Love Scenario

936 116 71
                                    


Ruangan telah dipenuhi para tamu undangan. Mempelai pria telah siap di meja akad menunggu pasanganya. Melihat air muka sang pengantin pria, membuat hati Joy sakit dibuatnya.

Joy duduk dibarisan paling belakang, memandang meja akad dengan tatapan sendu sambil mengelus perut buncitnya.

Tak lama, Sejeong dengan kebaya dan riasan cantiknya muncul ditemani pagar ayu yang menuntun kebaya panjang di belakangnya. Berbanding terbalik dengan wajah sumringah yg terlihat dipaksakan di wajah cantik itu.

Yook Sungjae, mantan kekasihnya. Mencoba menjabat tangan sang penghulu, mengucap janji suci. Janji yg seharusnya diucapkan untuk mengikat orang yang dicintainya. Namun perjodohan terlanjur berjalan kelewat terlalu lancar di kehidupanya. Sehingga ia hanya pasrah dan mencoba menerima. Meskipun sulit, namun bisa ia lihat Joy menyemangatinya di belakang sana dengan senyum iba-nya. Dengan itu, Sungjae mampu sedikit tersenyum karenanya.




Ckrek!

Ckrek!!

Oh Sehun, sang photographer di acara wedding kali ini. Asik dengan kameranya. Membidik sana sini, mencoba menangkap moment indah yang ada.

Acara akad diliputi suasana haru. Sejeong tak henti-hentinya menitikan air mata. Untuk yang tak tahu, tangis itu layaknya tangis bahagia. Namun tidak bagi mempelai pria dan kawan sejeong lainya.

Acara akad selesai, tinggal sesi photo. Para tamu undangan sibuk berbincang ria. Sedangkan Joy, memilih menghampiri kedua mempelai.

"Jeong!!! Huaaaaa," wanita berbadan dua ini menangis layaknya bocah memeluk Sejeong yg menatapnya sendu.

Sungjae disampingnya hanya bisa memandang keduanya sambil menggeleng,  Pandanganya turun ke arah perut Joy.

Duh, bunting aja masih cantik. Humm

Sungjae dengan segala kecintaanya pada Joy tetap tak berakhir di pelaminan bersama. Nasibb nasibb





"Teteh!!!!," Guanlin teriak-teriak dari stan es krim, mencari keberadaan Joy sambil menenteng tas kecil milik Joy dan es krim cup di tangan kananya.

Ia merutuk kesal. Pasalnya ialah yg di amanahi penuh untuk mengawasi Joy kali ini.

Ia melangkah pelan mencarinya sembari melihat- lihat macam macam stan makanan yg berjejer rapi.

Cukup puas cuci mata, ia mencoba mencari sang kaka keluar gedung.

Melangkah ke sisi kanan gedung, seorang lelaki tangah berdiri membelakanginya

"Loh, a Doyoung? Gak masuk?,
Makananya keliatan enak enak siah a, Alin nanti mau nyobain juga, tapi nyari teteh dulu" sambungnya tanpa dosa

"Nanti aja lin, aa nungguin temen dulu"

"Oh yaudah atuh, alin cari teteh dulu. Daahh..," ucapnya melenggang pergi begitu saja

A doyoung kok merah ya mukanya?

Tak mau ribet tanya-tanya. Akhirnya Guanlin bodo amat sajalah.






"Joy, Doyoung mana?," tanya Sejeong menahan air matanya.

Sungjae hanya mencoba menepuk  bahu dia, oh Istrinya dengan pelan. Menenangkanya yg mungkin sebentar lagi menyusul Joy - menangis.

Sungjae serasa dejavu, bedanya sekarang dialah yg menikah.

Joy hanya menggeleng sebagai jawaban dengan ekspresi sehabis menangisnya.

"Jae! Jeong!! Siap siap. Sesi photo dulu! Joy minggir dong!!," titah Taeyong yg juga juru kamera dengan nada sedikit membentak.

OxymoronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang