kedelapan

40 4 0
                                    

"Fajaaaar, tungguin dong. Kamu ninggalin mulu. " setelah berhasil menyusul Fajar, Jingga ngos-ngosan karena berlari. Wajahnya dia tekuk, karena sebel dengan Fajar yang meninggalkannya tadi. "Haha.. Lho, kok cemberut gitu sih, Ngaa? Senyum dong ." sambil mencubit pipi Jingga yang cubby, Fajar tersenyum melihat wajah cemberut Jingga. "Tahu, deh aku sebel sama kamu!" katanya,masih dengan muka yang ditekuk.

"Ihh gemes, deh kalau udah liat kamu cemberut gini,Ngga. "Fajar gemas dengan Jingga,dan mengacak rambutnya yang hitam pekat itu. "Ih, Fajaaar."

Sekilas,Jingga teringat kembali dengan kejadiannya dulu,bersama Fajar. Tapi,dengan kerasnya dia buang jauh-jauh kenangan itu. Dia gak mau lagi merasakan patah hati,ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya.

Chat yang masuk semalam,dari Fajar gak Jingga bales,bahkan dilihat pun engga. Dia males meladeni Fajar,sudah susah keras dia melupakannya dan sekarang dia hadir tanpa berdosa? Apa gak merasa gitu? Ah,lupakan saja.

Fajar Ramadhan. Cowok cool pada masanya,dan juga baik. Tapi,bagi Jingga tetap dia cowok yang paling jahat. Meninggalkan pas lagi sayang-sayangnya. Mantan terbrengsek yang Jingga punya. Engga sakit gimana coba? Mereka pacaran udah 2tahun,dan Fajar memutuskan secara sepihak,lantas pergi jauh entah kemana,gak tahu,dan Jingga gak mau tahu masalah itu.

Dan,sekarang Fajar datang.

Baru kemarin Jingga dikejutkan dengan kedekatan kembali Winda dalam kehidupam Rizky,sebegitu deketnya. Dan,bodohnya Jingga sudah tahu rizky sangat, amat sayang sekali sama winda.
Yang jelas-jelas sudah sering rizky curhatkan masalah winda.

"i dont care. Bodo amat lah, nanti juga putus. Udah dikasih tahu s rizky masih aja. Tau ah. Bete, beteeee."

Batin Jingga berkecamuk tak karuan,ditambah kedatangan Fajar yah bisa dibilang dadakan ini, bikin fikirannya tambah ancur.

Huftttt.

Jingga membuang nafasnya panjang, lelah dengan semua keadaan ini. Dengan berbaring dikasur mungkin jingga bisa terbenam dalam indahnya mimpi,dan Jingga pun tertidur.

********

06.30

Jingga terbangun dengan jam beker nya yang bertengger disebelah ranjang diatas meja dekat tempat tidurnya. Jingga terbangun,dia baru sadar ketika melihat jam sudah menunjukkan angka set. 7.

"Yaampuuuun, gue kesiangann." buru-buru Jingga keluar dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi.

"Bundaaaaa,Jingga berangkat dulu udah telat." Jingga sudah berlari keluar ketika bunda nya sedang berada di dapur.  "Jingga, sarapan dulu!" jawab bunda, ketika melihat anaknya yang terburu-buru keluar rumah. "Nanti aja disekolah,bun. Udah telat, bun.  Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,hati-hati,Ngga."

Jingga masih saja menunggu angkutan umum di halte, tetapi lama.
Dari arah yang berlawanan,Fajar melihat keberadaan Jingga, lantas dia pun menghampirinya.

"Selamat pagi, Jingga." ada seseorang yang mengucapkan selamat pagi, orang itu menstandarkan motornya tepat dihadapan Jingga. "Hai, Ngga. Apa kabar?  Akhirnya kita bertemu lagi, juga." senyumnya sangat tulus, ada sorot rindu dimatanya. Jingga tidak memperdulikan keberadaan Fajar itu.

"Ngga...." Fajar melihat, Jingga seperti tidak memperdulikannya, Fajar sadar dia pun juga tahu kenapa Jingga begitu. "Gue minta maaf sama lo." tanpa basa basi Fajar memohon minta maaf pada Jingga,tapi tetap saja tidak dia gubris,bahkan tidak dia lihat sama sekali. "Gue tahu gue salah,jadi mohon maafin gue yah,Ngga."

Jingga melirik jam nga dengan cemas, tinggal beberapa menit lagi masuk. Tapi angkutan belum juga ada,dan Fajar masih saja disisinya,sangat membuat mood Jingga ancur parah pagi ini.

"Oh iya, gue udah pindah sekolah ke sekolah lo. Berangkat bareng yuk." masih dengan senyum yang manis, Fajar menawarkan tumpangan pada Jingga tapi Jingga tetap tidak memperdulikanny.

Tapi,Jingga gak mau kesiangan,dengan terpaksa dia berbalik dan melirik Fajar. Bola matanya saling bertatapan,ada rona rindu dalam kedua mata itu. Mungkin Jingga juga merasakannya.
"Gu-gue mau ikut sama, lo. Lo juga sekolah ditempat gue sekolah kan?"
Dengan gelagapan, Jingga memberanikan diri buat ngomong setelah sekian lama dia tidak ngobrol dengan Fajar. "Iya, yaudah yuk udah siang juga."

Tak ada percakapan apapun dalam perjalanan menuju sekolah,Jingga lebih memilih diam saja, dan Fajar pun juga sama.

********

Apdate, haha kena galau jadi nya afdate.  You yang penasaran banget baca lagi 😂😂😍

Senja Dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang