Kita melewati hari-hari penuh dengan senyum dan kebahagiaan. Namun seiring berjalannya ekor waktu, hatimu semakin ragu untuk memilikiku.
Apa artinya semua keindahan itu, jika bukan karena aku sayang kamu? Apa aku harus beritahukan itu setiap kali kita bertemu?
Kamu benar. Manusia bisa saja berubah kapan pun dan di manapun. Apakah itu terjadi pada diriku? Sama sekali tidak. Selama ini aku adalah orang yang menyayangimu lebih dari daun yang tersisa di pohon tua. Aku tidak mengerti, tiba-tiba saja airmataku pecah saat menuliskan pesan ini.
Jika harus berpisah, aku tidak ingin itu. Melihatmu pergi, membawa semua hati, menghapus semua hari... rasanya begitu perih. Dan kenangan itu akan melekat di hatiku bagai serpihan kaca yang tercecer di ruang kosong tak berpenghuni. Aku tahu, jika menahanmu terlalu lama adalah kebodohan yang aku ciptakan, keegoisan yang aku tampakan. Demi kebahagiaan kamu, kesayanganku. Biarkan aku sakit dengan semua rasa yang harus kita musnahkan.
Namun saat takdir mengatakan hal yang berbeda. Kita dipersatukan dalam ikatan suci yang bahkan menjadi candaan di pagi hari, sungguh aku sangat mencintaimu. Saat kamu jadi milikku, kebahagiaanmu menjadi tanggungjawabku.
Wahai istri bayanganku, siapakah dirimu? Apakah engkau adalah dia yang sedang berjuang untuk memertahankan diriku? Wanita kecil dengan hati yang besar. Wanita cantik dengan hati yang kuat. Wanita hebat dengan kasih sayangan terindah. Itu adalah dia, wanita menyebalkan yang sangat kusayangi.
Apa pun keputusannya, kita akan berjuang melewati lingkaran masa tersulit dalam warna-warni hati. Aku dan Kamu adalah kata yang dibedakan untuk disatukan menjadi Kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Spesial
Poetry#373 (04 September 2017) Ini adalah puisi karangan saya sendiri, yang dikhususkan untuk temen-temen yang minta dibikinin puisi :'v Jujur, puisi saya nggak bagus seperti novel saya di Wattpad. Hal ini saya lakukan untuk menghargai perjuangan dia dan...