehun!," Suara pelan namun seketika mampu membuat Sehun bernafas lega, dan membuat Sojung memejamkan mata sejenak lalu menoleh pelan.
"Jonginahh! Wanita ini menanyakan ukuran celana dalamu padaku, lucu sekali..hahaha," seru Sehun mempermalukan wanita di sampingnya.
Soojung menunduk dalam menahan malu. Ia merutuki Sehun dalam diam.
"Sehunah! Berhentilah bermain-main! Dapatkan targetmu sebelum mereka mengambilnya secara paksa!," tegas Jongin dari seberang jalan sana, pandangan tajam dan suara maskulin khasnya membuat Sehun diam seketika. Mengingat Sehun terlihat lambat dan berleha-leha dalam tugasnya
Sehun sadar akan posisinya yg hanya bawahan, ia mencebik pelan.
Padahal di luar jam kerja, Jongin menjadi sosok yg berbanding terbalik.Mendengus pelan dan menggumam,
" kenapa mereka sama saja sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxymoron
FanfictionRANDOM mostly HUNJOY/sehun/joy Dimohon bijak saat membaca tulisan ini