Menunggu, sesuatu yg sangat menyebalkan bagikuSambil nyanyi gak bacanya? Wkwkw
Sepuh detected 😂17.55
"Umi kapan pulang sih?" ucapnya sambil mendengus dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Menjadikan tangan kirinya sebagai bantalan bagi kepalanya. Dan sebelah tanganya lagi masuk ke dalam celana, biar anget ya galer.
Padahal tak sampai 5 menit, pulau kapuk sudah ia sambangi.
"Ini si abi kok ga diangkat sih telfonya?!, apa tidur ni orang yah? Mana udah maghrib lagi," Joy merutuk dan membuat Yeri mengalihkan fokusnya,
"Kenapa teh? A sehun?,""Iyaa, suka ketiduran kalo sore. Belum lagi kelewat waktu sholat trus bangunya suka linglung. Duhh, telponya gak diangkat lagi yeerrrrr...," ia merengek pada Yeri.
"Coba telefon trus teh! Atoo,....
teteh pulang aja deh. Yeri udah lumayan ngerti kok kalo bab yang ini mah,"Allahu akbar, allaaaahu akbar..
Tililililit....tililililit...
Dua suara ini tetap tak mampu mengusik tidur Sehun.
Tak lama, rasa sesak mulai menyambangi. Seperti ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Ia mengerang pelan dan membuka mata,
"Heum..
Umi? Baru datang?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur dan hanya dibalas dengan anggukan lucu. Dilihatnya sang istri menindih tubuhnya dan menumpu dagunya di dada Sehun."Kok abi gak denger suara pintu kebuka si-," omonganya terpotong karena sang istri mulai mengecup basah dan pelan bibir Sehun.
Ia cukup terkejut, pasalnya Joy tak pernah mau memulai 'permainan'.
Ini si umi lagi pengen yah? Lanjutin ajalah hehehe 😳- Sehun
Saat sang istri menegakan tubuhnya yang entah kapan hanya tinggal sedikit kain yg melekat disana, Sehun bersumpah ia belum pernah melihat Joy yang seperti ini.
Yg ini skip aja yah.
"Mau kemana Joy?," tanya Irene saat melihat menantunya terlihat keluar dari kamar diikuti Yeri.
"Sehun kayanya ketiduran Mah, ini udah mau maghrib telefon Joy ga diangkat" jawabnya sambil mendekat ke arah Irene yang selonjoran santai di sofa depan tv.
Mendengar jawaban Joy, Irene menggeleng dan mulai mencebik, kebiasaan anak lelakinya satu ini memang menurun dari sang suami. Itupun mengingatkanya akan Suho, ia langsung melirik Yeri,
"Yer, bangunin ayah di toko!! Kalo susah cubit aja! Kebiasaan!!," ucapnya judes.Yeri berlalu ke bangunan sebelah rumahnya sambil menenteng gayung yang ia ambil dari kamar mandi.
Sedangkam Joy yang berniat menyalami Irene, tanganya ditahan sang mertua yang menatapnya penuh arti.
20.00
Sehun terbangun karena dering ponselnya yang berbunyi tiada henti. Dengan malas ia gapai benda persegi itu diatas nakas. Menekan notifikasi panggilan masuk dan menempelknaya di telinga kananya, tanpa melihat siapa yang menghubungi.
"Assalamualaikum, abiii. Ini umi. Mamah nyuruh umi nginep. Abi jangan lupa sholat yah!" cerocos Joy.
"Biiiiii!!!!?,"
"Abiiiiii????!!!!!,"
Suara melengking Joy diseberang sana cukup mampu mengembalikan kesadaran Sehun secara penuh.
Ia lirik samping kirinya, seorang wanita berperawakan layaknya sang istri tertidur membelakanginya.
Matanya membulat sempurna ketika mendengar suara sang istri masih merutuk karena ia tak menyahutnya di ponsel.
"Ih abimaaaaa. Udah sholat belum??!!!,"
Sehun lari kocar-kacir keluar kamar tanpa sehelai benang pun. Memasuki kamar mandi, meletakan ponsel yang panggilanya masih tersambung di palang dada dan memulai ritual mandi besarnya.
Gejebar-gejebur lah yang Joy dengar di ponselnya sambil bertanya-tanya tentang keadaan.
Mengambil air wudhu, bergegas memasuki kamar depan dimana Joy biasanya menyimpan baju-baju yang belum sempat disetrikanya. Ia ambil asal baju dan celana apapun itu. Lantas ia pakai dan berlari keluar rumah.
"A, pinjem hape a!!," pintanya pada Luhan sehabis mengqodho/ merapel sholatnya di masjid.
Buru buru ia tekan beberapa digit nomor di layar dan menunggu seseorang menjawab panggilanya.
"Miii angkat miiiii.....," gumamnya sambil menggigit bibir bawahnya cemas dan mulai menjauh dari kerumunan jamaah seperti, Luhan, Jongin dan Jongdae.
Flashback
Sedangkam Joy yang berniat menyalami Irene, tanganya ditahan sang mertua yang menatapnya penuh arti.
"Kamu nginep disini aja Joy, biarin nanti yang bangunin Sehun makhluk astral aja. Percaya sama mamah," ucap Irene penuh penekanan.
Joy hanya mampu mengangguk canggung, tak mampu menolak.
"Assalamu -,"
"Umiiiii hhuhuhuhu, abi takuutt," potong Sehun sambil merengek.
Dukung terus Red Velvet dan balanya yah!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxymoron
FanfictionRANDOM mostly HUNJOY/sehun/joy Dimohon bijak saat membaca tulisan ini