Chapter 34 : What can say?

5.9K 747 27
                                    

Janlup Voment ya^^

Taehyung duduk di sebuah kursi di tepi ranjangnya setelah seseorang yang ahli memeriksa tubuh Jungkook, seorang dokter di istana neraka. Dia bilang Jungkook akan sadar sebentar lagi, dan sekarang Taehyung menggenggam tangan Jungkook erat dan menciuminya sembari berharap agar Jungkook cepat membuka matanya.

Taehyung merasa menyesal, sungguh ia tak tahu kalau Jungkook merasa kesakitan di bawah sana. Taehyung sadar kalau dirinya sangat egois dan hanya mementingkan kepuasannya saja, serta terlalu terbawa emosi tanpa mendengar penjelasan Jungkook terlebih dahulu. Entahlah, di ulu hatinya terasa nyeri hingga air matanya jatuh degan sendirinya tanpa ia sadari. Ia merasakan tangan Jungkook bergetar pelan, ia pun dengan segera melihat wajah Jungkook yang kebingungan pada awalnya dan berubah menjadi kacau seketika saat melihat wajah Taehyung.

"Pergi!" Jungkook pun menghempaskan tangan Taehyung dan meyudutkan tubuhnya menjauhi Taehyung, ia pun menutupi telinganya dan memejamkan matanya.

"Jungkook..." Taehyung berujar pelan, ia pun ikut naik ke atas kasur tersebut dan berusaha mendekati Jungkook. Jungkook pun bergetar ketakutan saat Taehyung mengangkat dagunya dan menatap mata Jungkook penuh keseriusan. "Maafkan aku..."

Jungkook tak mengucapkan sepatah katapun, ia terus bergetar ketakutan dan terlihat linglung. Taehyung semakin merasa menyesal saat melihatnya, ia pun menarik Jungkook ke dalam dekapannya sehingga wajah Jungkook tenggelam di dalam dada bidangnya.

"Maafkan aku, maafkan aku Jungkook." Taehyung terus mengucapkan kata itu sambil mengecup pucuk kepala Jungkook. Jungkook akhirnya pun tenang walaupun matanya sedikit membengkak karena terus-terusan menangis.

"Apa kau membenciku hyung? Ayo kita akhiri semua ini, bukankah tujuanmu adalah membunuhku? Maka bunuhlah aku sekarang, aku akan merasa senang."

"Biacara apa kau?!" Taehyung pun meremat kedua bahu Jungkook, membuat sang empu menatap matanya. Taehyung pun melepaskan remasan di bahu Jungkook saat melihat sudut bibir Jungkook yang membiru dan terdapat bekas darah yang mengering di sana, dan jangan lupakan bekas cambukannya kemarin yang pasti sudah membuat luka. Jungkook pun tersenyum kecut saat melihat ekspresi menyedihkan Taehyung.

"Aku ingin pulang, jangan temui aku lagi." Taehyung pun mengerutkan dahinya mendengar permintaan Jungkook, Taehyung menggelengkan kepalanya tak setuju.

"Kau akan tetap disini, aku tak akan membiarkanmu pulang."

"JADI MAUMU APA BAJINGAN!?" Jungkook berteriak kencang.

"Aku mencintaimu." Jungkook pun terdiam, apa maksud dari pengakuan Taehyung tersebut?

"Aku mencintaimu, maaf aku tak pernah mengatakan itu padamu." Taehyung pun menaruk kepalanya di bahu Jungkook, menangis di sana menyesali semua yang telah ia lakukan. Tubuh Jungkook terasa kaku, entah mendapat bisikan dari siapa ia pun mengelus surai lembut Taehyung yang terus-terusan menitihkan air matanya di sana. Jungkook pun menghembuskan nafasnya pelan dan Taehyung pun mengangkat wajahnya dari sana.

"Lebih baik kita luruskan saja kesalapahaman ini dengan mengakhiri semuanya, kau boleh menemuiku seperti biasa dan aku ingin pulang. Antarkan aku ke rumahku."

"Tapi-" Jungkook pun menutup mulut Taehyung dengan jarinya dan menggelengkan kepalanya.

"Antarkan aku pulang atau jangan temui aku sama sekali."

ᴏɴᴇ ᴄʜᴀɴᴄᴇ • vkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang