The First Happiness
Part ini aku persembahkan untuk mulyatiia1 dengan Karyanya yang berjudul HONESTLY OF LOVE - Lebih semangat lagi nulisnya ya... I like your story 😘😘😘
Seorang wanita keluar dari sebuah toko perhiasan saat jalan mulai sepi. Mobilnya terparkir tak jauh dari toko tersebut. Ia telah berada di balik kemudi, ketika seseorang berpakaian gelap berdiri di depan mobilnya.
Wanita itu berusaha melihat dengan jelas siapa orang tersebut. Namun, sebelum ia bisa mengenalinya, sebuah tembakan melesat ke arah kepalanya. Tanpa suara. Tanpa ada yang mendengar.
Wanita itu tewas seketika.
* * *
Danny turun dari mobilnya setelah memarkirkannya di depan kantor. Pintu kantor terbuka otomatis, Danny terlihat lebih cerah hari itu dengan segelas Capucinno di tangannya.
"Selamat pagi semua...," sapa Danny.
"Pagi bos," jawab semua serempak.
Danny meletakkan tasnya di meja dan meminum Capucinno-nya sedikit demi sedikit ketika ia mencium bau sesuatu yang aneh.
"Oh..., bau menyengat apa ini?," tanya Danny.
"Entahlah bos, Dr. F. membuat sesuatu di pantry dan dari sanalah baunya berasal," ujar Ray yang terlihat tidak tahan dengan baunya.
Danny segera pergi ke pantry dan melihat apa yang dibuat oleh Dr. F.
"Apa itu F?," tanya Danny.
"Selamat pagi Danny...," ujar Dr. F.
"Aku tidak sedang menyapamu, aku bertanya apa itu yang mengeluarkan bau aneh ini?," tanya Danny lagi.
Dr. F. keluar dari pantry seraya membawa secangkir minuman berbau aneh tersebut. Pria itu duduk di meja kerja Danny. Raz, G.D., Ray dan Ian memperhatikan apa yang Dr. F. bawa.
"Ini adalah teh herbal, khasiatnya untuk mengobati patah hati...," jawab Dr. F.
Danny menepuk dahinya dan berkacak pinggang dengan lelah.
"Kau putus lagi dengan Kyara?," tanya Danny kejam.
"Oh Danny..., bisakah kau menanyakannya dengan halus? Kau terlalu kejam karena mengingatkanku apa yang sudah terjadi," Dr. F. meminum teh herbalnya.
"Apalagi masalahmu dengannya F? Aku yakin bukan Kyara penyebabnya, tapi kau...," tunjuk Danny.
"Danny, aku tidak punya salah apapun," ujar Dr. F.
"F..., aku mengenalmu lebih dari setengah hidupku. Kau tidak bisa bohong dalam hal apapun. Jelaskan...!," tegas Danny.
Dr. F. menyimpan cangkirnya dan menatap Danny.
"Dia memintaku untuk menikahinya...," ujar Dr. F.
"Lalu? Aku harap kau tak mengatakan kalau kau belum siap," Danny menunggu jawaban.
"Aku mengatakan yang kau katakan," Dr. F. tersenyum manis.
Semua mendengarnya. Danny bersiap melayangkan kepalan tinjunya, Dr. F. bersiap melarikan diri. Danny meninju meja kerjanya.
"Aku heran apa yang kau pikirkan F? Kau punya segalanya, tidak punya beban apapun, dan usiamu sudah sangat pantas untuk menikah. Apalagi yang kau tunggu?," tanya Danny.
"Aku menunggu kau menikah duluan," jawab Dr. F.
Semua terkejut dengan apa yang Dr. F. katakan pada Danny. Raz melihat ke arah Danny diam-diam. Begitupula dengan Ian. Mereka ingin tahu apa jawaban Danny.
"Aku punya beban F, aku takkan bisa menikah dan takkan ada yang mau menikah denganku. Saranku..., segeralah menikah dengan Kyara, kau akan menyesal kalau kau melihatnya menikah dengan orang lain," ujar Danny.
Telepon di meja kerja G.D. berdering, pria itu mengangkatnya. Dr. F. terlihat meminum lagi teh herbalnya. Danny masih menunggu keputusan.
"Bos, ada pembunuhan di daerah Sacramento," ujar G.D.
"Bersiaplah, kita berangkat ke sana sekarang," perintah Danny.
Mereka semua bergegas menuju mobil masing-masing ke daerah Sacramento. Danny menghentikan mobilnya dan meraih ponselnya sesaat. Ia menatap lama ke arah foto Kevin yang menjadi wallpaper ponselnya.
Menikah.
Satu kata yang selalu menjadikan Danny seorang pengecut. Terkadang ada rasa bimbang dalam dirinya, entah harus memilih kebahagiaannya sendiri, atau menjaga kebahagiaan orang lain. Semuanya terasa membebani dalam hidup Danny.
Ia keluar dari mobilnya dan mendekat ke arah TKP. Ray mendekat padanya.
"Bos, kau baik-baik saja?," tanya Ray.
"Ya, aku hanya sedikit strees memikirkan apa yang di katakan F tadi," jawab Danny.
"Dia hanya menginginkan yang terbaik untukmu. Karena kau sahabat terbaik yang dia miliki," ujar Ray.
"Hmm..., aku tahu itu, tapi urusan Kevin selalu menjadi penghalang keinginanku akan apapun di dunia ini Ray..., aku ingin bahagia, tapi rasanya sangat sulit."
Ian terlihat mendekat ke arah mereka berdua. Ray dan Danny menghentikan percakapan mereka.
"Korban bernama Alicia Jacob, dia bekerja di toko perhiasan yang ada di depan mobilnya. Jabatannya asisten manager, usianya 35 tahun. Statusnya single parent, memiliki seorang puteri bernama Ashley Jacob yang sedang kuliah di Universitas Colombia, New York," jelas Ian.
"Barang pribadi korban di acak-acak, isi tasnya terhambur di bagian belakang mobil. Dompet dan ponsel tidak di curi, kemungkinan pelaku menginginkan berkas-berkas penting yang di pegang korban," tambah Ray.
"Cari tahu alamat tempat tinggalnya, periksa kamera CCTV jalanan, tanya rekan kerjanya, dan hubungi puterinya untuk pulang ke sini," perintah Danny.
Ia mendekat pada Dr. F. yang sedang memeriksa keadaan mayat di TKP. G.D. memotret semua kemungkinan yang bisa dijadikan referensi untuk bukti.
"Apa yang kau temukan F?," tanya Danny.
"Satu tembakan, kaliber kecil, tepat di kepalanya. Itulah yang menyebabkan kematian seketika pada wanita ini. Menurut kebekuan darahnya, aku memperkirakan kematiannya terjadi pada pukul 21.45," ujar Dr. F.
"21.45? Lalu kenapa tidak ada yang menyadarinya?," tanya Danny.
"Aku yakin tersangka memakai peredam pada pistolnya sehingga tidak menimbulkan suara apapun. Beberapa orang yang lewat mengatakan kalau mereka berpikir korban sedang tertidur," jelas G.D.
"Tidak ada bekas pemukulan atau penyanderaan, ini murni penembakan," tambah Dr. F.
"Baiklah, aku akan menunggu hasil autopsy," ujar Danny.
"Danny...," panggil Dr. F.
"Apa?," tanya Danny.
"Bisakah kau menemaniku saat pulang nanti? Aku mau membeli cincin untuk melamar Kyara," pinta Dr. F.
Danny tersenyum dan mendekat pada Dr. F., ia memeluk sahabatnya dengan bangga.
"Tentu, aku akan menemanimu," jawab Danny.
To be continue . . .
* * *
Lanjut???
Oke...
Get ready...
Jgn lupa vote and comment 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE [SUDAH TERBIT]
Action[COMPLETED] Beberapa Part Dihapus. Keputusan yang ku buat bukanlah sekedar lelucon belaka! Keputusanku ketika merengkuh Kevin dalam hidupku . . . Keputusanku ketika menjadi seorang Polisi . . . Dan keputusanku ketika memilih dirimu . . . Semua itu t...