Sehun murka, begitu mendapat kabar dari Chanyeol tentang apa yang terjadi pada Seulgi. Pria itu dengan segera mencari manusia hina bernama Kim Kai lalu menghajarnya tanpa ampun, Sehun membabi buta. Butuh beberapa orang untuk menahan serangannya pada Kai yang bertubi-tubi hingga membuat pria itu bahkan tidak sanggup untuk menopang tubuhnya sendiri. Sehun terus memaki dan mengutuk Kai sembari melayangkan pukulan demi pukulan pada wajah tampan itu. Persetan jika Seulgi pernah sangat memuja pria ini.
Baru setelah menuntaskan hasratnya, Sehun dengan segera menemui Seulgi. Ia bahkan meninggalkan rapat yang begitu penting karena Seulgi. Ya, Sehun akan rela melakukan apa pun dan meninggalkan apa pun hanya demi Seulgi.
“Hyung….bagaimana dia?” Sehun mendapati Chanyeol hanya duduk berpangku tangan di sofa ruang tamu apartemen Seulgi. Pria itu muram lalu menunjuk kamar Seulgi dengan dagunya. Tidak jauh berbeda dari Sehun, Chanyeol juga memendam amarah yang luar biasa atas kejadian ini.
Chanyeol baru akan menemui Seulgi, adik sepupunya, setelah bertemu keluarga besar Wendy di Kanada untuk membicarakan rencana pernikahannya. Karena kemarin tepat ulang tahun Seulgi jadi ia ingin membuat sedikit kejutan. Tapi kejadian ini justru mengejutkan dirinya. Tindakan Kai bukan hanya melukai Seulgi tapi juga telah merusak kepercayaan yang diberikan dari keluarga Seulgi.
“Aku minta maaf, hyung. Karena aku tidak bisa menjaga Seulgi dengan baik.” Sehun menunduk dalam penuh penyesalan. Bagaimanapun Kai adalah bagian dari keluarganya –saat ini. Sulit bagi Sehun untuk menyangkal satu kenyataan pahit itu. Seharusnya Sehun harus lebih mewaspadai saudara tirinya itu.
Chanyeol menepuk pelan bahu Sehun, mengisyaratkan bahwa ini bukanlah kesalahannya. “Temui Seulgi sekarang! Dia akan lebih baik jika bertemu denganmu.”
***
“Seulgi-ahh…”
Gadis itu mendongak, mendengar suara pria yang sangat ia harapkan kehadirannya saat ini. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, Seulgi berdiri di depan pintu tepat saat Sehun membuka pintu itu. Tangis Seulgi pecah seketika melihat raut khawatir di wajah tampan Sehun yang kini menatapnya iba, gadis itu menjatuhkan dirinya dalam dekapan Sehun.
“Aku bersamamu, aku disini.” Sehun berucap halus, tangannya juga bergerak lembut menyentuh kepala Seulgi.
“Sstt!” Sehun menatap wajah sendu itu, ikut merasa terluka hanya dengan melihat kondisinya saja. Andai saja Sehun tidak memberikan kesempatan pada Kai untuk merebut hati Seulgi maka kejadian buruk ini tidak akan pernah dialami Seulginya. Tangan besar Sehun menangkup wajah Seulgi, sesekali membenahi beberapa helai rambut yang menghalangi wajah cantik Seulgi.
“Dengarkan aku! Air matamu terlalu berharga untuk kau buang sia-sia karena si brengsek itu.”
Seulgi masih terisak meski tak sedahsyat sebelumnya, ia menatap Sehun lekat-lekat mencari perlindungan disana. Seulgi sangat takut, dan terlalu takut untuk melihat dunia yang mungkin sudah berkoalisi menertawai kebodohannya. Ia butuh perisai, perisai sekuat Sehun.
Sehun menuntun gadis itu perlahan duduk di ranjangnya yang sudah tidak teratur, entah apa yang dilakukan Seulgi di dalam kamar ini sebelum ia sampai. Sehun masih menepuk-nepuk pelan punggung Seulgi agar gadis itu menjadi lebih tenang.
“Istirahatlah! Aku akan tetap disini menemanimu.”
Sehun tidak tahu seberapa besar cinta Seulgi untuk Kai tapi melihatnya sangat menderita karena pengkhianatan Kai bukankah sudah menggambarkan sebesar apa cinta yang sudah dipupuk selama 3 tahun itu? Sampai detik ini, Sehun masih menyesali hadirnya Kai dalam kehidupan Seulgi. Jika saja hari itu ia tidak datang dengan gembira dan memperkenalkan Kai sebagai saudara laki-lakinya. Jika saja Sehun dapat kembali memutar waktu, maka ia tidak akan pernah mengijinkan ibunya untuk menikahi ayah Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE like this
FanfictionSeulgi tidak menyadari bahwa ia menerima cinta yang begitu besar dari seseorang yang sangat dekat dengannya, sementara ia sibuk menemukan cinta yang baru.