keempat

33 5 0
                                    

Hari ini,waktunya kerja kelompok berdua dengan Rizky. Jingga dag-dig-dug gak karuan dari bangun tidur,sampai sekarang masih saja gak karuan. Dia mondar-mandir kesana kemari dikamarnya,menunggu kedatangan Rizky,yang katanya jam 9 dia jemput dirumah.

Waktu sudah menunjukan jam 8 lewat 45 menit,15 menit lagi jam 9,dan Jingga masih belum melihat batang idung Rizky. Tak lama dari Jingga,mondar mandir melihat di jendela kamar,motor Rizky sudah bertengger didepan rumahnya,dengan sigap Jingga langsung keluar kamar dan membuka pintu depan.

"Eh,Ky,udah nyampe lo. Lama amat,boring nungguin lo." Jingga ngomel-ngomel ke Rizky,tapi tetap di hatinya Jingga sayang Rizky. "Gue,kan janjinya jam 9,Ngga. Emang,sekarang jam berapa?" Rizky malah balik nanya ke Jingga,yang ditanya salting,karena memang Rizky gak telat sama sekali,malah kurang dari jam yang sudah dijanjikan Rizky. "Ehh,baru jam setengah 9 lewat,yah? Kirain,ini udah jam 9 lewat."

Jingga ngeles,padahal dari tadi dia menunggu kedatangan Rizky. Dia hampir keceplosan bilang nungguin lama,padahal perasaan Jingga saja yang kebelet ketemu Rizky. Ah,biasa modus wkwk.

"Yaudah,yuk berangkat. Takut kesorean ngerjain tugasnya."

"Iya,Ky."

Jingga dan Rizky pun muncur ketempat tujuannya,yaitu taman kota. Entah kenapa,Rizky mengajaknya ngerjain di taman. Katanya "Enak,Ngga,kalau ngerjain tugas itu di taman. Adem,bawaannya enjoy aja ini fikiran,makannya gue suka ngabisin waktu senja disini. Oh iya,kapan-kapan lo kesini,deh,tapi ketika menjelang senja,karena senja disini indah,loh,Ngga."

Dari sini,Jingga jadi tahu apa kebiasaan Rizky,yah meskipun mereka sudah kenal lama,tapi Jingga belum tahu apa aja kesukaan nya. Rizky kadang tertutup kalau masalah dirinya sendiri. Kalau soal hati,dia bisa saja curhat nyampe berjam-jam. Biasanya,cewe kalau udah curhat lama,ternyata cowo juga sama aja kaya cewe curhatnya,apalahi ketika ngalamin dilema cinta,ah pasti minta saran ntmya ke cewe deh.

"Mulai darimana,nih? Lo bawa kamera gak,Ky?" Jingga mencoba memulai obrolannya ketika mereka sampai di taman dan tepatnya,ditempat mereka duduk sekarang,dekat dengan pepohonan dibawahnya rumput yang terurus,tapi bisa untuk diinjak,ko.

"Oh iya,bawa,Ngga," sambil membuka ranselnya,Rizky pun menemukan kameranya,dan menhodorkannya ke Jingga. "Nih,Ngga,lo yang poto,yah. Gue yang nulisnya nanti."

Tugas bahasa indonesia,mewawancarai dan membuat sebuah artikel / berita. Jingga dan Rizky kebagian membuat artikel tentang anak jalanan. Dan kebetulan,disini lumayan banyak,makannya Rizky ngajak disini.

"Eh,iya,Ky. Pertanyaannya,udah disiapinkan? Gue lupa bikin." Katanya,dan Rizky bengong,seolah dia kaget. Padahal,Rizky sudah mempersiapkannya. "Sudah,santai aja. Semuanya beres,Ngga."

"Yaudah,nyari anak jalannanya dimana,Ky?" Tanya Jingga,yang ditanya mencari seseorang yang disebutkan Jingga tadi,dan matanya berhenti disalah seorang anak kecil yang ada tak jauh dari tempat dia duduk. Dan dengan sigap,Rizky menunjuk. "Nah,itu dia. Kayaknya dia anak jalanan,deh,Ngga."

"Yaudah,yuk samperin,lo yang nanya yah,Ky. Gue cuma poto dan video saja." Jingga tersenyum dengan gigi yang dia tampilkan,menampilkan gigi gingsulnya dihadapan Rizky.

"Iya,iya ayo,keburu gak ada tuh anak."

Rizky memang pandai,tapi karena males saja jadi rankingnya selalu dibawah Jingga.

"Dek,bisa bicara,gak sebentar?" Rizky mulai mendekati adek yang tadi Rizky maksud,dan dia langsung saja bertanya. "Iya,kak boleh,mau apa yah?" Adek itu nanya balik ke Rizky,sembari melihat kearah disekelilingnya dan juga melihat tampilan Jingga dari atas kebawah.

"Jadi,gini,dek. Kita berdua ini lagi ada tugas,disuruh ngewawancarai adek,buat melengkapi tugasnya,adek mau kan bantu kita?" Disini,Rizky pakai kita antara Rizky dan Jingga.

"Iya kak,boleh,ko."

********

Tugas wawancara nya selesai,Jingga dan Rizky berpamitan,dan pergi meninggalkan adek itu. Namanya Wahyu.

Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari pas wawancara wahyu itu. Jingga dan Rizky bersyukur,hidupnya tidak semalang wahyu.

"Masih syukur,yah,Ky kita,daripada dek Wahyu itu,kasihan masih kecil tapi harus mencari nafkah sendirian."

"Iya,Ngga."

Jawaban Rizky sangat singkat,dan membuat moodnya kacau. Badmood.

"Oh,iya,Ngga. Nunggu agak sorean yah,gue mau liat senja dulu,yah."

Jingga yang tadinya badmood berubah menjadi goodmood.

"Oh,iya,Ky. Aku ngikut aja."

***

Disaat senja muncul,Jingga menyiapkan kamera,segera mungkin ia abadikan moment yang sangat indah.

"Bagus,yah,Ngga. Makannya gue suka,bukan bawaan nama yah,ada senja. Tapi beneran,gue suka ini."

Mereka hanyut didalam suasana sunset,dan Jingga diam-diam memotret wajah Rizky yang sedang melihat senja.

"Aku menyukainya darimu,aku mengaguminya darimu,dan aku percaya bahwa senja ini tulus,jadi,tolong liat ini sebagai aku,yang tulus mencintaimu,tanpa kau tahu dan tanpa kamu ingin tahu."
.
.
.
.
.
.
.
.
Hallo,happy satnight :* aku lanjutin yah,semoga bisa tamat yah :* Aamiinn.

Salam hangat,

Jingga senja

Senja Dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang