Chapter 2

233 21 4
                                    

"Re-Reno, apa yang terjadi?"

Linda hampir menangis saat bertanya padaku.

"Linda, kamu tenanglah dulu"kata Dinda.

"Bagaimana aku bisa tenang! Robi... A-apa yang terjadi padanya!?"

Linda mengatakan itu sambil menangis dan berlari ke dalam rumah.

"Li-Linda! Jangan kesana! Itu berbahaya!"

Setelah mengatakan itu aku berlari mengejar Linda.

"Dinda! Kau cepat telpon polisi!" Kataku, sambil mengejar Linda.

Lalu, saat aku sampai di depan pintu rumah...

"Hiks... Hiks... Robiiiii...."

Aku melihat Linda berjongkok sambil menangis di depan mayat seseorang... Dan itu adalah Robi.

Dia terbunuh dengan luka tembakkan di tenggorokannya.

"Re-Reno, siapa yang melakukan ini? Ke-kenapa dia tega melakukan iniii? Hiks... Hiks"

Melihat itu, aku berjongkok disampingnya, mencoba menenangkannya.

"Linda kau tenanglah dulu"

"Tenang katamu!? Bagai mana aku bisa tenang!! Robi telah mati! Seseorang telah membunuhnya... Se-sesorang te-telah... Hiks...hiks..."

Mendengar tangisannya itu, aku mulai menyandarkan kepala Linda ke dadaku, mencoba menenangkannya.

"Reno, aku telah menghubungi polisi..."

Saat itu juga aku mendengar suara Dinda yang sedang berjalan mendekati kami, dan seketika itu juga, dia terdiam sambil menutup mulutnya.

"Ro.. Robi..."

Setelah mengatakan itu, Dinda mendekati Linda perlahan-lahan, lalu berjongkok di sebelahnya.

"Li-Linda..."

Namun Linda tidak mendengarkan, dan malah terus menangis.

Setelah itu, aku meninggalkan Linda, dan Dinda disana dan mulai melihat lihat keadaan rumah itu. masuk lebih dalam, ke ruang keluarga.

Disana aku langsung melihat mayat Ibunya Robi tergeletak di tengah ruangan, sedangkan ayahnya berada di depan pintu kamar.

Setelah itu aku mulai mengamati kedua mayat itu.

Namun aku belum menemukan kedua adik perempuan Robi.

Kemudian aku pun mulai mencari ke dapur.

Disana lah aku menemukan mayat adik-adik nya Robi, mereka ada di dalam lemari panci yang terbuka.

Setelah mengamati mayat adik-adik nya Robi, aku kembali ruang tamu. Dan ternyata disana sudah ada polisi.

"Apa benar, anda detektif Reno?"tanya seorang polisi padaku.

"Ya, aku detektif Reno" kataku, sambil menunjukkan tanda pengenal ku padanya.

"Bisakah anda menceritakan kronologis kejadian nya pada kami"

Lalu aku menceritakan kejadiannya, mulai dari saat kami datang, dan menemukan mayat satpam, sampai saat kami masuk kedalam rumah dan menemukan bahwa sekeluarga telah terbunuh.

"Lalu, apakah tuan detektif sudah menemukan motif dari pembunuhan ini? Apa mungkin si pembunuh memiliki dendam terhadap keluarga ini?"

"Yah, kalau soal itu, aku belum bisa memastikannya"

"Begitulah? Tapi sepertinya si pembunuh adalah orang dekat"kata si polisi.

"Kenapa anda bisa berpikir begitu?"tanyaku.

KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang