Ada saat di mana kicauan burung mengalahkan prosaku. Buruknya lagi dengan goresan pena yang tak terbaca. Tapi senyum kamu tunjukan rasa suka. Jelas hatiku ikut gembira.
Ditatapmu tingkahku berantakan. Didekatmu hatiku ser-seran. Ingin rasanya mengeratkan bunga terindah dalam pelukku. Jangan hanya tersenyum, kau buatku semakin tak karuan.
Terbaring menikmati dahsyatnya ombak, merantai ragaku dalam duka dan bahagia bersamamu. Masih sempat senyum itu dalam setiap masalahmu. Benar-benar wanita idamanku.
Dunia hanya tahu dua pilihan, sedangkan memiliki dirimu adalah satu pilihanku. Tidak peduli langit meraung-raung, menginginkan kamu tuk jadi bintang malam, aku akan bersikeras mencurimu, walau harus dihujani tangisan.Seribu mahluk menyukaimu, tapi kamu berpaling dan bertahan untukku seorang. Buatku haru bahagia, kasih. Benarku cinta dan kamu jadikanku setia. Aku melarangmu pergi sampai tubuhku bermimpi di dalam bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Spesial
Poetry#373 (04 September 2017) Ini adalah puisi karangan saya sendiri, yang dikhususkan untuk temen-temen yang minta dibikinin puisi :'v Jujur, puisi saya nggak bagus seperti novel saya di Wattpad. Hal ini saya lakukan untuk menghargai perjuangan dia dan...