CASE 1 - PART 1

1.4K 117 25
                                    

I'll Be Catch You !!!

Delapan tahun kemudian

Danny membuka pintu samping mobilnya, seorang anak kecil turun dari sana dan segera bergabung dengan teman-temannya yang lain. Maya -seorang anggota FBI yang bertugas menjaga Kevin selama Danny bekerja- datang menghampirinya. Danny menyerahkan tas dan keperluan Kevin selama berada di sekolah.

“Hari ini aku mungkin akan pulang larut malam, banyak laporan yang harus ku koreksi,” ujar Danny.

“Bagaimana kalau kau menambah anggota dalam tim-mu…,” usul Maya.

“Aku juga berpikir begitu. Aku sudah merundingkannya dengan anggota tim-ku yang lain dan mereka setuju,” jelas Danny.

“Itu sangat bagus,” Maya memberi reaksi yang positif.

Ponsel Danny berbunyi, ia mengeluarkannya dari saku jas dan segera melihat siapa yang menghubunginya. Ia menatap Maya sesaat.

“Panggilan untuk bekerja lagi,” gurau Danny.

Maya tertawa.

“Pergilah…, aku akan menjaga Kevin.”

Danny masuk ke mobilnya dan segera melaju menuju kantornya. Ia mengangkat panggilan ponselnya.

“Jasmine…,” jawab Danny.

“Bos, kami ada di perjalanan menuju TKP pembunuhan,” ujar G.D.

“Di mana lokasinya?,” tanya Danny.

“177th avenue street,” jawab G.D.

“Aku akan menemui kalian di sana,” Danny memutus sambungan telepon dan segera memutar balik arah mobilnya.

Lima belas menit kemudian Danny tiba di lokasi, garis pembatas telah dipasang oleh anggota kepolisian. Dr. F terlihat sedang memeriksa kondisi mayat saat Danny tiba di sana. Ray dan G.D. menghampirinya.

“Apa yang kita punya tentang korban?,” tanya Danny.

“Ruth Samantha, usianya 38 tahun. Dia seorang pekerja malam di bar ujung jalan sana. Dia ditemukan oleh seorang pejalan kaki yang melintas saat akan pergi ke arah swalayan pukul tujuh tepat,” jelas Ray.

“Dia terlihat seperti habis berkelahi, banyak memar di sekitar bahu dan pipi kanannya. Mungkin saja dia terlibat perkelahian dengan salah satu sesama pekerja malam di bar tempatnya bekerja,” tambah G.D.

“Oke, cari tahu alamat, keluarga, dan juga tanyai rekan-rekan kerjanya,” perintah Danny.

Ray dan G.D. segera bergegas mencari tahu. Danny mendekat pada Dr. F. yang sedang memeriksa ke arah leher korban.

“F…, kau punya sesuatu yang bisa di jelaskan?,” tanya Danny.

“Banyak. Salah satunya yang ini…,” Dr. F. menunjuk pada leher korban yang terlihat menghitam.

“Apa itu? bekas cekikan atau bekas sapuan badai arang?,” Danny tak sabar menunggu penjelasan.

“Ini bekas cekikan. Waktu kematiannya antara pukul 01.32 sampai 02.45 menurut kepucatan kulitnya. Dia meninggal dengan mulut terbuka, itu artinya dia dicekik dengan sangat kuat. Tapi ada yang janggal, bekas cekikan harusnya tak sampai sehitam ini,” ujar Dr. F.

“Kecuali pelaku mencekiknya berulang-ulang kali untuk menyiksa korban…,” Danny memberi kesimpulan.

“Aku baru saja akan mengatakannya,” Dr. F. terlihat sedikit jengkel.

Danny hanya tersenyum misterius.

“Aku akan menunggu hasil autopsy di kantor.”

“Bos! Lihat dinding ini dari jauh…,” ujar G.D.

JASMINE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang