Still Together
Seorang anak kecil berlari-lari dengan sebuah mobil-mobilan di tangannya. Wajahnya tampak sangat berbinar bahagia.
“Kevin…, ayo pakai ranselmu sayang. Nanti kau terlambat ke sekolah,” ujar Danny.
“Oke bu…,” jawabnya.
Danny tertawa melihat tingkah manis Kevin. betapa lega rasanya karena bisa melihatnya tumbuh, sehat, dan tersenyum polos dan manis. Anak itu selalu mengingatkannya pada seseorang.
Cinta pertama.
Ponselnya berdering saat Danny sedang mengendarai mobilnya menuju sebuah sekolah di sudut kota. Ia meraihnya.
“Jasmine…,” jawabnya.
“Hai Bos, kami ada di 116th street, apartemen nomor 206 lantai tiga. Seorang wanita muda tewas dengan luka sayatan di seluruh tubuhnya,” jelas G.D.
“Aku segera kesana setelah mengantar Kevin,” Danny menutup teleponnya.
G.D. menyimpan ponselnya kembali, Ray menatapnya. Ian masih sibuk mencatat.
“Dia akan segera kesini setelah mengantar Kevin ke sekolah,” ujar G.D.
“Kevin? Siapa Kevin?,” tanya Ian, berpura-pura tidak tahu.
“Anaknya…,” jawab G.D.
“Danny sudah menikah? Wow…, aku masih berpikir kalau dia belum bisa melupakan cinta pertama,” ujar Ian.
“Waktu sudah lama berlalu Ian…, dulu kau senior kami di sekolah menengah pertama, tapi sekarang kau junior kami di kepolisian. Begitu juga dengan Danny, dulu dia tak bisa lupakan cinta pertama, tapi sekarang dia telah membangun hidup baru dengan cinta yang baru,” ujar Ray.
Ian tersenyum samar saat Ray dan G.D. berlalu dari hadapannya. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetik pesan untuk seseorang.
Danny datang tak lama kemudian dengan segelas Cappucinno di tangannya.
“Sory guys aku agak terlambat. Kevin sedang jahil dengan mengulur-ulur waktuku,” jelas Danny.
“Tidak masalah Danny, Kevin merindukanmu makanya dia berbuat seperti itu. Sekali-sekali kau harus berlibur dengannya,” usul Dr. F.
“Akan kulakukan akhir pekan ini. Jadi…, apa yang kalian punya?,” tanya Danny.
“Menurut kartu identitasnya, wanita ini bernama Nate Allison. Usianya 28 tahun, dia seorang perancang busana di sebuah butik ternama, LaModa. Di TKP kami menemukan pisau yang berlumuran darah, dan menurut kami ini adalah senjata yang dipakai si pembunuh,” ujar Ray.
“Dia tetangga yang baik menurut kesaksian dari penghuni apartemen lainnya. Dia selalu pergi ke kantor jam setengah delapan pagi dan pulang jam sembilan malam. Dia memiliki kekasih bernama Jason Brooke yang sering datang kemari pada hari-hari tertentu,” jelas Ian.
Danny mendekat pada Dr. F.
“Apa yang kau temukan F?,” tanya Danny.
“Sedikit yang bisa ku jelaskan Danny. Waktu kematiannya antara pukul 03.08 sampai 05.00, yang terlihat sangat jelas di sini adalah, korban di sayat-sayat hingga kehabisan darah. Selanjutnya akan ku kabari setelah aku melakukan autopsy,” jawab Dr. F.
* * *
Mereka tiba di kantor bersama. Raz sedang berkutat dengan laptop dan tabletnya seperti biasa.
“Aku mendapatkan rekaman CCTV kemanan dari apartemen Nate bos. Setiap CCTV ini di taruh di sudut lorong, jadi tidak terlalu jelas menggambarkan semua kejadiannya. Tapi…, aku mendapatkan rekaman seorang pria masuk ke apartemen Nate pada pukul 02.56, 12 menit sebelum waktu pembunuhan,” Raz menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE [SUDAH TERBIT]
Action[COMPLETED] Beberapa Part Dihapus. Keputusan yang ku buat bukanlah sekedar lelucon belaka! Keputusanku ketika merengkuh Kevin dalam hidupku . . . Keputusanku ketika menjadi seorang Polisi . . . Dan keputusanku ketika memilih dirimu . . . Semua itu t...