Chapter 10 (END)

1.2K 131 24
                                    

Hai hai....seperti janji aku, story ini up sebelum tahun baru.

Nggak kerasa ya akhirnya end juga story ini. Sedih nggak sih? Aku sih seneng, karena tanggunganku berkurang satu, hahaha #ketawajahat😂😈

Langsung aja deh, nanti makin bosen kalo baca prolognya kepanjangan, hehe....😘😘😘

Hope u guys enjoy it!

***

Harap-harap cemas, itu yang kini dilakukan Kang Seulgi. Entah Sehun akan datang atau tidak. Seulgi tidak menyebutkan jam yang pasti, tapi jika Sehun benar-benar akan datang seharusnya sebentar lagi pria itu sudah muncul di hadapannya.

Apa Sehun benar-benar menikmati kencannya? Seulgi takut, bahkan meski hanya membayangkan hal itu.

Ceklek.

Senyumnya mengembang. Hanya ada dua orang yang akan masuk ke dalam apartemen Seulgi tanpa perlu ijin dari si empunya apartemen. Sehun dan Chanyeol. Dan kali ini Seulgi merasa Sehun-lah yang datang. Boleh kan jika dia mengharapkan demikian?

Seulgi menahan napasnya tanpa sadar. Sehun masih mengenakan setelan pakaian yang sama saat siang tadi, itu artinya Sehun baru saja menyelesaikan kencannya dengan Bae Joohyun. Waktu yang cukup panjang untuk sebuah kencan pertama, jika itu memang benar.

“Ehm…kau…datang?” tanya Seulgi tergagap. Pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan. Entah pergi kemana keberanian yang sebelumnya ia pupuk.

Sepertinya detakan jam terdengar lebih keras dari biasanya, atau karena suasana hening yang diciptakan keduanya?

Sehun masih bertahan di ambang pintu meneliti gadis yang tak kunjung beranjak dari tempatnya berdiri. Sebenarnya Sehun menanti-nanti, hal apa yang ingin dibicarakan Seulgi mengingat beberapa saat lalu Seulgi meneleponnya dengan nada yang berbeda. Gadis itu….gugup?

“Aku…” Sehun menghentikan kalimatnya begitu menyadari Seulgi melangkah mundur dengan sangat hati-hati.

Andwe!” bisik Seulgi tertahan, dia menggeleng pelan. Menunduk dalam. Seulgi tidak ingin mendengar apa pun dari Sehun saat ini, tidak sekarang.

“Seulgi-ah, waeyo?”

Bingung dengan sikap gadis itu, Sehun berusaha meraih lengannya tapi Seulgi masih menghindar. Rasa bersalah semakin meliputi perasaannya. Seharusnya Seulgi tidak pernah tau tentang rencana kencannya dengan Bae Joohyun.

“Sehun-ah, jangan katakan apa pun! Aku tidak ingin mendengarkan apa pun darimu!”

Entahlah, Seulgi khawatir jika apa yang akan didengarnya nanti dari Sehun justru akan melukai hatinya, memupuskan harapannya seketika. Ia mendapati binar bahagia dalam sorot mata Sehun yang selalu menyejukkan. Dan Seulgi takut jika sumber dari kebahagiaan itu berasal dari gadis bernama Bae Joohyun.

“Kali ini biar aku saja yang bicara. Dengarkan aku saja!” titah Seulgi.
Dengan gerakan perlahan, Sehun menutup pintu di belakangnya kemudian memandang Seulgi penuh tanya. Bingung tapi juga penasaran, perasaan yang bercampur itu membuatnya diam dan mengikuti apa pun yang diinginkan Seulgi.

Mereka terdiam selama beberapa menit kemudian, Sehun terus mengunci Seulgi dalam tatapannya sementara Seulgi menatap liar di sekitarnya, enggan membalas tatapan Sehun.

Sehun mendesah, seperti yang selalu ia lakukan. Seulgi yang sepertinya tidak bisa ia dapatkan.

“Maaf.”

Satu kata lirih itu memecah keheningan di antara mereka, sangat lirih, terdengar seperti sebuah bisikan tapi mampu menembus gendang telinga Sehun. Pria itu terbelenggu dalam rasa penasaran. Kenapa?

LOVE like thisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang